logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Kenali Faktor Risiko dan Gejala Eklampsia Selama Kehamilan

open-summary

Eklampsia adalah kondisi gawat darurat pada kehamilan yang jarang terjadi, tapi sangat fatal bila tidak mendapatkan penanganan segera. Kejang yang disebabkan oleh eklampsia terjadi karena adanya gangguan aktivitas otak yang berakibat pada kehilangan kesadaran, gemetar, hingga kejang pada ibu hamil.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

14 Mei 2019

Eklampsia bisa menimbulkan kejang selama kehamilan, karena adanya gangguan aktivitas otak

Meski jarang terjadi, eklampsia sangat berbahaya, karena memicu kejang pada ibu hamil

Table of Content

  • Eklampsia pada Ibu Hamil
  • Faktor Risiko Eklampsia
  • Gejala Eklampsia
  • Diagnosis Eklampsia
  • Penanganan terhadap Eklampsia

Eklampsia adalah komplikasi fatal dari preeklampsia selama kehamilan. Meskipun eklampsia jarang terjadi, kondisi ini sangat berbahaya, karena tekanan darah yang tinggi memicu kejang pada ibu hamil.

Advertisement

Eklampsia pada Ibu Hamil

Kejang pada eklampsia terjadi karena adanya gangguan aktivitas otak yang berakibat pada kehilangan kesadaran, menurunnya kesadaran, kondisi gemetar, hingga kejang. Eklampsia menyerang satu dari 200 ibu hamil dengan preeklampsia.

Eklampsia dapat terjadi pada ibu hamil tanpa riwayat kejang, atau pernah mengalami kejang saat masih berusia kanak-kanak.

Faktor Risiko Eklampsia

Apabila mengalami riwayat preeklampsia pada kehamilan terdahulu, maka Anda berisiko terhadap eklampsia. Selain itu, beberapa faktor lain berikut ini, dapat menimbulkan eklampsia selama kehamilan.

  • Tekanan darah tinggi kronis, atau tekanan darah tinggi yang terjadi saat kehamilan
  • Berusia di atas 35 tahun atau di bawah 20 tahun pada saat hamil
  • Kehamilan anak kembar
  • Kehamilan pertama
  • Obesitas
  • Keluarga dengan riwayat preeklampsia atau eklampsia
  • Kencing manis atau kondisi lain yang memengaruhi pembuluh darah
  • Gangguan ginjal

Gejala Eklampsia

Pada umumnya, preeklampsia akan mengakibatkan eklampsia. Oleh karena itu, gejala eklampsia biasanya akan mirip dengan gejala preeklampsia. Beberapa penyakit kronis seperti gangguan ginjal dan diabetes, memiliki gejala yang mirip dengan preeklampsia, maupun eklampsia.

Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memberitahu dokter mengenai riwayat penyakit yang Anda miliki, tiap kali memeriksakan kehamilan. Berikut ini adalah gejala-gejala dari preeklampsia.

  • Tekanan darah tinggi
  • Bengkak pada wajah, tangan, dan kaki
  • Nyeri kepala
  • Berat badan naik
  • Mual dan muntah
  • Gangguan penglihatan atau pandangan kabur
  • Kesulitan buang air kecil
  • Nyeri perut, terutama di daerah perut kanan atas
  • Protein uria (adanya protein dalam urine)

Pasien dengan eklampsia dapat memiliki gejala serupa, atau bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali. Berikut ini gejala yang umum dialami pasien eklampsia.

  • Kejang
  • Penurunan kesadaran
  • Cemas

Diagnosis Eklampsia

Beberapa tes diagnostik dapat dilakukan untuk mendeteksi preeklampsia maupun eklampsia. Tes diagnostik tersebut antara lain:

  • Tes darah lengkap, untuk melihat jumlah sel darah merah dan trombosit
  • Tes serum kreatinin, untuk melihat fungsi ginjal yang terganggu
  • Tes protein urine, untuk memeriksa protein pada urine

Penanganan terhadap Eklampsia

Langkah utama untuk menangani eklampsia adalah dengan menjalani persalinan. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Namun, dokter juga akan melihat tingkat keparahan eklampsia dan usia janin, sebelum persalinan.

1. Preeklampsia Ringan

Untuk preeklampsia ringan, dokter akan merekomendasikan Anda untuk mencermati kondisi kesehatan, dan memberikan obat-obatan untuk mencegah terjadinya eklampsia. Tujuannya, untuk menurunkan tekanan darah hingga batas normal, sampai usia janin cukup untuk persalinan.

2. Preeklampsia Berat dan Eklampsia

Untuk preeklampsia berat atau eklampsia, dokter akan merekomendasikan persalinan segera. Pada kebanyakan kasus, gejala eklampsia akan hilang dalam enam minggu setelah persalinan.

Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan adanya kerusakan pada organ vital yang membutuhkan rawat inap lanjutan. Bila Anda sedang hamil dan memiliki faktor risiko serta gejala seperti di atas, segera hubungi petugas medis terdekat untuk mendapatkan bantuan.

Advertisement

kehamilantekanan darah tinggipreeklampsiaeklampsia

Ditulis oleh dr. M. Helmi A.

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved