Gejala awal hidrosefalus pada bayi tidak hanya bisa dilihat dari ukuran kepala yang tidak normal seperti membesar. Kejang dan koordinasi tubuh yang buruk juga menjadi ciri-ciri hidrosefalus pada bayi.
2023-03-30 13:52:40
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gejala awal hidrosefalus pada bayi yang bisa langsung terlihat adalah kepala membesar.
Table of Content
Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di kepala yang memberi tekanan berlebih pada otak. Jika gejala awal hidrosefalus pada bayi tidak kunjung ditangani, kondisi ini bisa berakibat serius.
Advertisement
Kondisi ini bisa terjadi pada bayi baru lahir hingga anak-anak dengan usia lebih tua. Gejala awal hidrosefalus bisa terdeteksi sejak bayi masih berada dalam kandungan hingga setelah lahir.
Lantas seperti apa ciri-ciri atau tanda hidrosefalus pada bayi? Apakah bisa disembuhkan? Simak penjelasan lengkapnya adalam artikel ini.
Mengutip Stanford Children’s Health, hidrosefalus atau kepala bayi besar dapat terjadi sebagai kondisi bawaan lahir atau di kemudian hari.
Pada beberapa bayi, kondisi ini bersifat genetik yang berkaitan dengan congenital aqueductal stenosis atau cacat tabung saraf (spina bifida).
Berikut adalah beberapa ciri-ciri atau gejala awal hidrosefalus pada bayi. Perlu Anda pahami pula bahwa mungkin setiap bayi mengalami gejala berbeda.
Perubahan di kepala, seperti:
Perubahan fisik lainnya pada tubuh, seperti:
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ukuran lingkar kepala bayi normal saat lahir hingga usia 2 tahun berkisar antara 35-49 cm. Sementara itu, ukuran rata-rata ubun-ubun besar pada saat lahir adalah 2,1 cm, yang nantinya akan mengecil dengan bertambahnya usia.
Namun, lingkar kepala bayi hidrosefalus akan lebih besar dari ukuran normal dan ubun-ubunnya tidak akan mengecil dengan bertambahnya usia.
Bahkan, lingkar kepala bayi bisa meningkat dengan cepat serta menjadi lebih besar dari badannya.
Segera hubungi dokter jika bayi mengalami gejala atau tanda hidrosefalus seperti berikut:
Baca Juga
Gejala awal hidrosefalus pada bayi sudah bisa terdeteksi sejak ia berada dalam kandungan dengan menggunakan USG prenatal.
Yaitu, teknik pencitraan diagnostik yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar dari pembuluh darah, jaringan, dan organ.
Selain itu, USG juga berfungsi untuk melihat organ internal serta menilai aliran darah melalui pembuluh darah bayi.
Umumnya, dokter bisa mendeteksi dan mendiagnosis hidrosefalus pada trimester ketiga kehamilan.
Sedangkan pada kasus bayi baru lahir, dokter akan melakukan pengujian diagnostik apabila terlihat gejala awal hidrosefalus kongenital. Kepala bayi mungkin akan terlihat lebih besar dari biasanya.
Berikut adalah beberapa tes diagnostik lainnya untuk memastikan kondisi kepala bayi besar:
Baca Juga
Perawatan akan bergantung pada gejala, usia, kesehatan secara umum, dan tingkat keparahan gejala awal hidrosefalus pada bayi.
Tujuan perawatan dan pengobatan hidrosefalus adalah untuk mengurangi tekanan di dalam kepala bayi. Caranya adalah dengan mengalirkan cairan.
Apabila kondisinya ringan, si kecil mungkin perlu mengonsumsi obat serta prosedur untuk mengalirkan cairan tulang belakang otak (cerebral spinal fluid).
Sedangkan pada kasus gejala hidrosefalus yang cukup parah, kemungkinan bayi perlu melakukan operasi, seperti:
Dokter akan menempatkan tabung dari ventrikel otak ke rongga peritoneum, ruang di dalam perut tempat lambung dan usus. Selain itu, bisa juga ke area jantung atau paru-paru.
Salah satu ujung pipa biasanya ditempatkan di dalah satu ventrikel otak. Setelah sampai ke dalam perut, cairan berlebih pun terserap.
Ini adalah operasi hidrosefalus lainnya yang bisa dilakukan pada anak. Sebuah lubang kecil dibuat pada bagian bawah ventrikel, sehingga cairan tulang belakang otak keluar. Setelah itu, cairan akan terserap ke dalam aliran darah.
Kondisi hidrosefalus bisa memengaruhi otak dan perkembangan bayi. Hal ini tergantung dari tingkat keparahan gejala serta melihat apakah ada masalah otak atau sistem organ lainnya.
Untuk itu, setelah melakukan perawatan dari gejala, anak perlu melakukan terapi fisik atau terapi okupasi. Dalam kasus ringan, bayi dengan kondisi hidrosefalus dapat berkembang secara normal.
Baca Juga
Gejala awal hidrosefalus pada bayi bisa terdeteksi sejak bayi masih berada dalam kandungan.
Untuk itu, pastikan Anda rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan menjaga kesehatan saat hamil sebagai cara mengurangi risiko hidrosefalus pada bayi.
Pastikan Anda juga mendapatkan vaksinasi lengkap yang dapat membantu mencegah berbagai penyakit terkait dengan hidrosefalus pada bayi.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai gejala awal dan perawatan hidrosefalus pada bayi , tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pada dasarnya, semua bahan makanan dapat disertakan dalam makanan bayi 7 bulan. Namun, perhatikan jadwal pemberiannya karena bayi masih harus minum ASI atau susu formula.
Tinggi badan bayi diukur dari puncak kepala hingga tumit kaki. Mengetahui tinggi badan atau panjang bayi normal adalah hal yang penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.
Terdapat berbagai cara tes alergi pada bayi yang bisa dicoba untuk mengetahui pemicu reaksi alergi di tubuhnya, mulai dari skin prick test, tes intradermal, hingga tes darah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved