Gejala bronkitis akut dan kronis hampir sama. Namun, ciri-ciri bronkitis kronis biasanya terjadi terus-menerus, sementara pada bronkitis akut, gejala akan hilang setelah dilakukan pengobatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
5 Agt 2021
Gejala bronkitis akut dan kronis dapat dilihat dari lama kejadiannya
Table of Content
Salah satu gangguan pernapasan yang perlu Anda waspadai adalah bronkitis. Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada selaput saluran bronkial (bronkus) yang berfungsi sebagai jalur udara dari dan menuju paru-paru.
Advertisement
Bronkitis sendiri terbagi ke dalam dua jenis, yakni bronkitis akut dan bronkitis kronis. Apa saja gejala bronkitis yang perlu Anda ketahui dan waspadai Berikut informasinya.
Gejala bronkitis akut dan kronis umumnya serupa. Hal yang membedakan keduanya adalah jangka waktu terjadinya.
Sesuai namanya, gejala bronkitis kronis bisa dirasakan menahun. Sementara itu, gejala bronkitis akut umumnya lebih singkat.
Berikut ini adalah ciri-ciri bronkitis akut maupun kronis yang umum dialami penderitanya:
Batuk menjadi salah satu gejala bronkitis akut maupun kronis. Batuk yang menjadi ciri-ciri bronkitis biasanya disertai dahak berwarna kuning ataupun kehijauan.
Biasanya, batuk yang menjadi tanda bronkitis akut berlangsung selama kurang dari 2 minggu. Sementara itu, ciri batuk dari bronkitis kronis, antara lain:
Gejala bronkitis selanjutnya adalah pilek. Ini bisa dirasakan baik pada anak maupun orang dewasa.
Meski bronkitis menyerang paru, pilek tak berkesudahan bisa jadi juga merupakan ciri bronkitis. Apalagi jika disertai gejala lainnya.
Peradangan pada bronkus tak ayal membuat produksi lendir menjadi berlebihan hingga akhirnya menyebabkan hidung tersumbat.
Namun, hidung tersumbat juga bisa jadi hanya menandakan pilek biasa. Jadi, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan.
Bronkitis juga ditandai oleh demam, yakni ketika suhu tubuh melebihi 38 derajat Celcius. Namun, demam juga tidak melulu menjadi ciri-ciri bronkitis.
Bisa saja demam yang Anda alami menjadi pertanda dari gangguan medis lainnya seperti flu, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia, dan lainnya.
Adanya peradangan pada bronkus berakibat pada terhambatnya aliran udara dari dan menuju paru-paru. Itu sebabnya, Anda yang menderita bronkitis kemungkinan besar akan mengalami gejala berupa sesak napas.
Intensitas sesak napas yang Anda rasakan kala terkena bronkitis bervariasi, dari ringan hingga berat, tergantung seberapa parah peradangan yang terjadi.
Baca Juga
Selain sesak napas, gejala bronkitis juga meliputi mengi. Mengi adalah kondisi ketika napas berbunyi seperti siulan.
Ini bisa terjadi pada bronkitis akut maupun kronis.
Nyeri dada umumnya dirasakan oleh penderita bronkitis kronis. Rasa sakit ini merupakan akibat batuk yang terjadi terus-menerus.
Itu sebabnya, penting untuk segera melakukan penanganan medis guna mencegah bahaya bronkitis lainnya.
Sama seperti penyakit pernapasan lainnya, bronkitis juga bisa membuat penderitanya mengalami gejala sakit kepala.
Sakit kepala akibat bronkitis juga bisa bersifat ringan hingga berat sekalipun. Guna meredakannya, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen.
Gejala bronkitis lainnya yang perlu Anda ketahui adalah rasa lelah pada tubuh. Hal ini dapat muncul akibat tubuh kekurangan waktu beristirahat akibat batuk yang terus terjadi, terutama di malam hari.
Selain itu, jika bronkitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, energi yang Anda miliki akan dikerahkan untuk melawan bakteri atau virus yang menginfeksi. Itu sebabnya, Anda akan merasa jadi lebih cepat lelah.
Selain tubuh yang terasa lelah, Anda juga mungkin akan merasakan nyeri otot. Tidak hanya itu, masih ada ciri-ciri bronkitis lainnya, yaitu:
Baca Juga
Sekilas, berbagai gejala bronkitis di atas tampak seperti gejala penyakit ringan seperti flu atau pilek. Itu sebabnya, penyakit ini acap kali sulit dideteksi tanpa pemeriksaan medis di rumah sakit.
Oleh karenanya, Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas, dengan ketentuan sebagai berikut:
Pada kasus yang ringan, bronkitis dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu beberapa minggu ke depan. Selama itu, Anda disarankan untuk beristirahat yang cukup, minum air putih yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Namun, pada kasus bronkitis kronis, seperti yang dialami oleh orang dengan PPOK, tidak ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk benar-benar menyembuhkan penyakit ini.
Menjalani gaya hidup sehat menjadi salah satu cara untuk mengatasi bronkitis, seperti:
Selain itu, dokter akan memberikan sejumlah obat-obatan, seperti bronkodilator untuk membantu meredakan gejala yang kambuh. Apabila penyebab bronkitis adalah infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik.
Pastikan Anda mengonsumsi antibiotik sesuai dengan anjuran dokter. Berhenti lebih awal dari yang dianjurkan dapat membuat Anda berisiko kebal antibiotik.
Sementara itu, umumnya, dokter biasanya tidak memberikan obat untuk bronkitis yang disebabkan oleh virus. Infeksi virus kebanyakan akan sembuh dengan sendirinya seiring dengan peningkatan daya tahan tubuh. Obat-obatan yang diberikan biasanya hanya untuk meredakan gejalanya.
Baca Juga
Mengetahui gejala bronkitis menjadi penting agar Anda bisa segera melakukan langkah-langkah penanganan sebelum penyakit bertambah parah. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai penanganan bronkitis yang tepat.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi SehatQ di App Store dan Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Rhandy Verizarie
Referensi
Artikel Terkait
Cara mencegah penyakit jantung dapat dilakukan dengan melakukan diet jantung sehat, mengontrol tekanan darah, menjaga kolesterol tetap normal, hingga berhenti merokok.
10 Mar 2020
New Psychoactive Substances adalah narkoba jenis baru yang dibuat agar bisa menyerupai narkoba lain, seperti kanabis hingga kokain. Jenis narkoba baru ini dipercaya dapat menyebabkan overdosis, halusinasi, muntah-muntah, hingga membuat penggunanya ingin bunuh diri.
14 Jul 2022
Super spreader memiliki virus yang lebih ganas dibandingkan pasien virus corona pada umumnya. Virusnya dianggap lebih “pandai” dan aktif saat menyerang tubuh.
30 Mar 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved