logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Bayi & Menyusui

Gangguan Pencernaan pada Bayi dan Cara Mengatasinya

open-summary

Sembelit adalah salah satu gangguan pencernaan pada bayi yang umum terjadi, khususnya saat beralih ke susu formula atau mulai makan makanan padat. Namun, bayi ASI eksklusif jarang mengalami sembelit karena sifat ASI yang mudah dicerna.


close-summary

2023-03-29 11:55:56

| Yanita Nur Indah Sari

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

cara mengatasi gangguan pencernaan pada bayi

Gangguan pencernaan pada bayi dapat dilihat dari perubahan warna dan tekstur feses

Table of Content

  • Gangguan pencernaan pada bayi
  • Catatan dari SehatQ

Bayi sakit tentu menjadi saat yang mengkhawatirkan bagi para orang tua. Sulit makan, muntah, perut kembung, BAB terlalu sering, atau malah sembelit, hingga rewel menjadi tanda umum adanya masalah pada sistem pencernaannya. Lantas, apa saja gangguan pencernaan pada bayi yang perlu ibu ketahui? Simak ulasannya berikut ini. 

Advertisement

Gangguan pencernaan pada bayi

Masalah pencernaan bayi pertama-tama dapat diketahui dari seberapa sering anak BAB dan bentuk feses bayi. Namun, adanya perubahan kebiasaan BAB ataupun berubahnya bentuk feses bayi belum tentu menandakan adanya gangguan pencernaan.

Bisa jadi, hal itu merupakan proses penyesuaian sistem pencernaan bayi dalam mencerna makanan. 

Meski demikian, Anda tetap harus memperhatikannya sebab masalah pencernaan pada bayi juga bisa mengindikasikan bayi mengalami gangguan sistem pencernaan. 

Beberapa gangguan pencernaan pada bayi yang mungkin terjadi antara lain:

1. Diare

Diare merupakan gangguan pencernaan pada bayi yang paling umum. Diare terjadi karena adanya infeksi di saluran pencernaan atau intoleransi sistem pencernaan bayi terhadap makanan tertentu. 

Ibu patut waspada jika bayi buang air besar lebih sering dengan tekstur encer. Ini merupakan tanda diare pada bayi. Beberapa bayi mungkin juga jadi rewel akibat sakit atau kram perut. 

Bayi yang terkena diare sangat rentan mengalami dehidrasi yang berakibat fatal. Untuk itu, penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan. 

Cara mengatasi diare pada bayi:

  • Memberikan ASI lebih sering pada bayi dengan ASI eksklusif
  • Pastikan bayi mendapat cairan yang cukup 
  • Tanyakan kepada dokter terkait pemberian cairan elektrolit jika diperlukan
  • Mengganti popok bayi sesering mungkin untuk menjaga kebersihan dan mencegah ruam 
  • Jika bayi yang sudah mulai makanan padat, cobalah untuk memberikan crackers, sereal, pasta, atau pisang 
  • Jika keadaan umum bayi Anda jadi lemas dan tidak seaktif biasanya, jangan tunda untuk membawa ke rumah sakit sebab ini mungkin tanda dehidrasi

BACA JUGA: Penyebab Diare pada Bayi ASI Eksklusif, Apakah Bisa Dihindari?

2. Sembelit

Sembelit atau konstipasi adalah kondisi sulit buang air besar. Sembelit pada bayi biasanya terjadi saat ia mulai mendapat makanan padat, alias MPASI pada usia 6 bulan. Dibandingkan bayi yang minum susu formula, bayi yang diberikan ASI eksklusif biasanya jarang mengalami sembelit. 

Dikutip dari Mayo Clinic, bayi yang mengalami konstipasi mungkin akan kesulitan BAB sehingga kerap menangis saat buang air besar, mengejan dengan keras bahkan hingga melengkungkan tubuhnya, jarang buang air besar, dan tekstur feses keras setelah dikeluarkan. 

Cara mengatasi sembelit pada bayi:

  • Bayi ASI eksklusif lebih jarang mengalami sembelit. Jika ini terjadi, cobalah untuk makan makanan mengandung air lebih banyak bagi ibu menyusui dan berikan ASI lebih sering
  • Jika bayi sudah mulai makanan padat, cobalah untuk menambahkan lebih banyak sayuran dan buah, kacang-kacangan, atau gandum yang lebih banyak serat 
  • Memberikan lebih banyak cairan
  • Memberikan jus buah atau puree, seperti apel dan pir yang mengandung sorbitol. Sorbitol adalah pemanis yang bersifat sebagai pencahar
  • Pijat lembut perut bayi atau gerakan kaki anak Anda seperti mengayuh sepeda untuk merangsang gerakan usus
  • Dokter mungkin akan merekomendasikan obat pencahar supositoria gliserin ke dalam anus bayi untuk mengatasi sembelit.

3. GERD

Bayi juga bisa mengalami gastroesophageal reflux disease (GERD). GERD merupakan naiknya kembali asam lambung ke kerongkongan.

Bayi yang mengalami GERD biasanya akan menunjukkan gejala berupa muntah atau gumoh, sulit makan, rewel, hingga batuk. Namun, perlu diingat bahwa gumoh pada tahap awal kelahiran bayi adalah hal yang normal terjadi.

Pada kondisi serius, GERD bisa menyebabkan masalah pernapasan hingga gangguan pertumbuhan. 

Secara umum, GERD pada bayi disebabkan oleh adanya perubahan pola makan dan/atau alergi makanan. Namun, biasanya dokter melakukan sejumlah pemeriksaan pendukung untuk memastikan penyebabnya. 

Cara mengatasi GERD pada bayi:

  • Hindari memberi makan atau susu terlalu banyak 
  • Memberi makan bayi secara perlahan dalam porsi kecil tapi sering untuk mencegah isi lambung naik ke kerongkongan
  • Posisikan bayi Anda dalam keadaan tegak ketika menyusui atau memberi makan
  • Sendawakan bayi setelah minum susu atau makan, Anda bisa memegang bayi dengan posisi tegak di bahu Anda sekitar 30 menit setelah menyusu
  • Memberi makan secara perlahan 
  • Pastikan penggunaan pakaian atau popok tidak terlalu ketat

4. Intoleransi makanan 

Intoleransi makanan merupakan salah satu gangguan pencernaan yang juga umum terjadi pada bayi, terutama intoleransi laktosa. Intoleransi makanan terjadi ketika usus bayi kesulitan mencerna makanan tertentu atau susu formula. 

Laktosa adalah gula alami dalam susu sapi. Orang yang mengalami intoleransi laktosa tidak memiliki enzim yang cukup untuk memecah laktosa. Akibatnya, laktosa tidak dapat dicerna dengan baik. 

Gejala intoleransi laktosa berupa diare, bayi tampak kesakitan, dan perut kembung setelah minum produk susu. 

Cara mengatasi intoleransi makanan pada bayi:

  • Menunda pemberian produk susu
  • Memberikan susu dalam jumlah kecil 
  • Mengganti susu sapi formula dengan susu nabati, seperti susu kedelai atau susu khusus penderita intoleransi laktosa
  • Mengenalkan produk susu seperti keju dalam makanan pendamping ASI secara perlahan
  • Memberikan suplemen enzim mungkin direkomendasikan oleh dokter untuk membantu memecah laktosa. 

5. Kelainan sistem pencernaan 

Kelainan sistem pencernaan merupakan cacat lahir pada sistem pencernaan. Kelainan ini bisa meliputi kerongkongan, lambung, usus, kandung empedu, lambung, hingga anus dan rektum. Ini menyebabkan sistem pencernaan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. 

Kondisi ini termasuk jarang terjadi. Adanya kelainan pada sistem pencernaan bayi terbentuk dari gangguan perkembangan sistem pencernaan bayi semasa kehamilan.

Untuk mengatasinya, dokter mungkin akan menyarankan tindakan operasi atau pembedahan sebagai cara mengatasi kelainan sistem pencernaan pada bayi. 

BACA JUGA: BAB Normal Bayi Baru Lahir, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Catatan dari SehatQ

Beberapa keluhan seperti gumoh, kembung, dan diare merupakan tanda umum gangguan pencernaan pada bayi. Bayi akan mengalami ini beberapa minggu setelah lahir atau ketika ia mulai mengenal makanan padat. Tanda gangguan pencernaan tersebut biasanya terjadi sebagai adaptasi sistem pencernaan bayi terhadap makanan. Ini bisa hilang seiring dengan berjalannya waktu. 

Namun, jika Anda menemukan tanda gangguan pencernaan yang lebih sering, mengganggu asupan makan bayi, hingga menimbulkan keluhan lain seperti rewel, demam, atau mengi, segera konsultasikan ke dokter. 

Dokter akan menegakkan diagnosis  dan memberikan cara mengatasi gangguan pencernaan pada bayi yang disesuaikan dengan penyebab dan gejala yang ditimbulkan. 

Jika masih ada pertanyaan seputar gangguan pencernaan pada bayi dan cara mengatasinya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

bayi & menyusuibayi dehidrasikolik pada bayidiare pada bayibayi sembelitkotoran bayifeses bayi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved