logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Gangguan Perilaku Anak yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

open-summary

Gangguan perilaku pada anak dapat ditandai dengan mudah marah, impulsif, sering membantah, hingga bersikap agresif. Kondisi ini bisa merugikan dirinya sendiri maupun orang lain sehingga harus diatasi.


close-summary

11 Feb 2021

| Fadli Adzani

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Ada banyak jenis gangguan perilaku anak, misalnya suka berbohong dan impulsif.

Agresif dan suka marah-marah adalah gangguan perilaku anak yang harus segera diatasi orangtua.

Table of Content

  • Gejala gangguan perilaku anak
  • Penyebab gangguan perilaku anak
  • Jenis gangguan perilaku anak dan solusinya
  • Catatan dari SehatQ

Apakah anak sering kali sangat nakal dan mengganggu? Bisa jadi ia mengalami gangguan perilaku. Departemen Kesehatan Amerika Serikat menjelaskan bahwa gangguan perilaku adalah kondisi ketika anak menunjukkan pola tingkah laku yang mengganggu dan di luar batas setidaknya selama 6 bulan hingga menyebabkan masalah di rumah, sekolah, atau lingkungan masyarakat.

Advertisement

Sebagai orangtua, Anda harus bijak dalam mengatasi perilaku anak yang buruk agar mereka tak mengulanginya lagi di kemudian hari. Supaya bisa segera diatasi, mari kita pahami seputar gangguan perilaku anak yang sering terjadi dan solusi yang bisa dilakukan.

Gejala gangguan perilaku anak

Pengertian perilaku anak adalah tindakan, reaksi, dan fungsi mereka dalam menanggapi lingkungan dan situasi sehari-hari. Anak yang memiliki gangguan perilaku dapat menunjukkan gejala berikut:

  • Mudah marah
  • Suka menyalahkan orang lain atas kesalahannya
  • Sering membantah atau melawan
  • Tidak mau mengikuti aturan
  • Melempar atau merusak barang saat marah
  • Impulsif atau sulit menahan dorongan untuk melakukan suatu hal
  • Sulit mengendalikan rasa frustrasi
  • Sering melakukan kekerasan
  • Kerap melakukan perbuatan yang tidak baik, misalnya mencuri, bolos sekolah, atau mengonsumsi minuman beralkohol.

Jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan perilaku pada anak dapat menyebabkan masalah, seperti hilangnya kedekatan dengan anggota keluarga atau teman-temannya, dikeluarkan dari sekolah, bahkan mendapat hukuman penjara.

Semakin dini gangguan perilaku anak diatasi, maka semakin besar kemungkinan anak dapat mengendalikan perilakunya dengan tepat. Jika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, segera cari bantuan profesional.

Penyebab gangguan perilaku anak

Sebetulnya, tidak ada penyebab tunggal gangguan perilaku anak. Kondisi tersebut disinyalir berkaitan dengan faktor fisiologis dan lingkungan. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anak dalam mengembangkan gangguan perilaku:

  • Struktur dan kimia otak

Perubahan struktur otak dan tingkat neurotransmiter dapat memicu gangguan perilaku. Misalnya, area otak yang mengendalikan perhatian, kurang aktif pada penderita ADHD (gangguan pemusatan perhatian).

  • Genetik

Gangguan perilaku juga dapat diturunkan dalam keluarga. Seorang anak berisiko mengalami gangguan tersebut jika ada salah satu anggota keluarga yang menderita gangguan perilaku.

  • Komplikasi kehamilan

Gangguan kesehatan pada ibu selama kehamilan, infeksi, kelahiran prematur, atau berat badan lahir rendah dapat berkontribusi pada gangguan perilaku anak di kemudian hari.

  • Disfungsional keluarga

Anak lebih mungkin mengalami gangguan perilaku jika hidup dalam keluarga yang disfungsional. 

Misalnya, sering melihat atau menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, gaya pengasuhan yang buruk, atau orangtua memiliki masalah penyalahgunaan zat terlarang.

Baca Juga

  • Sudahkah Lakukan 7 Cara Memastikan Kamar Tidur Anak Bebas Alergi?
  • 10 Tips Parenting untuk Hadapi Seluruh Tahap Perkembangan Anak
  • 10 Tips Belajar Mengenal Warna untuk Anak yang Tak Membosankan

Jenis gangguan perilaku anak dan solusinya

Anak-anak akan belajar untuk berperilaku baik jika mereka mendapatkan panduan dan dukungan yang positif dan konsisten dari kedua orangtuanya.

Maka dari itu, cobalah untuk berkenalan dulu dengan berbagai jenis gangguan perilaku anak sebelum mencari solusinya.

1. Conduct disorder

Conduct disorder adalah gangguan perilaku di mana anak cenderung melanggar aturan sosial. Kondisi ini dapat ditandai dengan agresi yang memicu perkelahian, perusakan benda, suka melakukan tipu daya, atau bolos sekolah.

Anak yang mengalami gangguan ini mungkin juga sulit merasakan empati atau memiliki kondisi lain, seperti gangguan kecemasan atau gangguan stres pascatrauma yang mempengaruhi pikiran maupun perilakunya. 

Cara mengatasi gangguan perilaku pada anak ini dapat dilakukan dengan membawanya ke psikolog atau psikiater.

2. ADHD

anak ADHD
Anak ADHD susah untuk memusatkan perhatian maupun fokus

Gangguan pemusatan perhatian (ADHD) adalah gangguan yang menyebabkan anak sulit untuk memusatkan perhatian maupun fokus. Anak juga bisa menjadi hiperaktif dan impulsif.

Ia cenderung tidak bisa duduk tenang sehingga sering mondar-mandir, berlari-lari, atau terus berbicara. Setiap melakukan suatu kegiatan anak dengan gangguan mental ini akan mudah teralihkan sehingga tidak akan selesai. Terapi dan obat-obatan mungkin diperlukan untuk mengatasi ADHD.

3. ODD

Oppositional Defiant Disorder (ODD) adalah gangguan yang ditandai dengan perilaku menentang terhadap orangtua, pengasuh, atau guru secara tidak wajar. 

Kondisi ini menyebabkan anak mudah marah, sering mendebat, keras kepala, sengaja membuat orang lain kesal, dan pendendam. Untuk mengatasinya, anak mungkin memerlukan terapi perilaku kognitif.

4. Gangguan perilaku emosional

Gangguan perilaku emosional mempengaruhi kemampuan anak dan remaja untuk mengendalikan emosinya. Gejala gangguan emosional adalah merasa sedih, marah, cemas, atau malu. 

Gangguan emosi perilaku ini dapat menyebabkan anak sulit belajar, menarik diri dari pergaulan, atau menunjukkan tindakan yang tidak pantas dalam keadaan normal. Gangguan emosi pada anak harus mendapat penanganan yang tepat dari psikolog atau psikiater.

5. Berbohong

Terdapat tiga alasan mengapa anak suka berbohong, yakni ingin mendapatkan perhatian, menyembunyikan masalah, dan merasa baik terhadap dirinya sendiri.

Jika memang Anda mencurigai perkataan anak, cobalah tanyakan kepadanya "Apakah benar ini yang terjadi?" guna memastikan apa yang dilontarkan dari mulut anak memang benar.

Berikan konsekuensi atau hukuman jika anak berbohong. Namun, jangan lupa untuk memuji keberaniannya jika si kecil berani mengatakan kejujuran.

6. Tidak mau patuh

Sebagai orangtua, tentunya Anda harus membuat peraturan di rumah agar anak-anak bisa disiplin. Namun, kadang ada kalanya si kecil tidak mau patuh.

Tentunya, ini menjadi salah satu gangguan perilaku anak yang harus segera diatasi. Untuk menanganinya, Anda dapat memberikan hukuman yang tidak terlalu berat, tapi harus tegas dan konsisten.

Misalnya, anak tidak mau merapikan mainan setelah menggunakannya. Sebagai konsekuensinya, larang mereka menonton televisi.

Jika ia tetap tidak mau patuh, konsistenlah terhadap peraturan yang telah dibuat. Dengan begitu, anak Anda akan mulai mematuhi peraturan di rumah demi kebaikannya sendiri.

7. Terlalu sering bermain gawai (gadget)

Terlalu sering bermain gadget adalah gangguan perilaku anak yang harus diatasi
Jangan biarkan Si Kecil terlalu sering bermain gadget!

Gangguan perilaku anak yang cukup serius adalah terlalu sering bermain gawai, seperti ponsel atau televisi. Terkadang, mereka dapat berteriak dan membentak jika kita melarangnya. Menurut sebuah riset, terlalu sering menatap layar tidaklah baik untuk kesehatan mereka baik secara fisik maupun mental.

Cobalah buat peraturan ketat mengenai penggunaan gawai di rumah. Jika memang anak Anda tak bisa lepas dari gawai, buatlah peraturan yang lebih ketat lagi.

Segera ambil gawai dari genggaman mereka jika anak-anak tidak mau mematuhi peraturan. Sebagai orangtua, Anda juga harus menjadi panutan yang baik dengan tidak bermain gawai di depan mereka.

Buatlah waktu khusus di mana Anda dan anak-anak melepaskan diri dari gawai dan berbincang empat mata untuk meningkatkan komunikasi.

8. Masalah terkait makanan

Suka pilih-pilih makanan, sering merasa lapar setiap 10 menit, atau mengonsumsi camilan tidak sehat dianggap sebagai gangguan perilaku anak yang tidak boleh diremehkan.

Sebagai orangtua, bantulah anak-anak untuk membiasakan diri menjalani pola makan sehat. Beri tahu mereka bahwa makanan adalah sumber energi, bukan untuk membuat mereka nyaman saat sedang sedih atau menyenangkan mereka saat sedang bosan.

Hindari mengucapkan "sayuran sangatlah menyehatkan" karena anak-anak cenderung berpikir bahwa makanan sehat memiliki rasa yang tak lezat. Lebih baik, jelaskan dan mencontohkan pada mereka seberapa lezatnya sayuran dan makanan bernutrisi lainnya.

9. Tidak sopan

Sering mengejek, melempar benda, dan memanggil orang lain dengan sebutan yang tak sopan, adalah tingkah laku anak yang buruk dan harus dicari solusinya. Jika tidak segera ditangani, perilaku buruk ini bisa semakin menjadi-jadi.

Jika memang perilaku tidak sopan ini bertujuan untuk mencari perhatian Anda, abaikan mereka. Apabila mereka mengejek Anda atau orang lain, beri tahu mereka untuk menggunakan kata yang lembut. Buatlah peraturan untuk tidak menggunakan kata-kata kotor di dalam maupun luar rumah.

10. Merengek

Suka merengek adalah gangguan perilaku anak yang harus diatasi
Merengek adalah gangguan perilaku anak yang harus diatasi

Merengek adalah perilaku yang buruk, terutama jika anak-anak menggunakannya untuk mendapatkan apa yang ia mau. Penting bagi orangtua untuk mengatasi masalah ini sebelum hal ini menjadi isu yang lebih besar lagi.

Satu hal yang penting dilakukan orangtua saat anak merengek adalah mengabaikannya. Tunjukan pada ia bahwa merengek tidak akan membuat anak mendapatkan apa yang ia mau. Kemudian, jika si kecil sudah berhenti merengek, berikan ia perhatian positif.

11. Impulsif

Impulsif, atau melakukan suatu hal tanpa memikirkannya terlebih dahulu, merupakan gangguan perilaku yang sering dijumpai pada anak-anak. 

Sebagian anak, umumnya yang berusia 4 tahun, biasanya akan memukul orang lain tanpa berpikir terlebih dahulu. Sedangkan anak lainnya akan mengucapkan hal buruk tanpa memikirkan perasaan orang lain.

Satu cara sederhana untuk mengatasi sikap impulsif pada anak adalah menasehatinya saat mereka berpikir matang-matang sebelum melakukan suatu hal.

12. Susah tidur

Anak Anda tidak mau tidur? Atau mereka tidak bisa tidur tanpa keberadaan orangtuanya? Hal ini juga dianggap sebagai gangguan perilaku pada anak Jika tidak segera ditangani, si kecil bisa menjadi kurang tidur.

Ditambah lagi, kurangnya jam tidur anak dapat menyebabkan masalah perilaku dan mengundang penyakit.

Buatlah peraturan yang tegas dan jelas mengenai jam tidur. Konsistensi adalah kunci untuk membuat anak memiliki kebiasaan tidur sehat.

13. Agresif

Perilaku agresif anak dapat Anda identifikasi, misalnya saat ia sedang frustrasi dengan tugas sekolahnya, Ia dapat melempar buku atau memukul saudara kandungnya ketika sedang marah.

Namun, jangan cepat-cepat menghakiminya. Beberapa anak tidak tahu cara mengontrol perasaan mereka dengan benar.

Berikanlah konsekuensi tegas jika anak masih bersikap agresif. Batasi haknya di rumah jika ia masih bersikap kasar terhadap keluarga atau temannya di sekolah. 

Dengan begitu, diharapkan si kecil akan memperbaiki perilakunya. Jika tidak kunjung membaik, mintalah bantuan kepada psikolog.

14. Tantrum

Tantrum atau sering marah-marah adalah gangguan perilaku pada anak yang harus segera ditangani. Jika tidak, sikap ini bisa bertahan hingga dewasa.

Mengabaikan perilaku tantrum dipercaya sebagai cara terbaik untuk mengatasinya. Beri tahu juga anak Anda bahwa berteriak, menghentakkan kakinya, atau melempar tubuhnya ke lantai tidak akan membantu mereka mendapatkan apa yang mereka mau.

Tunjukan juga kepada mereka cara yang lebih baik untuk mengekspresikan apa yang mereka mau.

Catatan dari SehatQ

Jika Ayah dan Bunda pernah atau sedang menghadapi berbagai gangguan perilaku anak di atas, janganlah putus asa dan terus berusaha. Jika perlu, mintalah bantuan ahli untuk membantu Anda atasi masalah ini.

Jika Anda khawatir dengan kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!

Advertisement

tips parentingkesehatan anakparenting stress

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved