Forsep adalah alat khusus yang digunakan untuk memegang, menahan, dan mengarahkan kepala bayi keluar melalui jalan lahir. Sejumlah kondisi yang mengharuskan persalinan forceps mulai dari kesulitan mengejan untuk mendorong bayi keluar, masalah detak jantung pada bayi, hingga bayi terjebak dalam jalan lahir.
18 Des 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Fungsi forsep adalah untuk menjepit kepala bayi, sebelum kemudian mengarahkannya keluar menuju jalan lahir
Table of Content
Berbagai macam masalah mungkin saja terjadi saat Anda menjalani persalinan normal. Salah satu masalah yang mungkin terjadi ketika persalinan adalah terhambatnya proses keluar bayi melalui jalan lahir.
Advertisement
Guna mengatasi kondisi tersebut, terdapat beragam opsi yang bisa diambil oleh dokter untuk membantu memperlancar proses persalinan Anda, salah satunya dengan menggunakan alat bantu bernama forsep (forceps). Fungsi forsep adalah untuk membantu bayi menemukan jalan keluarnya dengan mudah.
Forsep adalah alat khusus yang biasa digunakan oleh dokter untuk membantu bayi menemukan jalan keluar ketika proses persalinan.
Fungsi forceps adalah untuk memegang kepala bayi, sebelum kemudian mengarahkannya menuju jalan lahir (mulut rahim).
Sebelum menggunakan forsep, dokter akan memberikan anestesi epidural atau spinal dan memasang kateter urine untuk mengosongkan kandung kemih ibu hamil.
Setelah kepala bayi mengarah ke jalan lahir, dokter akan meminta Anda mengejan untuk mendorong si Kecil keluar.
Forsep merupakan alat yang jarang digunakan, namun dokter mungkin akan merekomendasikannya untuk mempercepat proses persalinan, terlebih jika ditemukan adanya tanda-tanda kesusahan pada ibu maupun bayi.
Baca juga: Apa yang Terjadi saat Persalinan Macet dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Saat melahirkan normal, Anda diharuskan berada dalam posisi berbaring dengan kedua kaki terbuka lebar sebelum menggunakan forceps.
Ketika proses sudah memasuki tahap kedua dalam melahirkan normal, Anda mungkin akan secara bertahap merasakan kontraksi.
Di tengah kontraksi, dokter akan terus memasukan forsep ke dalam vagina sampai menyentuh kepala bayi. Setelah masuk vagina, dokter selanjutnya menjepit kepala bayi tersebut dan memancingnya sembar ditarik ke luar.
Setelah bayi dapat dilahirkan dengan selamat, dokter selanjutnya melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir. Selain itu, kondisi Anda juga akan diperiksa, guna mencari tahu apakah ada komplikasi atau tidak.
Forcep umumnya digunakan pada fase kedua persalinan. Tahap ini merupakan fase di mana Anda mengedan untuk mendorong bayi turun melewati jalan lahir.
Forsep baru akan digunakan apabila persalinan Anda memenuhi kriteria seperti serviks telah melebar sepenuhnya, selaput ketuban sudah pecah, dan kepala bayi sudah masuk ke jalur lahir,
Berikut ini sejumlah kondisi yang mengharuskan Anda menjalani persalinan forceps:
Di sisi lain, dikutip dari Mayo Clinic, persalinan dengan menggunakan forsep mungkin tidak akan direkomendasikan jika bayi mengalami kondisi-kondisi seperti:
Saat Anda melakukan persalinan forsep, ada sejumlah risiko yang mungkin akan ditimbulkan. Risiko ini bisa berdampak pada kesehatan Anda maupun si Kecil.
Berikut ini risiko yang dapat Anda alami jika menjalani proses persalinan dengan menggunakan forsep:
Sementara itu, risiko yang mungkin dialami oleh bayi ketika menjalani persalinan forceps, di antaranya:
Baca juga: Cephalopelvic Disproportion Atau CPD Adalah Komplikasi Saat Persalinan, Apa Itu?
Berikut tips Agar proses pemulihan setelah melahirkan normal dapat berlangsung cepat:
Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik dan mulai menimbulkan demam, keluar nanah dari vagina, lemas, segera hubungi dokter.
Sejumlah kondisi yang mengharuskan persalinan forsep mulai dari Anda mengalami kesulitan mengejan untuk mendorong bayi keluar, masalah detak jantung pada bayi, hingga bayi terjebak dalam jalan lahir.
Meski dapat memperlancar proses persalinan, penggunaan forsep perlu berhati-hati karena dapat berisiko bagi kesehatan Anda dan bayi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai penggunaan forsep dan risikonya untuk kesehatan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Terdapat segudang cara tes kehamilan alami yang dapat dicoba dengan mudah di rumah, mulai dari menggunakan gula, pasta gigi, bahan pemutih (bleach), hingga sabun.
Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif sehingga rentan mengalami iritasi. Salah satu iritasi yang paling sering terjadi adalah ruam popok. Atasi dengan produk berbahan organik yang aman bagi kulit Si Kecil.
Ketan hitam untuk ibu hamil termasuk cemilan sehat yang mampu menjaga kesehatan tubuh serta janin dalam kandungan. Salah satunya, mencegah anemia dan menjaga kesehatan saluran cerna.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved