Ada berbagai jenis garam, selain garam dapur atau garam meja yang diklaim lebih sehat, salah satunya adalah garam laut. Garam laut disebut lebih sehat karena diproses secara alami, sehingga natrium yang terkandung alami pula. Namun, secara kandungan gizi, tidak ada perbedaan antara natrium alami dan tidak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
20 Sep 2021
Garam laut dan garam dapur memiliki kandungan gizi yang serupa
Table of Content
Mungkin Anda sudah tidak asing dengan garam dapur sebagai penyedap makanan. Namun, beberapa orang mungkin lebih memilih menggunakan garam laut yang diklaim lebih sehat. Sebenarnya, apa perbedaan keduanya? Benarkah salah satunya lebih sehat? Simak penjelasannya berikut ini.
Advertisement
Garam adalah mineral kristal yang mengandung natrium (Na) dan klorin (Cl). Kedua mineral ini dibutuhkan untuk menunjang kesehatan tubuh dan aman dikonsumsi dalam batas wajar.
Sebaliknya, terlalu banyak makan garam atau asupan natrium bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi).
Itulah sebabnya, orang berlomba-lomba mencari jenis garam yang lebih sehat, termasuk membandingkan garam dapur dan garam laut.
Meski sama-sama asin, ada sejumlah perbedaan antara keduanya. Berikut ini beberapa perbedaan garam dapur dan garam laut yang bisa menjadi pertimbangan bagi Anda.
Meskipun luput dari perhatian, proses pembuatan garam dapur dan garam laut merupakan aspek pembeda yang paling utama.
Garam dapur merupakan hasil penambangan garam yang diolah menjadi kristal halus. Sementara itu, garam laut berasal dari proses penguapan air laut atau air kaya mineral lainnya.
Perbedaan yang tampak jelas antara garam laut dan garam dapur adalah teksturnya.
Garam laut memiliki tekstur yang lebih kasar dan renyah daripada garam dapur. Dalam hal ini, garam dapur memang telah diolah sedemikian rupa oleh produsen sehingga memiliki butiran yang lebih halus.
Natrium merupakan komponen mineral utama garam. Baik garam dapur maupun garam laut, keduanya memiliki kandungan natrium. Namun, garam laut dianggap lebih sehat karena mengandung natrium alami.
Selain kandungan natrium alami, garam laut juga memiliki kandungan magnesium, kalsium, dan potasium atau kalium, yang tidak dimiliki garam dapur.
Sementara itu, kandungan utama garam dapur tetaplah natrium. Garam dapur memiliki kandungan natrium yang sama dengan garam laut.
Selain kandungan natrium, hampir seluruh produsen garam dapur menambahkan kandungan yodium di dalamnya. Inilah yang membedakannya dengan garam laut.
Meskipun sama-sama asin, nyatanya garam laut memiliki rasa asin yang lebih kuat daripada garam dapur. Tidak heran, beberapa orang mungkin lebih menyukai penggunaan garam laut dalam makanan.
Baca Juga
Secara gizi, garam laut dan garam dapur tidak lebih unggul satu sama lain. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Selama ini, mungkin Anda menganggap garam laut lebih sehat karena diolah dengan cara alami, sehingga memiliki natrium alami pula. Namun, ternyata kandungan natrium garam laut sama saja dengan garam dapur, sebagaimana dilansir dari American Heart Association.
Artinya, jumlah konsumsi garamlah yang membuatnya berpengaruh terhadap kesehatan Anda.
Semakin banyak garam yang Anda konsumsi, maka akan semakin banyak kandungan natrium dalam darah.
Kondisi ini bisa memicu peningkatan tekanan darah (hipertensi) hingga mengarah pada penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan stroke.
Sebaliknya, kekurangan asupan garam juga bisa mengarah pada berbagai gangguan kesehatan, seperti ketidakseimbangan hormon tiroid.
Perlu diingat bahwa garam laut tidak memiliki kandungan yodium. Memilih garam laut berarti Anda berisiko lebih besar kekurangan yodium. Apalagi jika Anda tak mendapatkannya dari sumber makanan mengandung yodium lainnya.
Kekurangan yodium dapat mengarah pada penyakit gondok hingga gangguan pertumbuhan.
Di sisi lain, garam dapur tidak memiliki kandungan mineral alami, seperti kalsium, dan potasium (kalium). Namun, jangan khawatir. Kandungan-kandungan ini tentunya bisa Anda dapatkan dari makanan lain.
Menggunakan beberapa jenis garam secara bergantian mungkin juga bisa menjadi solusi melengkapi kandungan nutrisinya.
Berikut ini beberapa jenis garam yang bisa Anda konsumsi dan juga diklaim lebih sehat:
Baca Juga
Seperti yang telah disinggung, garam sebenarnya bermanfaat jika dikonsumsi secara wajar. Malah, konsumsi garam tidak boleh sepenuhnya dihilangkan.
Konsumsi garam yang tepat justru bisa mengendalikan tekanan darah dan mineral tubuh, serta menjaga fungsi saraf dan otak.
Terlebih, kandungan yodium dalam garam mampu mencegah penyakit gondok dan gangguan tiroid, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak.
Kementerian Kesehatan RI memberikan rekomendasi jumlah asupan garam dalam sehari agar tidak berlebihan. Idealnya, konsumsi garam tidak lebih 2000 mg sehari. Ini setara dengan 5 gram atau 1 sendok teh per hari.
Jumlah ini bisa berbeda jika Anda memiliki kondisi kesehatan atau diet tertentu, seperti diet rendah garam. Konsultasikan dengan dokter terkait jumlah dan jenis garam yang sesuai dengan kondisi Anda.
Baik garam dapur atau garam laut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan jenis garam bisa disesuaikan dengan tujuan konsumsi yang Anda inginkan. Hal ini juga tidak terlepas dari kondisi kesehatan yang Anda miliki.
Konsumsi garam yang tepat dan tidak berlebihan memiliki beragam manfaat bagi kesehatan Anda dan keluarga. Sebaliknya, konsumsi yang berlebihan justru meningkatkan risiko penyakit kronis hingga mengancam jiwa.
Jika masih ada pertanyaan seputar garam dapur atau jenis garam lain yang sebaiknya Anda konsumsi, konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Madu mentah adalah madu yang tidak melewati proses pasteurisasi. Karena langsung dijual tanpa pengolahan, madu mentah diyakini lebih bermanfaat dan lebih bernutrisi.
12 Des 2020
Manfaat ikan kembung tidak perlu diragukan lagi karena kandungan gizinya yang tinggi. Selain kaya protein, ikan kembung juga sarat asam lemak omega-3 yang merupakan lemak baik.
29 Mei 2020
Mengonsumsi makanan berlemak dapat meningkatkan risiko obesitas. Jaga asupan kalori harian dan lakukan pola hidup sehat untuk mencegahnya.
12 Agt 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved