Kekurangan kalium bisa menyebabkan tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kandungan ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari menurunkan tekanan darah sampai menjaga kesehatan otot dan mencegah stroke. Oleh sebab itu, kebutuhan kalium harian perlu dicukupi dengan baik.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
11 Jun 2023
Fungsi kalium bagi tubuh adalah berperan dalam mencegah masalah penyakit jantung
Table of Content
Manfaat kalium untuk tubuh seringkali diremehkan. Padahal, kalium adalah salah satu dari tujuh mineral makro yang sangat penting untuk tubuh. Salah satu fungsi kalium yang penting bagi tubuh adalah membantu tubuh membuang sodium berlebih dalam tubuh yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Advertisement
Setidaknya, tubuh membutuhkan 100 miligram (mg) kalium setiap harinya. Jika kebutuhan kalium harian tidak tercukupi dengan baik, tubuh tidak bisa berfungsi maksimal, sehingga aktivitas sehari-hari bisa terganggu. Sebenarnya, apa saja fungsi kalium itu?
Baca Juga
Potasium atau kalium adalah salah satu jenis mineral yang bisa melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Sebuah studi membuktikan, asupan kalium yang tinggi bisa mengurangi risiko kematian hingga 20%. Itulah sebabnya, kalium disebut sebagai zat mineral yang bisa membuat kamu panjang umur.
Tidak hanya itu, manfaat kalium juga berperan dalam menurunkan risiko penyakit stroke, menurunkan tekanan darah, menjaga tubuh dari kehilangan massa otot, mempertahankan kepadatan tulang, sampai mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.
Berikut manfaat dan fungsi kalium bagi tubuh yang tidak boleh dilewatkan:
Tekanan darah tinggi menjadi salah satu faktor kemunculan penyakit jantung. Mengonsumsi makanan yang mengandung kalium ternyata bisa menurunkannya. Sebab, kalium dapat membantu tubuh dalam membuang sodium.
Kadar natrium yang terlalu tinggi di dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan darah, terutama pada orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi.
Dalam sebuah studi, para pengidap tekanan darah tinggi diminta untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kalium. Hasilnya, mereka mengalami penurunan tekanan darah sistolik.
Stroke terjadi saat aliran darah ke otak menurun. Setiap tahunnya, 130 ribu warga di Amerika Serikat meninggal akibat stroke. Ini menjadi bukti bahwa stroke adalah penyakit serius yang tak bisa disepelekan.
Beberapa penelitian pun membuktikan, mengonsumsi makanan yang mengandung kalium berpotensi mencegah “kedatangan” stroke.
Dalam sebuah analisis terhadap 33 studi yang diikuti lebih dari 128 ribu orang, peneliti menemukan bahwa para responden yang mengonsumsi lebih banyak kalium, mengalami penurunan risiko stroke hingga 24%.
BACA JUGA: Kekurangan Kalium (Hipokalemia): Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Zat mineral yang juga dikenal dengan sebutan potasium ini berpotensi mencegah osteoporosis. Penyakit yang berdampak pada tulang dan sering menyerang orang lanjut usia (lansia) ini menjadi salah satu akibat tubuh kekurangan kalsium.
Ternyata, salah satu fungsi kalium adalah bisa mengurangi jumlah kalsium yang terbuang lewat urine.
Dalam sebuah riset yang melibatkan 62 wanita berusia lanjut (45-55 tahun), peneliti menemukan bahwa para responden yang mengonsumsi lebih banyak kalium, memiliki massa tulang total terbesar.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Kalium Selain Pisang
Salah satu penyebab munculnya batu ginjal adalah kadar kalsium yang terlalu tinggi di dalam urine. Manfaat kalium pun bisa mencegah batu ginjal dengan mengurangi kadar kalsium di dalam urine.
Dalam sebuah riset yang berlangsung selama empat tahun, peneliti menemukan bahwa para responden yang lebih sering mengonsumsi kalium, mengalami penurunan risiko terserang batu ginjal sampai 51%.
Sementara itu pada wanita, manfaat kalium bisa menurunkan risiko batu ginjal sampai 35%.
Retensi air terjadi saat tubuh kelebihan air, sehingga pembengkakan bisa terjadi pada tubuh. Jika kamu tidak ingin hal ini terjadi, mengonsumsi makanan mengandung kalium bisa jadi obatnya.
Studi menjelaskan bahwa fungsi kalium adalah membantu meningkatkan produksi urine, sehingga retensi air tidak terjadi di dalam tubuh.
Dalam sebuah studi, para responden yang mengonsumsi 4.096 mg kalium mengalami penurunan risiko penyakit jantung sampai 49%, dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi 1.000 mg kalium per harinya.
Mengonsumsi makanan yang mengandung kalium dapat bermanfaat menurunkan kadar natrium di dalam tubuh. Oleh karena itu, tidak heran jika risiko terserang penyakit jantung bisa berkurang.
Sistem saraf berperan menyampaikan pesan (impuls saraf) antara otak dan tubuh. Jika kesehatan sistem saraf tidak dijaga, maka pesan-pesan ini tidak bisa tersampaikan dengan baik.
Sistem saraf yang baik bisa menjaga kontraksi otot, detak jantung, hingga refleks tubuh yang normal.
Ternyata, kekurangan kadar kalium dapat berdampak buruk pada kemampuan tubuh dalam menghasilkan impuls saraf. Maka dari itu, manfaat kalium dipercaya bisa menjaga kesehatan sistem saraf.
Dikutip dari Nutrition Journal, mengonsumsi kalium dapat mengurangi risiko kehilangan massa otot pada pria. Penurunan massa otot dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk karena sensitivitas insulin dan asidosis metabolik. Untungnya, mengonsumsi mineral yang satu ini bisa mengatasi hal tersebut.
Baca juga: Bisa Sebabkan Gagal Jantung Hingga Kelumpuhan, Waspadai Tanda-tanda Kelebihan Kalium
Kalium adalah zat mineral yang banyak dikandung oleh makanan. Maka dari itu, memenuhi asupan harian kalium sebenarnya tidaklah sulit.
Asupan kalium yang dianjurkan adalah 3.500-4.700 mg per harinya. Meski kebutuhan kalium harian sangat penting untuk dipenuhi, konsumsi berlebihan juga bisa berbahaya. Sebab, terlalu banyak kalium dalam darah bisa merusak jantung dan menyebabkan serangan jantung. Kondisi ini disebut dengan hiperkalemia.
Gejala hiperkalemia ini mencangkup sakit perut, diare, nyeri dada, kelemahan otot, mati rasa pada tungkai, mual, muntah, hingga aritmia atau detak jantung tidak teratur.
Kadar normal kalium di dalam tubuh adalah 3,5-5 milliequivalent per liter (mEq/L). Sedangkan kadar kalium sebanyak 5,1-6 mEq/L dianggap hiperkalemia ringan.
Kadar kalium 6,1-7 mEq/L sudah masuk ke dalam golongan hiperkalemia sedang, dan kadar kalium di atas 7 mEq/L sudah dianggap hiperkalemia parah.
Baca juga: Bisa Sebabkan Gagal Jantung Hingga Kelumpuhan, Waspadai Tanda-tanda Kelebihan Kalium
Bagi Anda yang bingung menemukan jenis makanan yang mengandung kalium tinggi, berikut ini adalah daftarnya sebagai rekomendasi:
Perlu diketahui, meningkatkan asupan kalium dengan suplemen tidaklah dianjurkan. Di banyak negara, badan otoritas makanan setempat bahkan membatasi kandungan kalium dalam suplemen (tanpa resep) hanya mencapai 99 mg.
Selain itu, mengonsumsi kalium terlalu banyak dari suplemen dianggap berbahaya, karena bisa merusak usus dan menyebabkan aritmia jantung yang dapat berujung pada kematian.
Jika Anda mengalami kondisi kekurangan kalium, maka dokter akan meresepkan suplemen kalium.
Manfaat kalium sangatlah dibutuhkan oleh tubuh Anda. Maka dari itu, jangan ragu-ragu untuk mengonsumsi beberapa makanan yang mengandung kalium, jika Anda tidak memiliki alergi terhadapnya.
Apabila ingin meningkatkan asupan kalium dengan suplemen, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika ingin berkonsultasi langsung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Kelebihan kalium atau hiperkalemia terjadi ketika kadar kalium dalam darah berada dalam kisaran yang terlalu tinggi. Gejala hiperkalemia, antara lain otot melemah, dan melambatnya detak jantung.
3 Jul 2020
Kalium benzoat adalah pengawet yang dicampurkan dalam makanan olahan, produk kecantikan, dan produk perawatan kulit. Kalium benzoat dikategorikan aman oleh WHO pada kadar tertentu.
22 Jan 2021
Efek samping cuka apel bisa menimbulkan kerusakan pada gigi hingga masalah perut. Gunakan cuka apel dengan takaran yang pas dan jangan terlalu berlebihan.
18 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved