Kulit yang terkena kutu scabies akan bereaksi dan menimbulkan gudik. Gejala gudik muncul, 2-6 minggu setelahnya dengan munculnya ruam dan gatal. Untuk mengobatinya, gunakan krim atau losion untuk mengobati tungau scabies atau mengonsumsi antihistamin untuk meringankan rasa gatal.
31 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kutu scabies menyebabkan kudis atau gudik pada kulit.
Table of Content
Jika mengalami ruam di kulit, dan sering merasa gatal-gatal di malam hari, Anda perlu waspada. Bisa saja itu menjadi tanda bahwa Anda terkena gudik akibat kutu scabies.
Advertisement
Gudik atau kudis adalah gatal dan ruam pada kulit yang disebabkan oleh kutu scabies. Tungau tersebut dikenal dengan nama Sarcoptes scabiei. Ukuran dari kutu scabies sangatlah kecil sehingga Anda tidak dapat melihatnya.
Baca Juga
Kutu scabies dapat hidup di kulit Anda selama berbulan-bulan dengan bereproduksi di permukaan kulit. Lalu, tungau menggali ke dalam lapisan kulit Anda untuk hidup dan bertelur. Kulit pun akan bereaksi terhadap tungau dan kotorannya hingga menimbulkan gudik.
Gudik pada orang dewasa biasanya terdapat di siku, ketiak, pergelangan tangan, penis, pinggang, puting susu, sela-sela jari, dan pantat. Sementara itu, gudik pada anak-anak umumnya ditemukan di kepala, leher, tangan, wajah, dan kaki.
Setelah terkena tungau scabies, gejala biasanya muncul 2-6 minggu kemudian. Gejala dapat berkembang lebih cepat, jika Anda pernah menderita gudik juga sebelumnya.
Gejala khas dari gudik yaitu ruam dan gatal-gatal yang hebat, terutama di malam hari. Ruam akibat tungau atau kutu scabies yang menggali ke dalam kulit, dapat berupa biduran atau benjolan seperti jerawat dan kulit bersisik.
Gudik sangatlah menular. Gudik dapat dengan mudah ditularkan kepada anggota keluarga, teman atau pasangan. Berikut ini cara-cara penularannya.
Kontak kulit secara langsung dengan penderita gudik, dapat membuat Anda tertular. Contohnya, jika berpegangan tangan dalam waktu lama dengan teman yang terkena gudik, maka kemungkinan besar Anda pun akan tertular.
Anda juga dapat tertular jika melakukan kontak pribadi yang intim dengan penderita gudik. Misalnya, melalui hubungan seksual dengan pasangan Anda yang terkena gudik.
Meski tidak melakukan kontak secara langsung, namun jika Anda menggunakan pakaian, sprei atau handuk yang sama dengan penderita gudik, maka risiko penularan akan meningkat.
Ada beberapa obat kudis yang dapat diresepkan dolter untuk mengobati gudik dengan membunuh tungau ataupun telurnya. Anda bisa menggunakan krim atau losion khusus yang dioleskan langsung ke kulit. Berikut ini beberapa krim atau losion yang dapat digunakan untuk mengobati tungau scabies.
Tersedia pula obat-obatan tambahan yang dapat membantu meringankan gejala gudik. Adapun obat-obatan tersebut, yaitu sebagai berikut ini.
Sementara, obat minum diberikan jika gejala gudik tak kunjung membaik, bahkan menutupi seluruh bagian tubuh.
Cara terbaik untuk mencegah gudik yaitu, Anda harus menghindari kontak langsung dengan kulit orang yang menderita gudik. Selain itu, jangan menggunakan pakaian, handuk, bantal ataupun sprei yang belum dicuci, setelah digunakan penderita gudik.
Lalu, pastikan pula Anda mencucinya dengan air panas. Kemudian, keringkan dengan sinar matahari yang sangat panas, atau pengering yang berpanas tinggi, selama 10-30 menit hingga tungau scabies pun mati. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari penyakit gudik.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab keputihan berwarna kuning adalah hormon menjelang menstruasi, kehamilan, infeksi jamur dan bakteri di vagina, penyakit menular seksual, radang panggul, radang serviks, dan perubahan pola makan.
Penyakit campak pada orang dewasa bisa terjadi pada individu-individu yang belum pernah divaksin campak dan belum pernah terkena campak. Gejala awal penyakit ini muncul 10-14 hari sejak terinfeksi virus. Selanjutnya, ruam campak biasanya muncul dari kepala.
Bisul di vagina bisa diatasi dengan kompres air hangat, obat, maupun salep. Jika bisul di kemaluan tidak juga sembuh dalam waktu dua minggu, maka sebaiknya Anda memeriksakan kondisi tersebut ke dokter.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved