Sebagai indra pengecap, fungsi lidah membantu kita untuk mengenali berbagai macam rasa. Seperti juga organ lainnya, indra perasa Anda mungkin saja mengalami berbagai gangguan yang disebut dengan taste disorder, seperti terasa logam di mulut atau malah tidak bisa mengecap rasa apa pun.
11 Agt 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Indra pengecap bisa mengalami gangguan (taste disorder) yang memengaruhi kemampuan mengenali rasa
Table of Content
Tubuh memiliki lima indra (pancaindra) dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing. Indra pengecap merupakan salah satunya. Lidah merupakan indra perasa yang berfungsi membedakan rasa di dalam mulut kita.
Advertisement
Beberapa gangguan (taste disorder) bisa menandakan adanya gangguan kesehatan, yang ditandai dengan berubahnya kemampuan mengecap rasa. Apa saja gangguannya?
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai masalah pada indra perasa, penting bagi kita memahami bagaimana proses terjadinya pengecapan suatu zat.
Mengutip dari yang dijelaskan oleh National Institute of Deafness and Other Communication Disorder (NIDCD), cara kerja indra pengecap bermula dari molekul-molekul yang dikeluarkan dari makanan atau minuman yang Anda konsumsi.
Jika Anda perhatikan, lidah memiliki bintil-bintil yang disebut dengan papila. Nah, di dalam papila ini terdapat sel-sel saraf yang disebut dengan kuncup perasa (taste buds). Molekul dari makanan dan minuman kemudian akan bersentuhan dengan taste bud saat sampai di lidah.
Taste buds dalam papila inilah yang terhubung dengan otak untuk mengantarkan rasa yang Anda kecap untuk kemudian diterjemahkan menjadi jenis rasa tertentu, seperti manis, asam, pahit, asin, atau gurih.
Mungkin, Anda pernah melihat anatomi lidah yang membagi area-area berdasarkan jenis rasa yang dikecap. Akan tetapi, NIDCD menyebutkan sel reseptor yang merespons rasa tertentu, sebenarnya tersebar di seluruh permukaan lidah, tidak terkelompok ke area-area tertentu.
Lidah memang memegang fungsi utama dalam mengecap. Namun, seluruh rangkaian mekanisme indra pengecap juga tidak bisa lepas dari indra penciuman Anda.
Dalam hidung Anda, terdapat sel olfaktori yang membantu untuk membau. Bersama dengan taste buds dalam papila di lidah Anda, sel olfaktori akan meneruskan aroma yang dihirup untuk kemudian diteruskan ke otak. Otak nantinya menerima “pesan” yang dibawa oleh indra perasa dan penciuman dan menerjemahkannya sebagai suatu rasa.
Baca Juga
Umumnya, setiap orang memiliki kuncup perasa (taste buds) sebanyak 10.000. Sel-sel ini akan terus berganti setiap dua minggu atau lebih, menggantikan sel-sel yang lama. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, sel itu tak lagi beregenerasi.
Maka, lansia umumnya memiliki kuncup perasa yang lebih sedikit, yakni sekitar 5.000 sel. Itu sebabnya, indra perasa orang tua umumnya tidak menangkap rasa sekuat yang dirasakan dewasa normal dan sehat.
Kelainan indra pengecap yang sering terjadi adalah halusinasi rasa. Halusinasi rasa berarti Anda merasakan sesuatu, cita rasa itu bertahan lama, tetapi tidak ada apa pun di dalam mulut Anda.
Berikut ini adalah beberapa gangguan indra perasa (taste disorder) yang bisa terjadi, yaitu:
Saat Anda mengalami flu, selain penciuman, Anda juga mungkin merasakan bahwa kemampuan mengecap Anda menurun. Bisa jadi, Anda mengalami kondisi hipogeusia.
Hipogeusia adalah menurunnya kemampuan mengecap seseorang. Orang yang mengalami hipogeusia tetap dapat merasakan suatu rasa, tapi tidak sekuat biasanya.
Mengutip British Journal of Clinical Pharmacology, hipogeusia dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi virus akut, cedera otak, atau pengobatan tertentu.
Ageusia adalah kondisi saat seseorang tidak mampu mengenali rasa sama sekali. Artinya, makanan atau minuman yang dikonsumsi tidak terasa apa-apa.
Meski demikian, kondisi ini sebenarnya jarang terjadi. Seseorang lebih umum mengalami anosmia, yakni kehilangan kemampuan membaui sama sekali dibandingkan indra perasa. Inilah yang juga biasanya menjadi ciri khas Covid-19.
Disgeusia adalah gangguan indra pengecapan yang membuat seseorang mengecap rasa yang tidak enak, seperti busuk, tengik, pahit, atau asin yang bertahan di mulut.
Ciri lain seseorang mengalami disgeusia adalah merasakan logam di mulut untuk beberapa waktu.
Terdapat banyak kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan indra perasa. Selain usia, berikut adalah beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang mengalami kelainan indra perasa (taste disorder):
Baca Juga
Masalah indra pengecapan, seperti ageusia, disgeusia, dan hipogeusia sebenarnya bukanlah kondisi yang mengancam nyawa. Namun, ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan bagi yang mengalaminya, seperti mulut terasa pahit yang tak kunjung hilang.
Menurunnya atau hilangnya kemampuan seseorang mengecap rasa bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, hingga penghentian obat tertentu yang sudah diresepkan.
Selain berpengaruh pada kondisi fisik, kondisi psikis juga mungkin saja terpengaruh. Ditambah lagi, kelainan indra perasa bisa jadi merupakan salah satu gejala penyakit tertentu.
Itu sebabnya, mewaspadainya juga membantu mencegah kondisi kesehatan Anda memburuk.
Untuk mengatasi masalah indra perasa dokter biasanya akan melihat berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Jika kondisi ini muncul akibat obat-obatan, dokter akan membantu mencarikan alternatif obat lainnya agar kondisi utama Anda tetap dapat ditangani.
Pastikan Anda tidak menghentikan atau bahkan mengganti obat tanpa seizin dokter.
Dokter juga akan mengobati penyebab utamanya, jika masalah pengecapan Anda disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti flu. Mengobati penyakitnya akan membantu gejala taste disorder menghilang.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan jika mengalami kelainan indra perasa yang menyebabkan kemampuan mengecap Anda hilang:
Lidah sebagai indra pengecapan membantu Anda mengenali dan membedakan berbagai rasa dari makanan dan minuman. Gangguan yang muncul (taste disorder), sebenarnya bukanlah kondisi yang berbahaya.
Namun, ini tentu akan berpengaruh pada selera makan Anda. Taste disorder bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu dalam tubuh Anda. Meski demikian, kondisi ini umumnya akan hilang dengan sendirinya, seiring dengan penyakitnya sembuh.
Jika kondisi ini terus menetap, konsultasikan dengan dokter Anda untuk menemukan penyebabnya. Beberapa penyakit lidah mungkin saja menjadi penyebabnya dan membutuhkan bantuan dokter.
Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi dokter online melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Makanan yang dilarang penderita infeksi saluran kencing tentu harus dihindari. Meskipun berbagai makanan ini menjadi favorit banyak orang, tentu Anda harus segera menghindarinya demi proses penyembuhan yang optimal.
Obat sakit tenggorokan ampuh dapat berasal dari bahan alami yang bisa Anda temukan di rumah maupun obat bebas yang dijual di apotek. Ini tergantung pada penyebab dan seberapa berat gejala yang timbul.
Apendisitis akut adalah radang usus buntu yang membutuhkan operasi secepatnya. Untuk itu, Anda sebaiknya tidak meremehkan gejalanya, karena kondisi ini bisa membahayakan jiwa.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved