logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Gejala Anemia pada Remaja dan Cara Mengatasinya

open-summary

Gejala anemia pada remaja adalah sangat lelah, sering pusing, sulit konsentrasi, dan kulit pucat. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi hingga perdarahan.


close-summary

29 Nov 2022

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Gejala anemia pada remaja dapat ditandai dengan sering pusing

Sering pusing adalah salah satu gejala anemia pada remaja

Table of Content

  • Gejala anemia pada remaja
  • Penyebab anemia pada remaja
  • Bahaya anemia pada remaja
  • Cara mengatasi anemia pada remaja

Anak terlihat kelelahan dan mengeluh pusing? Anda sebaiknya perlu waspada karena itu bisa menjadi gejala anemia pada remaja.

Advertisement

Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh terlalu rendah atau di bawah kisaran normal. Padahal sel darah merah berisi hemoglobin, yaitu protein yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. 

Tanpa sel darah merah yang cukup, oksigen tidak akan sampai ke organ-organ tubuh dengan maksimal. Akibatnya, organ-organ tersebut tidak bisa bekerja dengan baik karena kekurangan oksigen.

Gejala anemia pada remaja

Anemia dapat terjadi untuk sementara atau dalam jangka waktu lama. Tingkat keparahannya pun berkisar dari ringan hingga berat. 

Anda dapat mengenali ciri-ciri anemia pada remaja dengan memperhatikan berbagai perubahan yang terjadi seiring waktu.

Pada umumnya, berikut adalah sejumlah gejala anemia pada remaja.

  • Kulit tampak pucat
  • Suasana hati berubah-ubah
  • Sangat lelah
  • Sering pusing
  • Mudah lupa
  • Sulit konsentrasi
  • Kulit dan mata menguning (jaundice)

Dalam kasus anemia berat, berikut adalah berbagai gejala yang bisa muncul.

  • Sesak napas
  • Detak jantung cepat
  • Tangan dan kaki bengkak
  • Sakit kepala
  • Pingsan
  • Sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome).

Jika Anda melihat tanda dan gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab anemia pada remaja

Selain mengetahui gejala anemia pada remaja, Anda juga harus memahami penyebab kondisi ini. 

zat besi
Kurangnya asupan zat besi bisa menyebabkan anemia pada remaja

Mulai dari kurangnya asupan zat besi hingga perdarahan, berikut adalah beberapa penyebab anemia pada remaja.

1. Kurang asupan zat besi

Anemia pada remaja dapat terjadi ketika mereka jarang mengonsumsi asupan yang mengandung zat besi. Kondisi ini disebut dengan anemia defisiensi besi.

Selain itu, kekurangan zat besi dapat terjadi akibat pertumbuhan yang cepat atau dimulainya siklus menstruasi pada remaja perempuan.

2. Produksi sel darah merah tidak mencukupi

Anemia dapat disebabkan oleh penyakit kronis yang tidak memungkinkan tubuh untuk menghasilkan sel darah merah yang memadai, misalnya penyakit atau infeksi sumsum tulang. Kondisi ini disebut dengan anemia aplastik.

3. Sel darah merah rusak

Penyebab anemia pada remaja lainnya adalah sistem kekebalan tubuh secara keliru menghancurkan terlalu banyak sel darah merah. 

Kondisi yang juga disebut sebagai anemia hemolitik ini biasanya dialami remaja yang memiliki kelainan darah.. 

4. Perdarahan

Perdarahan dapat menyebabkan anemia karena tubuh kehilangan terlalu banyak sel darah merah, misalnya akibat gangguan perdarahan. 

Kondisi ini bisa dipicu cedera, menstruasi yang berlebihan, atau masalah kesehatan lainnya.

Itulah beberapa penyebab anemia pada remaja yang harus diwaspadai. Konsultasikan pada dokter jika anak memiliki salah satu faktor tersebut.

Bahaya anemia pada remaja

Bukan hanya menyebabkan organ tubuh tidak berfungsi dengan baik, anemia juga bisa menimbulkan berbagai masalah pada kinerja dan pertumbuhan kognitif remaja.

Berikut adalah beberapa kemungkinan dampak anemia pada remaja.

  • Kekebalan tubuh menurun sehingga rentan sakit
  • Konsentrasi berkurang
  • Penurunan prestasi dalam belajar
  • Tidak bugar dan produktivitas menurun.

Sementara itu, anemia pada remaja putri juga dapat meningkatkan risiko kematian saat melahirkan, kelahiran prematur, hingga berat badan bayi cenderung rendah.

Baca Juga

  • 6 Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Bantu Cegah Anemia
  • Mengupas 7 Gejala Anemia pada Wanita dan Cara Mengatasinya
  • Obat Kurang Darah dan Jenisnya, Mulai dari Alami Hingga Medis

Cara mengatasi anemia pada remaja

Periksakan anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Dokter dapat melakukan serangkaian tes untuk memastikan kondisi anak dan menentukan penanganan yang perlu dilakukan.

suplemen zat besi
Suplemen zat besi untuk bantu atasi anemia

Jika benar mengalami anemia, berikut adalah cara mengobati anemia pada remaja yang bisa dilakukan.

1. Memberikan obat anemia

Dokter perlu mengetahui penyebab anemia pada remaja secara spesifik. 

Jika disebabkan kekurangan zat besi, dokter umumnya meresepkan obat atau suplemen zat besi yang harus dikonsumsi secara rutin.

Sementara itu, jika anemia dipicu kondisi medis lain, pengobatan yang dianjurkan akan tergantung pada kondisi yang mendasarinya. 

Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan kebijakan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang disosialisasikan ke sekolah-sekolah untuk mencegah anemia.

2. Perbanyak konsumsi zat besi

Dorong anak untuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya zat besi. 

Contoh sumber makanan kaya zat besi adalah daging merah, kuning telur, kentang, tomat, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

Jika anak termasuk vegetarian, pastikan mereka mengonsumsi zat besi dari sayur-mayur dengan cukup. 

Vitamin B12 juga mungkin diperlukan, terutama bila Anda merasa anak belum mendapatkan cukup zat besi dari menu makanan sehari-harinya.

3. Transfusi darah

Pada kasus anemia yang berat, dokter dapat menyarankan anak untuk mendapat transfusi darah. Hal ini dilakukan agar mereka tidak kekurangan sel darah merah. 

Umumnya, anemia adalah kondisi yang mudah diobati. Dalam beberapa minggu, anak bisa segera pulih bila mendapatkan penanganan yang tepat.

Sementara itu, cara mencegah anemia pada remaja dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat, zinc, vitamin A, dan vitamin C. 

Jika perlu, mereka juga bisa mengonsumsi tablet penambah darah. Namun, pastikan mengonsumsinya sesuai anjuran dokter.

Selain itu, terapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari dan lakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gejala anemia pada remaja, lakukan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

anemiaanemia aplastikanemia defisiensi besianemia hemolitik

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved