Penyebab gangguan tidur yang paling utama adalah sistem saraf. Gangguan tidur umumnya disebabkan oleh kerusakan pada otak atau penyakit pada sistem saraf.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
17 Jun 2019
Gangguan tidur juga bisa disebabkan oleh gangguan sistem saraf.
Table of Content
Gangguan sistem saraf dan gangguan tidur merupakan dua sisi yang saling berkaitan satu sama lain. Gangguan tidur, bisa disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak, atau penyakit pada sistem saraf pusat.
Advertisement
Hubungan keduanya terlihat pada beberapa penyakit gangguan tidur seperti apnea tidur dan narkolepsi. Selain itu, gangguan tidur juga bisa terjadi akibat gangguan sistem saraf pada penderita diabetes.
Selain insomnia, terlalu lama tidur dan gangguan saat telah tertidur, juga masuk ke dalam gangguan tidur. Gangguan tidur adalah kondisi yang kerap terjadi pada individu dengan gangguan sistem saraf.
Gangguan tidur yang berhubungan dengan adanya kerusakan pada sistem saraf, antara lain apnea tidur, narkolepsi, dan restless leg syndrome.
Menurut ahli, para penderita diabetes tipe 2 umumnya akan mengalami kerusakan saraf yang disebut neuropati perifer. Kerusakan saraf tersebut dipercaya berhubungan dengan terjadinya apnea tidur. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan, untuk membuktikan secara jelas kaitan keduanya.
Hubungan narkolepsi dan gangguan sistem saraf, diawali dari kondisi autoimun yang membuat tubuh kekurangan produksi hipokretin. Hipokretin adalah zat kimia yang dibutuhkan oleh tubuh, agar Anda tetap terjaga.
Hipokretin adalah neurotransmiter, suatu zat kimia yang berfungsi untuk memberikan sinyal rangsangan. Zat ini mengontrol waktu tidur dan bangun, melalui interaksi dengan sel-sel saraf.
Jika zat tersebut tidak bisa diproduksi, maka akan timbul gangguan pada sistem saraf dan gangguan tidur, berupa narkolepsi. Orang dengan narkolepsi akan mengalami rasa ngantuk yang berlebihan di siang hari dan bisa tertidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat.
Salah satu gangguan tidur yang umum terjadi akibat adanya gangguan sistem saraf adalah restless leg syndrome. Orang yang mengidap kondisi ini, seringkali menggerakkan kaki saat tidur, hingga terbangun sendiri, akibat gangguan yang ditimbulkan.
Jika Anda merasa mengalami gangguan tidur, segera hubungi dokter. Tidak semua gangguan tidur disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem saraf. Maka dari itu, perawatan yang dilakukan pun dapat berbeda-beda.
Saat pemeriksaan, dokter akan melihat riwayat kesehatan Anda, termasuk:
Setelah melakukan pemeriksaan menyuluruh, dokter akan membuat rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Secara umum, berikut ini sejumlah terapi yang disarankan.
Masalah tidur yang timbul akibat gangguan sistem saraf, perlu disikapi secara bijak. Maka dari itu, bantuan dari keluarga serta orang terdekat lainnya diperlukan, untuk mendukung perubahan rutinitas serta kebiasaan tidur.
Jika gangguan tidur yang dialami sudah memengaruhi pekerjaan maupun hubungan dengan orang-orang terdekat, maka konseling mungkin diperlukan.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Banyak cara dilakukan seseorang untuk dapat tidur nyenyak, salah satunya dengan aromaterapi. Apa saja pilihan essential oil apa saja untuk tidur nyenyak?
7 Jun 2021
Gaya hidup milenial yang serba trendy ternyata berisiko buruk bagi kesehatan. Minum boba sambil kerja dapat memicu...
10 Okt 2020
Bruce Willis mengalami gangguan kognitif dan kesulitan berkomunikasi akibat penyakit afasia yang diderita. Kondisi ini membuatnya harus hengkang dari dunia akting dan menjalani berbagai perawatan medis.
22 Des 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved