Ureum darah yang terlalu tinggi bisa menandakan berbagai penyakit di tubuh, mulai dari gangguan di ginjal hingga penyakit jantung. Meski begitu, bukan berarti kadar ureum yang terlalu rendah adalah hal yang baik. Sebab, kondisi ini pun bisa menandakan sejumlah penyakit seperti malnutrisi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
4 Mei 2020
Kadar ureum darah yang terlalu tinggi bisa tandakan penyakit ginjal
Table of Content
Ureum darah adalah produk sisa metabolisme protein di dalam tubuh. Saat Anda mengonsumsi protein, hati akan memecahnya agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Dari proses tersebut akan tercipta ureum atau urea yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga, hati akan mengeluarkannya melalui darah agar bisa menuju ke ginjal.
Advertisement
Di ginjal, urea akan diolah agar bisa dikeluarkan melalui urine saat Anda buang air kecil. Biasanya, sedikit urea juga masih akan tersisa di darah, tapi dalam jumlah yang tidak membahayakan.
Apabila ginjal mengalami kerusakan, pengeluaran urea melalui urine akan terganggu. Akibatnya, ia akan menumpuk di dalam darah dan kadar ureum darah pun akan meningkat. Sebaliknya, apabila pada pemeriksaan laboratorium kadar ureum darah ditemukan terlalu rendah, maka ada beberapa gangguan kesehatan yang juga mungkin Anda derita.
Untuk mengetahui kadar ureum darah, Anda perlu menjalani prosedur pemeriksaan Blood Urea Nitrogen (BUN). Pemeriksaan ini secara garis besar dilakukan untuk mengetahui kondisi fungsi ginjal.
Umumnya, dokter akan menginstruksikan Anda untuk menjalani pemeriksaan BUN apabila:
Apabila tujuan utama dilakukannya pemeriksaan adalah karena adanya kecurigaan kerusakan ginjal, maka selain kadar ureum, dokter juga akan memeriksa kadar kreatinin dalam darah.
Sama seperti urea, kreatinin juga merupakan produk sisa metabolisme yang biasanya dikeluarkan melalui urine. Sehingga jika kadarnya tinggi, maka hampir bisa disimpulkan bahwa Anda mengalami kerusakan ginjal.
Pemeriksaan BUN juga bisa digunakan untuk mendeteksi kondisi seperti dehidrasi, malnutrisi, dan gangguan sirkulasi darah.
Pemeriksaan ureum darah biasanya dilakukan apabila dokter mencurigai seseorang terkena penyakit ginjal. Semakin cepat pemeriksaan BUN dilakukan, maka perawatan pun bisa dimulai sebelum kondisi bertambah parah.
Karena itu, apabila Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter.
Baca Juga
Untuk mengetahui kadar ureum dalam darah, petugas laboratorium hanya memerlukan sedikit sampel darah yang akan diambil melalui pembuluh vena dari lengan atau punggung tangan. Prosedur ini cukup sederhana dan Anda bisa langsung pulang setelah pengambilan darah selesai.
Hasil dari pemeriksaan ini kemudian bisa diambil atau dikirimkan langsung ke dokter yang merawat. Dokter akan melihat nilai ureum darah dan membandingkannya dengan nilai normal. Nilai normal ureum darah tiap orang bisa berbeda, tergantung dari jenis kelamin dan usia.
Untuk lansia berusia di atas 60 tahun, nilai normal ureum darahnya sedikit lebih tinggi dari orang dewasa yang berusia di bawah 60 tahun.
Apabila kadar ureum darah Anda terbaca lebih tinggi dari normal, maka bisa jadi Anda mengalami berbagai kondisi di bawah ini:
Sementara itu, apabila nilai ureum darah terbaca lebih rendah daripada normal, maka ada kemungkinan Anda memiliki kondisi:
Untuk mengatasi kelebihan atau kekurangan kadar ureum darah, dokter akan merekomendasikan perawatan sesuai dengan penyebabnya. Selain itu, untuk membantu menurunkan kadar ureum darah yang terlalu tinggi, memenuhi kebutuhan cairan di tubuh adalah salah satu cara yang paling efektif. Anda mungkin juga akan disarankan untuk mengurangi konsumsi protein sementara waktu.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Sindrom nefrotik pada anak terjadi jika ginjal menjadi rusak dan menimbulkan bocornya protein ke dalam urine. Penyakit ini dapat menyebabkan edema, infeksi, hingga gumpalan darah.
18 Mei 2022
Jenis obat nefrotoksik bisa memengaruhi fungsi ginjal hingga menyebabkan kerusakan pada ginjal atau disebut dengan nefrotoksisitas. Namun, Anda tak bisa begitu saja menghentikan konsumsinya.
21 Sep 2021
Membaca hasil laboratorium bisa Anda lakukan dengan melihat nilai ambang batas yang tertera. Namun, untuk memastikan artinya, Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter.
1 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved