Frekuensi napas normal untuk orang dewasa adalah 12-16 kali per menit. Sementara itu, bayi baru lahir memiliki nilai normal paling tinggi. Namun, seiring bertambahnya usia anak, tingkat frekuensi napasnya pun akan semakin turun.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
3 Jun 2022
Frekuensi napas normal bisa menunjukkan kondisi kesehatan
Table of Content
Tak hanya mengetahui cara bernapas yang benar, Anda juga perlu memiliki frekuensi napas normal. Frekuensi ini bisa juga disebut sebagai jumlah respirasi.
Advertisement
Ini juga menjadi salah satu tanda vital apakah paru-paru masih bekerja dengan baik atau tidak.
Perlu Anda ketahui pula bahwa frekuensi pernapasan normal anak hingga orang dewasa pun berbeda. Berikut penjelasannya.
Dalam sistem pernapasan manusia, frekuensi napas normal adalah jumlah napas yang sudah dihirup dan diembuskan dalam waktu 60 detik atau satu menit. Jumlah ini dihitung dalam satu kali tarikan napas (inspirasi) dan satu kali embusan napas (ekspirasi).
Setiap menarik napas dan mengembuskannya dihitung sebagai satu kali hitungan.
Jumlah ini biasanya akan meningkat ketika Anda berolahraga. Frekuensi napas normal dalam 60 detik disebut juga sebagai respiratory rate (RR) atau tingkat pernapasan.
Apabila kadar oksigen dalam darah menurun atau kadar karbondioksida meningkat, tubuh akan bernapas lebih sering.
Jumlah pernapasan normal dalam 60 detik tiap orang bisa jadi berbeda tergantung usia. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Frekuensi napas normal pada orang dewasa berkisar antara 12-16 kali per menit. Namun, bernapas lebih dari 16 kali tidak selalu menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.
Anda boleh mulai curiga adanya masalah pernapasan apabila frekuensi pernapasan per menit lebih dari 20 kali. Jumlah napas dalam 60 detik yang mencapai 24 kali per menit bisa menandakan gangguan pernapasan yang cukup berat.
Sementara itu, frekuensi napas di bawah normal menandakan gangguan pada sistem saraf pusat.
Sementara, umumnya respiratory rate (RR)normal pada anak umumnya lebih banyak dan akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Berikut ini adalah frekuensi napas normal anak-anak dalam 60 detik berdasarkan rentang usianya, yaitu:
Seperti yang telah dibahas sebelumnya satu kali pernapasan dihitung saat Anda menghirup dan mengembuskan napas. Hitunglah selama satu menit.
Anda bisa mengukur frekuensi napas normal sendiri di rumah tanpa alat-alat yang sulit. Berikut ini adalah cara mengukur frekuensi pernapasan dalam satu menit.
Untuk mempermudah, Anda bisa menghitung berapa kali dada bergerak naik saat bernapas.
Frekuensi pernapasan yang melebihi atau kurang dari normal belum tentu menandakan masalah kesehatan. Apalagi jika rentangnya tidak terlalu jauh.
Pasalnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi jumlah pernapasan normal dalam 60 detik. Berikut ini adalah beberapa hal yang memengaruhi respiratory rate normal:
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, usia menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi jumlah frekuensi napas. Orang dewasa umumnya memiliki frekuensi pernapasan yang lebih sedikit dibandingkan bayi dan anak-anak.
Umumnya, frekuensi napas bayi baru lahir dalam 60 detik berkisar antara 30-60 kali per menit. Jumlahnya akan sedikit melambat saat bayi tertidur, sekitar 30-40 kali per menit.
Jurnal Breathe menyebutkan bahwa jenis kelamin mungkin saja berpengaruh pada jumlah pernapasan dalam 60 detik. Hal ini karena kapasitas volume paru pria yang lebih besar dibandingkan volume paru wanita.
Keadaan emosional juga jadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi frekuensi pernapasan. Coba perhatikan, pernahkah Anda bernapas lebih cepat saat merasa takut atau cemas? Sementara, saat Anda sedang dalam keadaan relaks, pernapasan lebih lambat.
Ini berhubungan dengan cara kerja sistem saraf. Pasalnya, sistem pernapasan juga diatur oleh bagian di dalam otak. Saat merasa cemas atau takut, sistem saraf pusat akan memerintahkan tubuh Anda dalam mode flight or fight. Mode ini akan membuat Anda bernapas lebih cepat pula sebagai respons alami.
Faktor kesehatan, khususnya masalah sistem pernapasan, jelas dapat memengaruhi jumlah normal pernapasan dalam satu menit. Jumlah napas yang lebih cepat pada orang dewasa bahkan lebih dari 24 kali per menit bisa menandakan adanya masalah tertentu.
Masalah pada sistem pernapasan, seperti paru-paru, dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Saat kekurangan oksigen, tubuh akan berusaha memenuhinya lewat bernapas. Akibatnya, napas jadi lebih cepat dan frekuensinya jadi bertambah.
Suhu tubuh juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan dalam 60 detik. Saat Anda mengalami demam, respiratory rate biasanya juga akan naik. Ini adalah salah satu respons tubuh untuk menurunkan panas.
Posisi tubuh juga memengaruhi jumlah pernapasan Anda dalam 60 detik. Sebuah penelitian menyebutkan, orang yang berbaring 45 derajat memiliki frekuensi pernapasan yang lebih rendah ketimbang mereka yang berbaring 90 derajat (duduk tegak lurus).
Baca Juga
Beberapa penyebab frekuensi napas kurang dari normal yang perlu Anda ketahui, seperti:
Alkohol merupakan zat yang bisa berperan sebagai depresan pada sistem saraf pusat. Semakin banyak alkohol yang Anda konsumsi, maka efek depresan ini pun akan semakin meningkat.
Untuk itu, hal ini bisa membuat kerja dari sistem saraf pusat terganggu hingga memengaruhi frekuensi pernapasan normal.
Obat-obatan terlarang atau narkotika, bisa memengaruhi kerja sistem saraf pusat dan merusak berbagai fungsi penting di tubuh, termasuk pernapasan.
Cedera pada otak terjadi di bagian otak yang berperan mengatur pernapasan di tubuh. Ini menyebabkan frekuensi pernapasan normal menjadi lebih sedikit dari yang seharusnya.
Apnea tidur adalah gangguan yang membuat pola pernapasan pengidapnya terganggu saat sedang tidur. Penyebabnya karena dinding tenggorokan mengendur serta menyempit.
Penyebab hipotiroidisme adalah kelenjar tiroid yang kurang aktif. Padahal, kelenjar tersebut berperan menghasilkan hormon tiroid yang mengatur banyak proses penting di tubuh, termasuk pernapasan.
Penyakit ini bisa membuat otot paru-paru melemah, sehingga pengidapnya jadi sulit bernapas dan frekuensi napasnya pun kurang dari normal.
Baca Juga
Frekuensi napas lebih dari normal bisa disebabkan oleh beberapa kondisi atau penyakit sistem pernapasan, seperti di bawah ini:
Demam adalah kondisi ketika suhu di tubuh naik. Maka dari itu, salah satu usaha alami tubuh untuk menurunkannya adalah dengan bernapas lebih cepat.
Salah satu penyebab frekuensi napas lebih tinggi dari normal adalah serangan asma. Pada orang dengan riwayat asma, kenaikan frekuensi napas sedikit saja bisa menandakan kekambuhan yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah saat mengalami sesak napas.
Dehidrasi adalah kondisi kekurangan cairan di tubuh. Tidak hanya bisa memicu bibir pecah-pecah serta tubuh terasa lemas, kondisi ini juga bisa meningkatkan frekuensi napas normal.
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah salah satu penyebab umum terjadinya kenaikan frekuensi napas melebihi normal. Terutama, oleh pengidap PPOK yang memiliki kebiasaan merokok.
Frekuensi napas melebihi normal juga bisa disebabkan oleh infeksi yang menyerang saluran pernapasan seperti flu, pneumonia, dan tuberkulosis.
Hiperventilasi adalah kondisi napas pendek-pendek dan cepat. Biasanya, hal ini terjadi saat seseorang mengalami stres, gangguan kecemasan, atau serangan panik.
Asidosis terjadi saat darah di tubuh menjadi jauh lebih asam dari yang seharusnya. Gangguan ini bisa terjadi sebagai komplikasi dari diabetes.
Overdosis obat jenis aspirin ataupun amfetamin bisa memicu naiknya frekuensi napas. Anda perlu memastikan dosis obat yang tepat sebelum terjadi masalah pada tubuh.
Gangguan paru lainnya seperti kanker dan emboli paru bisa menyebabkan seseorang bernapas jadi lebih cepat dari kondisi normal. Emboli paru adalah kondisi tersumbatnya pembuluh darah yang terhubung ke paru-paru akibat gumpalan darah.
Baca Juga
Jika frekuensi napas tidak seimbang, hal tersebut belum tentu menandakan penyakit. Namun, apabila nilainya terlalu jauh dari rentang normal, kemungkinan besar ada gangguan kesehatan yang sedang terjadi.
Anda perlu memeriksakan diri ke dokter apabila nilai frekuensi napas sangat jauh dari angka normal, serta mengalami gejala-gejala di bawah ini:
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Gas amonia adalah senyawa yang ada di alam maupun dalam produksi industri kimia. Manfaatnya sangat luas, salah satunya sebagai bahan pembersih peralatan rumah tangga. Namun, paparan gas amonia yang berlebihan ternyata juga dapat membahayakan kesehatan.
15 Apr 2020
Cheyne Stokes adalah gangguan pernapasan yang ditandai dengan episode apnea, yakni kondisi terhentinya pernapasan selama beberapa saat dan hiperventilasi (pernapasan cepat). Selain Cheyne Stokes, terdapat jenis-jenis pernapasan abnormal lainnya yang perlu diwaspadai.
4 Mei 2021
Terdapat berbagai teori mengenai asal usul virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit Covid-19. Namun, ternyata ada kemungkinan jika virus corona berasal dari hewan berikut ini.
7 Apr 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved