Salah satu gejala asma yang paling umum muncul adalah sesak napas. Namun, ini bukanlah satu-satunya tanda. Ada beberapa gejala lain yang mungkin muncul, bahkan menyebabkan napas Anda berbunyi. Biasanya keparahan gejala yang muncul juga akan bergantung pada derajat asma yang Anda alami.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
5 Jul 2021
Gejala awal asma umumnya adalah sesak napas, yang dapat diikuti batuk dan mengi
Table of Content
Asma merupakan penyakit pernapasan kronis yang terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan sehingga membuat penderitanya sulit bernapas. Tidak hanya sesa, gejala asma cukup beragam dan berbeda pada tiap individu.
Advertisement
Mengenali berbagai ciri-ciri asma dapat membuat Anda lebih waspada karena penyakit ini bisa kambuh kapan saja.
Simak penjelasan mengenai beragam gejala asma mulai dari gejala awal, gejala umum, hingga gejala yang jarang terjadi berikut ini.
Gejala asma dapat muncul seketika atau setelah beberapa hari penderita terpapar pemicu. Hingga kini, sebenarnya belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab asma.
Namun, ada beberapa pemicu yang mungkin menyebabkan saluran napas Anda meradang dan menyempit, seperti debu, polusi, rokok, jamur, bulu hewan, hingga olahraga berlebih.
Pada tahap awal, mungkin Anda tidak langsung mengalami sesak napas atau nyeri dada. Gejala awal asma dapat menjadi peringatan dini bagi Anda sebelum memasuki fase serangan asma dengan gejala yang lebih berat.
Beberapa gejala awal penyakit asma, antara lain:
Beberapa gejala awal asma di atas terlihat sangat umum dan mirip dengan gejala penyakit lainnya. Untuk itu, pemeriksaan ke dokter dapat memastikan kondisi kesehatan yang Anda alami.
Baca Juga
Asma terjadi akibat peradangan pada saluran bronkial sehingga meningkatkan produksi lendir. Akibatnya, jalur napas Anda pun menjadi lebih sempit akibat dahak yang menumpuk.
Gejala yang timbul akibat penyakit asma bisa tergolong ringan hingga berat. Gejala yang paling umum terjadi pada penderita asma, antara lain:
Setiap penderita asma mungkin saja mengalami gejala yang berbeda-beda. Perbedaan gejala yang timbul disebabkan oleh kondisi fisik seseorang, faktor pemicu, dan tingkat keparahan penyakit asma.
Selain gejala yang umum terjadi, ada beberapa ciri yang lebih jarang muncul, yang menjadi tanda serangan asma, yakni:
Selain memahami gejala asma, penting bagi Anda mengetahui tingkat keparahan atau derajat asma. Tingkat keparahan bisa berpotensi meningkatkan asma kambuh.
Untuk mengetahuinya, Anda perlu memperhatikan gejala yang muncul setiap hari.
Asma intermiten merupakan jenis asma dengan gejala paling ringan. Biasanya, gejala yang muncul tidak sampai mengganggu aktivitas.
Gejala ringan yang muncul akan berlangsung kurang dari dua hari per minggu atau dua malam per bulan. Namun, Anda sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah perburukan dari kondisi ini.
Asma persisten ringan menyebabkan gejala asma muncul lebih sering, yakni lebih dari dua kali dalam seminggu, tapi kurang dari 1 kali sehari.
Pada malam hari, gejala asma persisten ringan juga biasanya muncul hingga 4 malam dalam sebulan.
Meski demikian, tanda-tanda asma umumnya tidak berlangsung setiap hari.
Gejala asma persisten sedang umumnya muncul hampir setiap hari. Serangan asma juga biasanya bisa berlangsung lebih lama.
Orang dengan asma persisten sedang biasanya mengalami gejala yang cukup berat sehingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
Tanpa pengobatan, fungsi paru penderita asma persisten sedang sekitar 60-80%. Namun, ini dapat diperbaiki dengan pengobatan serta perubahan gaya hidup tertentu.
Dokter mungkin juga akan merekomendasikan untuk membatasi beberapa aktivitas sehari-hari.
Sesuai namanya, asma persisten berat dapat membatasi aktivitas sehari-hari akibat gejalanya yang berat. Gejala pada asma jenis ini bisa muncul beberapa kali dalam sehari, bahkan hampir setiap malam.
Fungsi paru orang dengan asma persisten berat berada di kisaran 60% tanpa pengobatan.
Meski demikian, Anda tetap perlu pemeriksaan dokter untuk memastikan keparahan asma yang Anda alami. Mengira-ngira sendiri dapat berakibat pengobatan yang tidak maksimal.
Untuk mengetahui seseorang benar menderita asma atau tidak, memerlukan beberapa pemeriksaan medis untuk menegakkan diagnosis. Tujuannya, agar dokter dapat memberikan perawatan dan rencana pengobatan asma yang tepat.
Merangkum dari Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa pemeriksaan asma yang mungkin dilakukan.
Langkah pertama dalam mendiagnosis asma adalah dengan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan dan gejala yang Anda alami.
Pada tahap ini, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan mencari tahu riwayat medis Anda, yang meliputi:
Setelah informasi didapat, dokter akan memastikan kondisi kesehatan Anda dengan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Mulai dari pemeriksaan hidung, tenggorokan, saluran pernapasan atas, hingga memeriksa suara dan frekuensi napas Anda.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa kulit Anda untuk memastikan ada atau tidak gejala alergi yang menyertai.
Setelah melakukan kedua hal di atas, dokter dapat melanjutkan dengan pemeriksaan penunjang asma menggunakan alat tes atau prosedur lainnya.
Umumnya, pemeriksaan penunjang asma yang utama adalah tes fungsi paru dengan menggunakan spirometri.
Tes spirometri bertujuan untuk melihat fungsi paru dan mengetahui ada tidaknya sumbatan aliran udara, serta menentukan tingkat keparahan.
Jika hasil spirometri dinyatakan normal, tes tambahan mungkin saja dilakukan. Beberapa pemeriksaan penunjang lainnya untuk menegakkan diagnosis asma, yaitu:
Baca Juga
Pada umumnya, penyakit asma tidak dapat disembuhkan. Namun, Anda tetap dapat hidup normal dengan menjauhi faktor pemicunya. Dengan begitu, Anda dapat mencegah serangan asma.
Memantau dan mengelola gejala asma juga sangat penting dan merupakan bagian dari pengelolaan penyakit asma. Anda juga dapat mengenali pemicu agar dapat mencegah dan mengelola serangan asma.
Jika Anda ragu apakah sesak yang Anda alami merupakan tanda asma atau bukan, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter secara online menggunakan fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Paracetamol adalah salah satu obat demam untuk menurunkan panas yang bisa dibeli bebas di apotek. Meski demikian, Anda tetap perlu menaati aturan minumnya.
13 Agt 2023
Cara mengobati luka bakar yang menggelembung sangatlah beragam; ada yang bisa dilakukan di rumah maupun bersama dokter. Kenali juga cara mencegah luka bakar menggelembung agar tak jadi korbannya!
30 Sep 2020
Tremor esensial adalah kelainan sistem saraf yang membuat bagian tubuh gemetar secara tidak sengaja. Kondisi ini kerap di salah artikan dengan penyakit Parkinson padahal keduanya berbeda.
28 Jul 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved