Fungsi vitamin E sangat beragam, mulai dari melembapkan kulit, menyebuhkan eksim, memproduksi hormon, hingga mencegah penyakit.
30 Jan 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Vitamin E dapat ditemukan dengan mudah dari makanan-makanan
Table of Content
Setiap kali berbicara tentang skincare, tentu tidak lepas dari fungsi vitamin E. Sebut saja produk seperti serum, pelembab, krim mata, dan banyak lagi. Apabila diaplikasikan langsung dengan cara dioles, fungsi vitamin E sangat membantu memperbaiki masalah kulit
Advertisement
Vitamin E diproduksi secara alami di tubuh seseorang dan juga bisa diperoleh dari jenis makanan tertentu. Pada dasarnya, vitamin E adalah nama untuk kelompok antioksidan yang larut dalam minyak.
Baca Juga
Sebagai kelompok antioksidan, tentu fungsi vitamin E sangat penting bagi tubuh dan juga kulit manusia. Beberapa manfaat vitamin E bagi tubuh antaranya:
Vitamin E adalah nutrisi yang mengandung antioksidan yang sangat penting untuk tubuh, baik secara topikal maupun internal. Antioksidan ini dapat mencegah kerusakan oksidatif pada sel-sel tubuh dengan cara mengusir partikel radikal bebas.
Bagi kulit, partikel radikal bebas bisa mengambil dengan cepat apapun yang dihadapinya, seperti protein kulit, membran sel, hingga DNA. Di sinilah fungsi utama vitamin E untuk melindungi kulit dari aksi destruktif radikal bebas.
Tak hanya itu, manfaat vitamin E untuk kulit juga dapat melembapkan dan menjaga kesehatannya. Ketika kulit mengalami masalah seperti kemerahan atau muncul jerawat, vitamin E dapat membuat kulit lebih terhidrasi sehingga perlahan bisa menjadi semakin sehat.
Baca juga: 6 Khasiat Vitamin E untuk Kulit Ini Dibutuhkan Pria Maupun Wanita
Fungsi vitamin E selanjutnya adalah sebagai anti-peradangan. Bagi mereka yang memiliki masalah tertentu dengan kulit, vitamin E bisa menjadi zat anti-peradangan yang membuat masalah tidak menjadi semakin parah.
Namun perlu diingat bahwa vitamin E biasanya tidak direkomendasikan bagi mereka yang memiliki kulit sangat berminyak, sensitif, atau rentan berjerawat. Bukan tidak mungkin ada reaksi alergi seperti gatal dan iritasi.
Orang yang memiliki masalah dengan eksim bisa mengatasinya dengan vitamin E. Meski demikian, tentu penggunaan vitamin E untuk menyembuhkan eksim perlu diuji alergi dan dalam pengawasan dokter. Reaksinya bisa berbeda-beda untuk setiap orang.
Bagi kesehatan tubuh, fungsi vitamin E juga penting dalam memproduksi substansi seperti hormon yang disebut prostaglandins. Substansi ini bertanggung jawab dalam mengendalikan fungsi-fungsi tubuh seperti tekanan darah hingga kontraksi otot.
Itulah mengapa vitamin E disebut sebagai substansi yang bermanfaat untuk memulihkan otot setelah berolahraga intensitas tinggi. Selain itu, vitamin E juga menjadi stimulus agar otot tidak lemah.
Memastikan tubuh mendapat cukup asupan vitamin E juga dapat mencegah beberapa penyakit. Contohnya adalah kanker, jantung, atau penyakit yang berkaitan dengan penurunan fungsi kognitif.
Vitamin E juga berperan dalam memperkuat sistem imun. Daya tahan tubuh yang kuat akan menurunkan risiko Anda terkena infeksi virus maupun bakteri. Manfaat vitamin E yang satu ini juga mendatangkan efek lain, berupa meningkatnya aktivitas antar sel sehingga metabolisme tubuh berjalan dengan normal.
Konsumsi vitamin E akan memudahkan tubuh menyerap vitamin K yang membantu memperlancar produksi sel darah baru dalam tubuh. Selain itu, vitamin E juga bisa melebarkan pembuluh darah sehingga mencegah terjadinya penggumpalan darah di sepanjang salurannya, sehingga baik untuk kesehatan jantung.
Fungsi vitamin E yang selanjutnya ialah membantu proses penyembuhan luka. Di dalam sebuah riset yang dimuat dalam Indian Dermatology Online Journal, suplemen vitamin E diyakini mampu membantu proses penyembuhan luka.
Namun, masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk membuktikan fungsi vitamin E yang satu ini.
Kabar baiknya, vitamin E terdapat pada berbagai makanan sehat, mulai dari kacang-kacangan, buah, dan sayur. Bagi orang dewasa, konsumsi harian yang direkomendasikan adalah 15 mg kandungan vitamin E per hari.
Beberapa jenis makanan sumber vitamin E dari nabati dan hewani salah satunya seperti:
Selain dari sejumlah makanan di atas, vitamin E juga bisa ditemukan pada buah blackberry, anggur, dan raspberry. gurita, butternut squash, kacang tanah, brokoli, asparagus, dan bayam.
Buah yang mengandung vitamin E paling tinggi adalah alpukat. Dalam 100 gram, alpukat mengandung vitamin E yang bisa mencukupi 14 perse angka kecukupan gizi yang dibutuhkan per harinya.
Sedangkan sayuran yang mengandung vitamin E tinggi adalah bayam dan brokoli. Tidak hanya vitamin E, bayam dan brokoli juga mengandung vitamin A, vitamin K, vitamin C, kalsium, dan antioksidan.
Dengan banyaknya makanan yang mengandung vitamin E di sekitar, artinya seorang individu tidak akan rentan mengalami defisiensi vitamin E. Namun ada kalanya hal ini terjadi karena ada penyakit yang mengganggu proses penyerapan lemak, seperti fibrosis kistik atau penyakit yang berkaitan dengan hati.
Baca juga: Tak Perlu Suplemen, Ini 18 Makanan yang Mengandung Vitamin E
Lebih jauh lagi, rekomendasi konsumsi vitamin E setiap harinya berbeda-beda bagi setiap orang, utamanya bergantung pada usia mereka, seperti:
Dengan melimpahnya sumber vitamin E alami dari makanan, banyak penelitian yang tidak merekomendasikan vitamin E dari suplemen. Mengonsumsi makanan sehat tetap merupakan sumber vitamin E alami yang paling baik.
Jika masih ragu makanan apa yang paling efektif dan memberikan dosis sesuai dengan kebutuhan harian vitamin E, konsultasikan bersama dokter gizi sehingga bisa tahu betul apa yang sebaiknya dikonsumsi.
Meski memiliki banyak manfaat, mengonsumsi vitamin E juga tidak boleh berlebihan. Pasalnya, kelebihan asupan vitamin in bisa mneyebabkan berbagai gangguan kesehatan, terutama gangguan perdarahan bagi Anda yang sedang menggunakan obat pengencer darah.
Konsumsi suplemen vitamin E juga terkadang dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti:
Jika Anda merasa kekurangan vitamin E, mengonsumsi suplemen bisa menjadi pilihan. Namun, pastikan Anda sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Keringat buntet terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat oleh sel kulit mati serta bakteri. Penyebab keringet buntet adalah terlalu lama berbaring di kasur akibat suatu penyakit, penggunaan obat-obatan tertentu dan lainnya.
Apakah eksim menular? Sebenarnya, tidak. Namun ada kondisi yang bisa menyebabkan eksim menular dari satu orang ke orang lainnya.
Jerawat menjadi musuh banyak orang, agar jerawat tidak muncul maka ikuti beberapa tips mencegah jerawat dengan perawatan kulit berikut ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved