Fungsi utama usus besar adalah menjadi tahap akhir dalam proses pencernaan. Di sinilah feses dibentuk.
5 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Usus besar sebagai sistem pencernaan berfungsi untuk memproses makanan
Table of Content
Ada dua jenis usus yang berada dalam sistem pencernaan manusia, yaitu usus kecil dan usus besar. Secara umum, fungsi usus besar (kolon) adalah memproses tahap akhir pencernaan makanan. Sedangkan usus kecil berfungsi melanjutkan proses pencernaan makanan dari lambung.
Advertisement
Apa saja anatomi, bagian-bagian, fungsi, serta gangguan pada usus besar? Simak dalam artikel ini.
Usus besar atau kolon adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan, yaitu jalur panjang seperti tabung yang dilalui makanan pada sistem gastrointestinal, alias pencernaan.
Fungsi utama usus besar adalah mengeringkan sisa makanan dan membentuknya menjadi feses. Cleveland Clinic menjelaskan, proses tersebut dilakukan secara perlahan dengan cara menyerap air dan elektrolit saat otot memindahkan limbah.
Pada anatomi tubuh manusia, usus besar memanjang dari area sekum (tempat bertemunya usus kecil dan besar) hingga anus. Sama seperti lambung, usus besar juga mempunyai lapisan otot.
Tipe otot yang terdapat pada dinding usus besar adalah jaringan otot polos. Kolon mempunyai ukuran yang lebih lebar jika dibandingkan dengan usus kecil, alias usus halus, tetapi jauh lebih pendek. Panjang usus besar adalah sekitar 1,8 meter.
Anatomi usus besar terdiri dari empat bagian, yaitu:
Ini adalah bagian pertama dalam usus besar, yaitu dimulai tepat setelah sekum (bagian usus kecil yang terjauh dari lambung). Bagian ini juga berada di sisi kanan bawah lambung dan naik ke atas.
Setelah kolon asendens, usus besar akan lanjut dengan kolon transversum yang berjalan secara horizontal melintasi lambung dari arah kanan dan kiri.
Kolon desendens adalah bagian usus besar yang turun menuju ke bawah di sepanjang sisi kiri perut. Ini juga berada tepat di bawah diafragma di bagian atas perut ke daerah panggul kiri.
Berbentuk S pada bagian akhir usus besar yang terhubung dengan rektum. Letaknya berada di sisi kiri bawah perut.
Usus besar juga terdiri dari struktrur berupa empat lapisan jaringan yang sama seperti area saluran pencernaan lainnya, yaitu area lambung, di antaranya adalah:
BACA JUGA: Mengenal Fungsi Usus Buntu dan Kemungkinan Penyakitnya
Seperti penjelasan sebelumnya, fungsi utama usus besar (kolon) adalah untuk mengeringkan sisa makanan agar bisa membentuknya menjadi kotoran.
Jadi, setelah makanan bercampur dengan cairan pencernaan, akan terjadi penyerapan. Berikut adalah beberapa fungsi usus besar dalam sistem pencernaan manusia:
Tak hanya membentuk feses, usus besar juga berfungsi untuk menyerap air. Sebagian besar proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi memang sudah selesai di usus kecil.
Namun, usus besar membantu menyempurnakan proses pencernaan dengan menyerap air dan garam (elektrolit) untuk tubuh.
Penyerapan ini berasal dari bahan yang belum dicerna sebagai makanan. Jadi, usus besar atau kolon juga berfungsi memproses bahan makanan yang susah diserap, seperti serat.
Itu sebabnya, terbentuklah sisa pencernaan makanan padat untuk dikeluarkan dari tubuh sebagai feses.
Fungsi usus besar selanjutnya adalah membantu penyerapan vitamin. Ini terbentuk dari aktivitas bakteri-bakteri baik yang memang hidup di kolon.
Ada sekitar 700 spesies bakteri baik yang hidup dalam kolon dan membantu dalam menjaga kesehatan tubuh.
Salah satu fungsi bakteri baik tersebut adalah memecah polisakarida yang belum tercerna menjadi asam lemak sehingga mudah diserap usus besar.
Fermentasi polisakarida tak tercerna ini menghasilkan gas nitrogen, karbondioksida, hydrogen sulphide, dan metana yang dikeluarkan tubuh sebagai flatus (kentut).
Bakteri dalam usus besar juga memproduksi vitamin K serta biotin. Saat kekurangan asupan vitamin ini dari makanan, produksi vitamin oleh bakteri baik akan sangat membantu.
Mengurangi keasaman dan melindungi tubuh dari infeksi adalah fungsi usus besar yang sangat penting. Mukosa pada permukaan usus besar mengeluarkan zat bikarbonat.
Zat ini berfungsi menetralisir asam yang dihasilkan oleh asam lemak dan zat-zat pencernaan lainnya dari usus kecil. Lapisan mukosa juga berperan melindungi tubuh dari serangan infeksi mikroba.
Fungsi usus besar selanjutnya adalah memproduksi antibodi. Jaringan limfoid pada usus besar membantu produksi antibodi dan antibodi reaksi silang.
Antibodi ini umumnya diciptakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk menjaga agar jumlah bakteri baik tetap normal.
Meski demikian, antibodi tersebut juga bisa bekerja melawan infeksi bakteri jahat.
Baca Juga
Faktor genetik, pola makan, gaya hidup, dan usia berpotensi menjadi pemicu penyakit, sehingga memengaruhi sekaligus mengganggu fungsi usus besar (kolon).
Sama seperti area tubuh atau organ lainnya, ada sejumlah kondisi yang bisa memengaruhi risiko kesehatan pada usus besar dan bagian-bagiannya.
Berikut adalah beberapa risiko penyakit pada usus besar:
Polip usus besar adalah jaringan yang tumbuh berlebih dalam usus besar. Sebagian besar polip tidaklah berbahaya, tetapi ada juga polip yang berisiko berkembang menjadi kanker.
Setiap orang bisa saja mengalami polip kolon. Namun, orang yang lebih berisiko mengalami polip ini adalah berusia di atas 50 tahun, pernah mengalami polip sebelumnya, faktor keturunan, serta punya riwayat kanker usus besar di dalam keluarga.
Gejala polip kolon antara lain perdarahan saat buang air besar, konstipasi, atau diare yang tidak sembuh dalam waktu lebih dari tujuh hari. Meski begitu, polip usus besar sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun.
Kolitis ulseratif adalah penyakit yang menimbulkan peradangan dan luka pada usus besar. Penyakit ini paling sering muncul pada usia antara 15 - 30 tahun.
Umumnya, kebanyakan muncul karena faktor keturunan. Gejala kolitis ulseratif meliputi sakit perut, diare berdarah, penurunan berat badan, tidak nafsu makan, lelah dan lesu, anemia, serta sakit pada persendian.
Divertikulosis adalah kondisi munculnya kantung-kantung kecil bernama divertikula, yang menonjol dari usus besar. Kondisi ini umum terjadi pada orang lanjut usia.
Para dokter menduga penyebab divertikulosis adalah pola makan kurang serat. Sebagian besar penderitanya juga tidak merasakan gejala apa pun.
Jika divertikula terkena infeksi, terjadilah divertikulitis. Gejalanya bisa berupa sakit sakit perut bagian kiri, demam, mual dan muntah, kram, serta konstipasi.
Pada kasus parah, divertikulitis bisa menyebabkan usus besar tersumbat atau bahkan robek.
Obstruksi usus adalah penyumbatan yang membuat gas atau feses tidak melewati tubuh. Anda perlu berhati-hati karena gangguan fungsi ini bisa memblokir sebagian area usus atau seluruhnya.
Kalau tidak ditangani dengan segera, usus yang tersumbat bisa pecah sehingga menyebabkan infeksi bahkan mengancam jiwa.
Kanker usus besar terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal di usus besar. Mutasi sel-sel ini belum diketahui penyebabnya. Namun, risiko kanker kolon akan meningkat pada orang dengan kondisi:
Menjaga fungsi usus besar agar tetap sehat bisa dilakukan dengan langkah-langkah seperti di bawah ini, di antaranya adalah:
Baca Juga
Apabila ada gejala yang terasa janggal pada saluran pencernaan, jangan anggap enteng dan segera periksakan diri ke dokter. Langkah ini akan membantu Anda untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Ingin berdiskusi lebih lanjut seputar fungsi usus besar atau gangguan tertentu? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bahaya menahan BAB antara lain konstipasi, feses menjadi keras, hingga hilangnya kemampuan otot rektum merasakan sensasi ingin BAB. Oleh sebab itu, biasakan diri untuk BAB secara teratur.
Penyakit disentri adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri maupun amoeba. Penderitanya bisa mengalai BAB berdarah, kram perut, hingga demam dan lemas. Penyakit ini bisa diobati dengan obat.
Bayi muntah menyembur atau muntah proyektil saat menyusu sebetulnya wajar, karena sistem pencernaannya belum berkembang sempurna. Namun, Anda juga perlu berhati-hati karena bisa menjadi tanda gangguan pencernaan atau kondisi lainnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved