logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Ganti Kacamata Baru Bikin Pusing? Ini Cara Memuluskan Adaptasinya

open-summary

Jika merasa pusing setelah berganti kacamata baru, Anda tidak sendiri. Padahal, tujuan dari mengganti kacamata adalah memastikan penglihatan terbantu sesuai dengan kondisi terkininya. Kacamata baru bikin pusing adalah hal biasa, hanya perlu waktu beberapa hari untuk beradaptasi.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

26 Okt 2020

Menggunakan kacamata baru dapat mengakibatkan rasa pusing

Menggunakan kacamata baru kadang membuat Anda pusing

Table of Content

  • Penyebab kacamata baru bikin pusing
  • Cara melancarkan adaptasi kacamata baru
  • Catatan dari SehatQ

Jika merasa pusing setelah berganti kacamata baru, Anda tidak sendiri. Kacamata baru bikin pusing adalah hal biasa, hanya perlu waktu beberapa hari untuk beradaptasi.

Advertisement

Proses adaptasi kacamata baru terkadang membuat penggunanya merasa pusing. Jika tidak hilang setelah beberapa hari, konsultasikan dengan dokter utamanya saat muncul gejala lain seperti mual.

Penyebab kacamata baru bikin pusing

Secara berkala, setiap orang disarankan memeriksakan kesehatan mata ke dokter. Pengguna kacamata pun perlu melakukan hal ini agar tahu kondisi terkini sesuai dengan kacamata yang digunakan.

Namun jika kacamata baru justru bikin pusing, beberapa penyebabnya bisa jadi karena:

1. Otot tegang

Otot yang berpengaruh pada proses adaptasi kacamata baru adalah otot pengatur iris dan pupil. Otot ini disebut otot siliaris, yang berfungsi layaknya diafragma pada kamera untuk mengatur fokus objek. Pada saat beradaptasi dengan kacamata baru sudah pasti otot siliaris akan bekerja sedikit ekstra sampai akhirnya Anda nyaman dengan ukuran kacamata baru Anda.

Kondisi ini dapat memicu tegangnya otot mata yang menimbulkan sakit kepala. Individu yang baru pertama kali memakai kacamata lebih rentan mengalami hal ini. Selain itu, orang dengan preskripsi lensa kacamata yang jauh berbeda juga bisa mengalaminya.

2. Memakai lensa dengan banyak titik fokus

Terkadang, beradaptasi dengan lensa dengan dua atau tiga titik fokus (bifokal dan trifokal) bisa jadi lebih menantang. Jenis lensa ini diberikan untuk individu yang mengalami masalah lebih dari satu, seperti rabun dekat dan rabun jauh sekaligus.

Artinya, pengguna kacamata jenis ini harus melihat di titik fokus yang tepat agar penglihatannya semakin jelas. Umumnya bagian bawah lensa digunakan untuk melihat dekat, sementara bagian atasnya untuk melihat jarak jauh. Sangat wajar merasakan sakit kepala saat beradaptasi dengan kacamata jenis ini.

3. Bingkai kacamata kurang tepat

Terkadang adaptasi kacamata baru berlangsung kurang mulus bukan karena lensanya, melainkan bingkai kacamata. Baik itu kurang pas di hidung, menekan telinga, dan banyak lagi. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala.

Untuk itu, pastikan kacamata baru selalu disesuaikan dengan bentuk wajah oleh ahlinya. Ini penting untuk membantu memilih kacamata dengan jarak yang tepat dari pupil.

Apabila kacamata terasa kurang nyaman atau meninggalkan bekas di hidung, jangan ragu untuk menyesuaikannya kembali. Apalagi, kacamata dipakai selama berjam-jam dalam sehari.

4. Salah penulisan resep kacamata

Meski telah melalui proses pengecekan, tetap saja ada kemungkinan terjadi kesalahan pemberian resep. Dokter mungkin saja mengukur jarak antar-pupil dengan kurang tepat. Jika ini yang terjadi, otot mata harus bekerja lebih keras.

Jika sakit kepala akibat kacamata baru ini tidak juga hilang setelah beberapa hari, lakukan pengecekan ulang. Dokter spesialis mata akan tahu apakah ada kesalahan dari pemeriksaan sebelumnya.

Baca Juga

  • 14 Kebiasaan yang Bikin Cepat Kurus, Tidak Sulit Kok!
  • Kualitas Udara Jakarta Makin Buruk, Ini yang Bisa Kamu Lakukan!
  • Ini Fungsi Tulang Lengan Atas, Tidak Hanya Sekedar Penghubung

Cara melancarkan adaptasi kacamata baru

Memakai kacamata baru tentu bertujuan untuk memudahkan penglihatan serta memastikan kondisi mata terfasilitasi lewat kacamata. Untuk membuat proses adaptasi kacamata baru lebih lancar, beberapa hal ini dapat dilakukan:

  • Jangan pakai kacamata lama

Meski kacamata baru bikin pusing, jangan mencoba kembali memakai kacamata lama. Ini hanya akan membuat sakit kepala bertahan lebih lama. Mata perlu waktu untuk menyesuaikan dengan preskripsi yang baru.

Cara terbaik untuk melancarkan proses adaptasi ini adalah dengan memakai kacamata baru sama seringnya seperti kacamata sebelumnya

  • Istirahatkan mata

Sama seperti otot tubuh lainnya, otot mata juga perlu istirahat. Untuk itu, secara berkala setiap 15 menit sekali coba lepas kacamata dan pejamkan mata. Latihan ini dapat membantu meredakan sakit kepala. Selain itu, kompres es batu di area mata juga dapat membantu menghilangkan rasa tidak nyaman.

  • Pilih lensa anti-refleksi

Tak hanya posisi duduk yang benar jika seharian bekerja di depan komputer, penting juga melindungi mata dengan menggunakan lensa anti-refleksi. Ini akan membantu mengurangi cahaya menyilaukan dari monitor sehingga otot mata tidak merasa stres.

Catatan dari SehatQ

Umumnya, perlu waktu beberapa hari untuk beradaptasi dengan kacamata baru. Wajar merasa pusing saat beralih dari kacamata lama ke baru, terutama bagi penderita migrain.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar adaptasi kacamata baru dan kapan dianggap tidak wajar, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

hidup sehatkaca mata anti sinar birupola hidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved