logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Lansia

15 Gejala Alzheimer pada Lansia yang Harus Diwaspadai

open-summary

Gejala Alzheimer yang dialami penderitanya sangat beragam, namun bisa dikelompokkan ke beberapa payung - seperti gangguan daya ingat, gangguan berpikir, hingga perubahan kepribadian. Alzheimer pun tidak memiliki obat yang bisa menyembuhkan, namun dokter bisa membantu memperlambat gejala-gejala tersebut.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

25 Apr 2023

Gejala alzheimer yang dialami akan sangat beragam, terutama gangguan daya ingat dan berpikir

Gejala alzheimer yang dialami akan sangat beragam, terutama gangguan daya ingat dan berpikir

Table of Content

  • Gejala Alzheimer pada lansia
  • Gejala Alzheimer tahap ringan
  • Gejala Alzheimer tahap menengah
  • Gejala Alzheimer tahap akhir
  • Cara mengobati alzheimer
  • Apa perbedaan Alzheimer dan demensia?
  • Catatan dari SehatQ

Salah satu penyakit yang menghantui orang usia lanjut adalah Alzheimer. Penyakit ini dapat menggerogoti dan mendegenerasi sel otak penderitanya, di mana sel tersebut kemudian menjadi mati. Karena sel otak menjadi mati, gejala Alzheimer pun dapat berupa masalah-masalah kognitif seperti gangguan daya ingat, sulit berpikir dan bernalar, hingga sulit membuat keputusan.

Advertisement

Alzheimer dapat menimbulkan masalah psikologis, seperti depresi, gangguan mood, hingga delusi. Orang dengan Alzheimer kemudian akan sulit menjalankan aktivitas mendasar, termasuk mandi dan berpakaian. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai ciri-ciri penyakit alzheimer berikut ini.

Gejala Alzheimer pada lansia

Secara umum, gejala alzheimer meliputi:

1. Gangguan daya ingat

Memang menjadi hal yang normal jika seseorang lupa akan hal-hal kecil, seperti nama kenalan yang baru ditemui. Namun, gangguan memori pada penderita Alzheimer akan terus-menerus terjadi dan bisa memburuk. Hal ini cenderung dapat mengganggu aktivitas mereka di rumah dan pekerjaan.

Berkaitan dengan gangguan daya ingat, penderita Alzheimer akan menunjukkan tanda-tanda berikut ini:

  • Menyampaikan pernyataan dan pertanyaan secara berulang-ulang
  • Melupakan percakapan, janji pertemuan atau acara, bahkan kemudian tetap tak mengingatnya
  • Sering menempatkan barang bukan pada tempatnya
  • Tersesat di tempat yang sebenarnya sudah sering ia kunjungi sebelumnya
  • Seiring berjalannya waktu, ia mulai melupakan nama anggota keluarga dan benda yang ia gunakan sehari-hari
  • Kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk nama-nama benda, sulit mengekspresikan pendapat sendiri, dan sulit mengambil bagian dalam percakapan

2. Gangguan berpikir dan bernalar

Gejala awal Alzheimer yang umum lainnya yakni kesulitan berkonsentrasi dan berpikir, khususnya yang berkaitan dengan konsep abstrak seperti angka-angka. Hal ini akan memengaruhi kemampuan penderitanya untuk menjalankan fungsi finansial, termasuk mengatur keuangan dan membayar tagihan tepat waktu.

Penderita alzheimer kebingungan
Penderita alzheimer akan mengalami kesulitan dalam berpikir

3. Sulit merencanakan dan menjalani tugas sehari-hari

Penderita Alzheimer akan mulai menunjukkan kesulitan dalam melakukan aktivitas yang sekuensial, seperti memasak. Pada kasus di mana Alzheimer kian parah, penderitanya akan lupa untuk menjalankan tugas yang sangat mendasar, seperti berpakaian dan mandi.

4. Sulit membuat keputusan

Alzheimer juga menyebabkan penderitanya sulit menghasilkan keputusan yang tepat. Contoh kecilnya yakni saat memilih pakaian, di mana mereka akan mengenakan pakaian yang kurang sesuai untuk di interaksi sosial.

5. Perubahan kepribadian dan perilaku

Alzheimer dapat memengaruhi sel-sel yang ada di otak. Akibatnya, penderita penyakit Alzheimer pun mengalami perubahan dalam kepribadian dan perilaku mereka. Gejala Alzheimer tersebut, termasuk:

  • Depresi
  • Apatis atau kurangnya motivasi dan antusiasme
  • Menarik diri dari interaksi sosial
  • Perubahan mood
  • Munculnya rasa tak percaya pada orang lain
  • Lekas marah dan menjadi agresif
  • Perubahan siklus tidur
  • Hilangnya ‘filter’ saat berinteraksi, seperti mengatakan hal-hal yang tak pantas dan berperilaku kasar
  • Mengalami delusi, atau percaya pada hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi

Lebih spesifik, ciri-ciri penyakit Alzheimer dibagi menjadi tiga berdasarkan tingkat keparahannya. Simak penjelasannya di bawah ini.

Gejala Alzheimer tahap ringan

Gejala Alzheimer biasanya mulai terdeteksi pada tahap demensia ringan. Seperti apakah gejala awal Alzheimer?

1. Sulit mengingat kejadian yang baru saja berlangsung

Penderita Alzheimer akan sulit sekali mengingat informasi baru atau kejadian baru. Biasanya, penderita perlu menanyakan hal yang sama berulang-ulang kali walau sudah pernah dijawab. 

2. Kesulitan menyusun rencana, memecahkan masalah, dan membuat keputusan

Mengatur acara keluarga menjadi hal yang sulit dilakukan penderita. Demikian juga dengan mengatur keuangan.

Orang-orang terdekat mungkin akan menyadari bahwa penderita kerap membuat keputusan yang aneh karena keputusan tersebut di luar kebiasaannya. 

3. Ada perubahan kepribadian

Penderita Alzheimer bisa saja menjadi lebih pendiam dan terlihat lemah dalam situasi sosial tertentu, atau malah jadi pemarah dan lebih sensitif. Penderita juga seringkali tampak tidak termotivasi untuk menyelesaikan rutinitas sehari-hari.

4. Kesulitan mengungkapkan pikiran

Komunikasi menjadi sulit dilakukan karena penderita sukar mengingat kata-kata tertentu dan kemampuan berbahasanya mengalami penurunan. 

5. Sering lupa dan sering kehilangan barang

Karena sering lupa, penderita jadi kerap tersesat di jalan bahkan di tempat-tempat yang sebenarnya sudah familiar. Selain itu, penderita Alzheimer bisa pula kerap kehilangan barang akibat lupa di mana meletakkan atau menyimpannya. 

gejala alzheimer
Ilustrasi lansia yang mengalami gejala Alzheimer

Gejala Alzheimer tahap menengah

Penyakit Alzheimer akan semakin jelas seiring timbulnya gejala-gejala di tahap demensia sedang sebagai berikut:

1. Makin sering mengalami kebingungan

Gejala penyakit Alzheimer tahap menengah yang pertama adalah sering mengalami kebingungan. Sebagai contoh, penderita mendadak tidak ingat dirinya sedang berada di mana, tidak ingat hari dan tanggal berapa. Selain itu, penderita juga mulai kesulitan mengenali kerabat atau teman-temannya. 

2. Sering berjalan seolah-olah tidak tahu arah

Ciri-ciri penyakit Alzheimer ini muncul karena penderita mengalami kesulitan mengingat lokasi dirinya berada maupun tempat-tempat yang sebetulnya sering dikunjungi. Jika sudah muncul gejala ini, penderita sebaiknya ditemani karena berisiko tersesat dan hilang saat keluar rumah sendirian.

3. Memori yang memudar

Penderita mulai lupa akan sejarah hidupnya sendiri dan tidak ingat data-data pribadi seperti alamat rumah dan nomor telepon. Selain itu mereka juga akan sering sekali mengulang cerita yang sama. 

4. Butuh bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari

gejala alzheimer
Penderita Alzheimer kerap dibantu untuk melakukan aktivitasnya

Gejala alzheimer yang satu ini timbul karena penderita lupa cara melakukan hal-hal rutin dan sederhana. Misalnya, mandi, menggunakan toilet, mengenakan pakaian yang sesuai, memasak, dan sebagainya. 

5. Mengalami perubahan signifikan dalam kepribadian dan perilaku

Penderita Alzheimer juga akan merasakan gejala berupa perubahan kepribadian dan perilaku. Misalnya, menjadi selalu curiga ada yang mencuri barang-barangnya, melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada, beberapa pederita bahkan berubah menjadi kasar dan agresif. 

Baca Juga

  • 5 Hal Penting yang Diperhatikan saat Merawat Orangtua di Rumah
  • Sama-Sama Bikin Pikun, Ini Perbedaan Demensia dan Alzheimer
  • Jangan Terlambat, Begini Langkah Pencegahan Katarak yang Perlu Anda Tahu

Gejala Alzheimer tahap akhir

Pada tahap akhir, penyakit Alzheimer akan menyebabkan penderita mengalami gejala-gejala di bawah ini:

  • Tidak bisa berkomunikasi secara koheren, misalnya bicara melantur.
  • Tidak mampu merawat diri sendiri, sehingga harus selalu dibantu.
  • Mengalami penurunan kemampuan fisik hingga sulit bergerak tanpa bantuan.
  • Tidak bisa mengontrol buang air kecil maupun besar.

Cara mengobati alzheimer

gejala alzheimer
Lansia penderita Alzheimer akan diberikan sejumlah obat-obatan, salah satunya penghambat kolinesterase

Belum ada obat yang bisa menyembuhkan Alzheimer. Namun, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk memperlambat gejala Alzheimer. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat untuk atasi masalah psikologis, seperti antidepresan.

1. Penghambat kolinesterase

Obat-obat penghambat kolinesterase atau cholinesterase inhibitors bekerja dengan meningkatkan komunikasi antarsel di otak, dengan menahan senyawa kimia penting yang terganggu oleh Alzheimer. Obat ini juga diyakini meredakan gejala neuropsikiatri, seperti rasa gelisah dan depresi.

Ada beberapa contoh penghambat kolinesterase yang bisa diresepkan, misalnya:

2. Memantine

Memantine bekerja pada jaringan komunikasi sel otak lain, serta membantu memperlambat gejala Alzheimer tingkat sedang hingga berat. Pada beberapa kasus, dokter akan meresepkan memantine yang dikombinasikan dengan obat-obatan penghambat kolinesterase.

3. Antidepresan, anticemas, dan antipsikotik

Gejala Alzheimer juga dapat berupa gangguan psikologis, seperti depresi, halusinasi, perasaan jengkel dan gelisah (agitasi), hingga sifat agresif. Untuk itu, dokter terkadang akan meresepkan obat golongan antidepresan, anticemas, dan antipsikotik - demi meredakan gejala tersebut.

Apa perbedaan Alzheimer dan demensia?

Untuk memetakan lebih mudah perbedaan antara demensia (sindrom) dan Alzheimer (jenis penyakit), mari kita tarik garis lurus. Berbeda dengan penyakit, sindrom adalah beberapa gejala tanpa diagnosis definitif. Gejala-gejala demensia berpengaruh pada fungsi mental kognitif, seperti bagaimana seseorang memahami konsep sebab-akibat, kepribadian, mood, hingga daya ingat.

Hal ini sama dengan orang yang mengalami radang tenggorokan, yaitu mengalami demam, flu, hingga batuk yang dirasakan. Namun, tidak ada diagnosis apa pemicunya.Sama halnya dengan demensia.

Penderitanya akan merasakan gejala-gejala penurunan fungsi otak namun penyebabnya bisa beragam. Alzheimer adalah salah satu kondisi penyakit yang bisa memicu demensia. Bahkan, Alzheimer menyumbang 50-70% dari seluruh kasus demensia.

Perbedaan lainnya adalah peluang kesembuhan. Alzheimer adalah penyakit degeneratif yang hingga kini belum bisa disembuhkan. Namun, demensia bisa saja diobati atau menjadi lebih ringan lewat pengobatan seperti konsumsi vitamin.

Penyakit ini tidak bisa disembuhkan maupun dicegah. Jadi, dengan memahami apa itu Alzheimer, keluarga dan orang-orang terdekat penderita diharap lebih waspada untuk mengenali gejalanya sekaligus mempersiapkan perawatan yang sesuai.

Catatan dari SehatQ

Gejala Alzheimer dapat terjadi karena sel-sel otak yang rusak dan kemudian menjadi mati. Obat-obatan dari dokter belum mampu menyembuhkan penyakit ini. Namun, obat-obatan di atas bisa membantu meredakan gejala dan memperlambat keparahan Alzheimer.

Untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai ciri-ciri penyakit Alzheimer, Anda bisa chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang juga di App Store dan Google Play

Advertisement

gangguan lansiaalzheimerdemensialansiakesehatan lansia

Ditulis oleh Arif Putra

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved