Pencegahan stroke dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup dan pola makan. Dengan menerapkan dua langkah tersebut, faktor risiko penyakit stroke dapat dikurangi secara drastis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
27 Apr 2023
Olahraga dan mengonsumsi makanan sehat adalah bentuk dari pencegahan stroke
Table of Content
Sebagai penyakit yang menjadi penyebab kematian dan kecacatan yang cukup umum, langkah pencegahan stroke dan stroke berulang perlu terus digalakkan. Sebab, selain kedua risiko yang membahayakan tersebut, ada satu hal yang tak kalah penting untuk dihindari, yaitu penurunan kualitas hidup.
Advertisement
Kebanyakan para penyintas stroke mengalami penurunan kualitas hidup akibat berkurangnya fungsi motorik, sensorik bahkan fungsi kognitifnya. Semakin sering stroke berulang, maka gangguan saraf yang terjadi juga akan kian berat.
Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan stroke dan kejadian ulangan stroke melalui perubahan gaya hidup dan pola makan, untuk mengurangi munculnya faktor risiko penyakit ini.
Untuk mencegah terjadinya penyakit ini, langkah dasar yang perlu dilakukan adalah menghindari risiko munculnya faktor risiko. Faktor risiko adalah hal-hal yang akan meningkatkan kemungkinan seseorang terkena suatu penyakit.
Pada penyakti stroke, ada beberapa faktor risiko yang bisa dicegah melalui perubahan pola makan menjadi yang lebih sehat, yaitu:
Masing-masing faktor risiko di atas, memerlukan pendekatan yang berbeda dalam pencegahannya. Lebih jelas, berikut ini penjabarannya untuk Anda.
Penyakit darah tinggi dapat dikontrol dengan menjalani pola diet yang disebut Dietary approach to Stop Hypertension atau DASH. Diet DASH ini menganjurkan pasien untuk lebih banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, dan mengurangi konsumsi lemak total serta lemak jenuh.
Pola diet ini juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi daging merah, terutama daging olahan serta membatasi asupan natrium atau garam.
Untuk menjalani diet DASH, ada pedoman yang perlu Anda ikuti, yaitu:
Pola makan untuk mengontrol diabetes dapat dilakukan dengan menerapkan pola 3 J (jadwal, jenis, dan jumlah).
Artinya, Anda disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi karbohidrat kompleks, memperbanyak konsumsi sayur dan buah, mengurangi konsumsi lemak jenuh, serta mengurangi konsumsi gula.
Cara mudah untuk menjalankan diet diabetes adalah melalui cara ini: mengisi ½ piring makan dengan sayur rendah karbohidrat, ¼ piring karbohidrat kompleks, dan ¼ piring protein atau lauk, disertai 1 porsi buah potong.
Anda juga sebaiknya mengganti susu yang Anda konsumsi dengan susu rendah lemak. Selain itu, batasi juga konsumsi minyak dan margarin sebanyak 2-3 porsi/hari.
Meski ada pengaturan pola makan, bukan berarti Anda hanya akan mengonsumsi makanan yang itu-itu saja. Masih banyak jenis sayuran rendah karbohidrat, yang bisa dimasukkan ke dalam menu harian secara bergantian, di antaranya bayam, buncis, brokoli, wortel, kembang kol, seledri, rebung, terong, kangkung dan lobak.
Kolesterol dapat dikontrol dengan mengurangi konsumsi makanan berkolesterol tinggi seperti:
Anda disarankan untuk mengonsumsi ikan lebih dari 4 hari dalam seminggu. Perbanyak juga konsumsi makanan yang mengandung serat larut tinggi seperti oat, apel, alpukat, pear, wortel, brokoli, kacang merah, jambu biji, kuaci, dan flaxseed.
Berat badan pada penderita harus dijaga dalam kondisi ideal. Sehingga, pasien yang mengalami kelebihan berat badan, dianjurkan untuk menjalani program penurunan berat badan dan sebaliknya.
Berat badan dapat dikontrol dengan menyeimbangkan asupan kalori dan pembakarannya. Membatasi asupan kalori dapat dilakukan dengan menjalani diet gizi seimbang rendah kalori, dan melakukan pembakarannya melalui olahraga teratur.
Porsi makan yang ideal untuk menurunkan berat badan adalah karbohidrat sebanyak 50-60%, protein 15-20%, dan lemak 30%. Anda juga disarankan untuk menghindari makanan-makanan tinggi kalori seperti:
Pilih makanan yang tinggi serat seperti sayur dan buah, agar merasa kenyang lebih lama, untuk mengontrol rasa lapar.
Untuk mencegah stroke, Anda juga disarankan untuk memilih makanan yang mengandung nutrien tertentu, seperti:
Omega 3, baik untuk pasien stroke, karena dapat memberikan efek antiinflamasi dan bersifat antithrombotic. Bahan makanan sumber omega 3 di antaranya adalah ikan (salmon, tuna, sarden, makarel, kembung, dan kakap), flaxseed, chia seeds, dan walnut.
Di samping itu, Anda juga dapat memperolehnya dari makanan-makanan yang diperkaya dengan omega 3 seperti telur, yogurt, susu, susu kedelai, dan suplemen omega 3 (fish oil, krill oil, cod liver oil, dan algal oil).
Makanan seperti buah dan sayur, mengandung antioksidan tinggi yang dapat mencegah stroke dan stroke berulang. Sehingga, keduanya disarankan untuk dikonsumsi sebanyak 5-6 porsi/hari.
Selain itu, teh dan kopi juga merupakan sumber antioksidan yang baik dan mampu menurunkan tekanan darah serta peroksidasi lipid. Yang dimaksud dengan peroksidasi lipid adalah reaksi antara radikal bebas dan asam lemak tak jenuh jamak, dengan minimal tiga ikatan rangkap. Konsumsi kopi dan teh tanpa gula 2 cangkir per hari, dianjurkan pada penderita stroke dan stroke berulang.
Kadar vitamin D tinggi dalam darah juga dapat menurunkan risiko stroke dan stroke berulang pada pasien. Oleh karena itu, pasien dianjurkan untuk berjemur, mengonsumsi makanan sumber vitamin D seperti salmon, tuna, makarel, telur, dan keju.
Sup ikan Batam merupakan salah satu olahan ikan dengan kadar minyak sedikit, mengandung omega 3, dan cukup sayuran. Jadi, sup ini dapat dijadikan salah satu menu untuk mencegah stroke dan stroke berulang pada pasien. Berikut ini bahan dan cara memasaknya.
Waktu memasak 45 menit.
Narasumber:
dr. Eka Maya Sari, Sp.GK, M.Gizi
Dokter Spesialis Gizi
Eka Hospital Pekanbaru
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat bayam merah terbukti baik untuk kesehatan tubuh. Agar kandungan bayam merah tidak rusak, Anda perlu mengetahui cara mengolahnya dengan tepat.
24 Jul 2023
Kebersihan lingkungan dan diri adalah dasar dari pencegahan hookworm infection atau infeksi cacing tambang. Bagaimana cara pencegahannya?
13 Nov 2019
Sayuran yang mengandung zat besi ternyata sangat mudah untuk didapat. Selain itu, mengolahnya menjadi makanan lezat pun bukan hal sulit. Anda yang ingin menjalani gaya hidup sehat, wajib mengenali sayuran yang mengandung zat besi ini!
1 Jun 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved