Garam Himalaya punya kandungan mineral yang lebih tinggi dibandingkan garam dapur biasa. Itu sebabnya, garam ini baik untuk tubuh jika dikonsumsi dengan benar.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
19 Agt 2022
Garam Himalaya memiliki warna pink
Table of Content
Garam Himalaya tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk menambah rasa makanan, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Biarpun begitu, masih banyak pendapat yang menganggap bahwa jenis garam ini serupa dengan garam biasa. Untuk itu, cari tahu manfaat garam Himalaya dan fakta lainnya mengenai garam yang satu ini.
Advertisement
Garam Himalaya adalah garam dengan warna pink yang berasal dari Khewra Salt Mine. Tempat tersebut merupakan tambang garam terbesar di kaki pegunungan Himalaya, Pakistan. Ini adalah salah satu jenis garam yang diklaim sebagai garam paling murni di dunia.
Pada dasarnya, garam Himalaya serupa dengan garam dapur untuk memasak. Perbedaan garam Himalaya dengan garam biasa adalah garam Himalaya berwarna pink dengan tekstur lebih kasar dan ukuran butiran lebih besar daripada garam dapur.
Selain itu, bentuknya pun menyerupai kristal. Garam Himalaya memiliki kandungan 98 persen natrium klorida dan sejumlah mineral lainnya seperti kalium, kalsium, magnesium, sulfur, dan zat besi. Warna pink dan perbedaan rasa yang dimiliki oleh garam Himalaya berasal dari kandungan mineral dan zat besi di dalamnya.
Jenis garam ini memiliki kandungan mineral yang tinggi di dalamnya sehingga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat garam Himalaya yang perlu Anda ketahui.
Salah satu manfaat garam Himalaya adalah mempunyai berbagai macam kandungan mineral yang baik untuk tubuh. Sebagai contoh, kalium, kalsium, magnesium, sulfur, juga zat besi. Ini bermanfaat agar tubuh berfungsi secara maksimal.
Di samping itu, garam Himalaya mampu menjaga kesehatan semua bagian tubuh seperti tulang, otot, jantung, dan otak. Lalu, mineral juga bermanfaat untuk menjaga produksi enzim dan hormon di dalam tubuh.
Banyak pendapat meyakini bahwa manfaat garam Himalaya yang utama adalah lebih alami daripada garam dapur. Anggapan ini benar adanya.
Kandungan garam dapur umumnya sudah ditambah zat-zat lain untuk mencegah penggumpalan, seperti natrium aluminosilikat atau magnesium karbonat. Di sisi lain, proses penyulingan garam Himalaya diklaim tidak menggunakan zat aditif apa pun.
Manfaat garam Himalaya selanjutnya adalah menghidrasi atau menjaga cairan tubuh. Tubuh membutuhkan garam guna menjaga keseimbangan cairan. Sama seperti jenis garam lainnya, konsumsi garam Himalaya juga dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Dengan mencukupinya, Anda bisa membuat tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Garam Himalaya juga berpotensi membantu Anda mengendalikan tekanan darah dan mencegah kondisi hipertensi. Ini karena garam Himalaya mengandung lebih sedikit sodium dibandingkan dengan garam dapur biasa.
Satu sendok teh garam dapur mengandung 2.300 mg sodium, sedangkan garam Himalaya mengandung 2.000 mg sodium. Perlu Anda ketahui bahwa mengonsumsi asupan garam berlebih dapat memicu terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Akan tetapi, masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Hampir semua jenis garam, termasuk garam Himalaya mempunyai kandungan natrium klorida. Saat Anda melakukan diet rendah garam kemungkinan besar Anda bisa mengalami kesulitan tidur. Untuk itu, Anda bisa mengonsumsi garam Himalaya dengan cukup agar meningkatkan kualitas tidur.
Baca juga: Manfaat Garam Inggris untuk Kesehatan
Proses pembuatan garam Himalaya tentunya berbeda dengan garam dapur biasa. Garam Himalaya merupakan mineral yang mengeras hingga berubah menjadi kristal. Mineral inilah yang membuat warna garam menjadi lebih cerah sekaligus teksturnya lebih kasar dibandingkan dengan garam dapur biasa.
Di sisi lain, garam dapur dibuat dari proses pengkristalan air laut. Dalam pembuatannya, garam dapur ditambahkan lagi dengan zat lain yang membuat rasa garam menjadi lebih asin. Sementara, seperti yang disebutkan di atas, garam Himalaya tidak ditambahkan zat apa pun sehingga rasa asinnya tidak terlalu kuat.
Dari sisi kandungan nutrisi, garam Himalaya sangat mirip dengan jenis garam yang biasa Anda konsumsi. Jadi, ada pula bahaya dari makan garam Himalaya secara berlebihan.
Banyak orang menganggap, mengonsumsi garam yang lebih natural akan lebih sehat karena kandungan mineral di dalamnya tidak hilang dalam proses penyaringan tersebut.
Justru, klaim manfaat tersebut membuat suatu sugesti bahwa aman mengonsumsinya sebanyak apapun.
Padahal, hal tersebut tidaklah benar. Jika dikonsumsi berlebihan, Anda tetap perlu waspada akan bahaya serta efek samping garam Himalaya berikut ini:
Garam yang beredar di supermarket, kebanyakan memang sudah melalui proses pengolahan berulang kali sebelum akhirnya bisa dikonsumsi.
Namun, garam tersebut biasanya juga sudah diperkaya yodium yang penting untuk tubuh. Sementera itu, meski garam Himalaya mengandung yodium, jumlahnya masih kurang.
Manfaat yodium untuk menjaga kesehatan kelenjar tiroid dan metabolisme sel. Jika kekurangan yodium, Anda berisiko terkena penyakit gondok, atau pembesaran kelenjar tiroid di leher.
Saat mengonsumsi lebih banyak natrium dari biasanya, termasuk garam Himalaya secara berlebihan, maka ginjal akan berusaha mengeluarkannya melalui urine.
Tentu ini akan membuat kerja ginjal lebih berat daripada biasanya. Lalu, saat ginjal kewalahan menyingkirkan semua garam berlebih, sisanya akan menumpuk di cairan antara sel-sel tubuh.
Hal ini akan membuat volume air dan darah meningkat sehingga menyebabkan jantung dan pembuluh darah harus bekerja lebih keras untuk memompanya.
Tidak hanya gula yang memicu obesitas, tetapi garam pun membawa efek serupa. Bahkan, meningkatkan asupan garam setiap hari sebanyak 1 gram bisa meningkatkan risiko obesitas hingga 25%.
Baik garam biasa maupun dari garam Himalaya, konsumsi berlebihan juga bisa memicu kerusakan hati dan osteoporosis. Tidak hanya itu, kebiasaan buruk ini juga bisa tingkatkan risiko penyakit autoimun seperti lupus, multiple sclerosis dan psoriasis.
Meskipun berbeda jenis, cara menggunakan garam Himalaya sama saja dengan garam dapur biasa. Anda dapat mencampurkannya saat memasak atau menambahkannya langsung ketika makanan sudah jadi untuk menambah cita rasa.
Tak jauh berbeda dengan bahaya garam pada umumnya, Anda harus membatasi penambahan garam warna pink ini ke dalam makanan. Jumlah konsumsi harian garam Himalaya adalah 6 gram (2.400 mg sodium) atau setara dengan 1 sendok teh untuk orang dewasa.
Sementara, untuk anak-anak dan orang berusia muda, sebaiknya asupan garam Himalaya per hari lebih sedikit dari orang dewasa.
Meskipun manfaat garam Himalaya untuk kesehatan belum terbukti secara ilmiah, Anda boleh saja mengonsumsinya. Jangan lupa untuk membatasi jumlah garam Himalaya setiap hari agar tidak berakhir dengan gangguan kesehatan.
Selain dikonsumsi, garam Himalaya juga bisa digunakan untuk campuran air mandi. Cukup menambahkan garam ke dalam air hangat dan tunggu sampai garamnya larut. Setelah itu, Anda bisa langsung menggunakan airnya untuk mandi dan mendapatkan manfaatnya bagi kulit.
Baca juga: Daftar Rekomendasi Merek Garam Himalaya Asli
Itu dia berbagai manfaat garam Himalaya yang bisa Anda dapatkan. Anda bisa mulai stok jenis garam yang satu ini di rumah untuk mendapatkan potensi manfaatnya.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Makanan bergizi yang mengandung nutrisi berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air, perlu Anda masukkan ke dalam daftar makanan harian Anda.
19 Jul 2020
Cara tradisional menurunkan berat badan seringkali menjadi pilihan bagi mereka yang takut mengonsumsi obat-obatan. Memahami penjelasan ilmiahnya dapat membantu Anda raih berat badan ideal!
14 Agt 2020
Makanan untuk anak sariawan harus mudah ditelan dan tidak melukai jaringan mulutnya, seperti sup krim, yogurt, kentang tumbuk, atau sereal dengan susu.
3 Des 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved