Fogging adalah menyemprotkan pestisida atau insektisida kimia berbentuk aerosol untuk membasmi nyamuk. Cara mengusir nyamuk ini dapat menimbulkan efek samping ketika asapnya terhirup, mulai dari memicu alergi hingga penyakit pernapasan akut.
2023-03-29 00:44:46
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Waktu terbaik melakukan fogging adalah pagi hari atau sore menjelang malam
Table of Content
Ketika ada wabah seperti demam berdarah dengue di suatu daerah, salah satu langkah yang diambil adalah melakukan fogging. Fogging adalah menyemprotkan pestisida atau insektisida kimia dalam bentuk aerosol. Umumnya, pestisida yang digunakan adalah pyrethroids.
Advertisement
Ada banyak penelitian yang membedah apakah teknik fogging benar-benar efektif membasmi nyamuk. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan seperti iklim, kapan wabah mulai, hingga kekebalan tubuh masyarakat sekitar.
Baca Juga
Penelitian tentang teknik fogging pada tahun 2011 lalu menyoroti bahwa ketika fogging dilakukan beberapa hari setelah puncak wabah, dampaknya tidak terlalu signifikan.
Ketika iklim di sebuah negara mendukung banyak nyamuk muncul, fogging hanya membuat kurva epidemik lebih pelan, namun hanya sementara. Setelah fogging selesai dilakukan, populasi nyamuk bisa kembali seperti semula dengan cepat.
Justru yang lebih berperan dalam menurunnya epidemi di suatu wilayah adalah kekebalan tubuh populasinya. Ketika jumlah kasus infeksi baru lebih sedikit dibandingkan dengan kasus sembuh, itulah kondisi efektif untuk menurunkan angka kasus infeksi DBD.
Meski demikian, fogging adalah metode yang sah-sah saja dilakukan dengan metode yang tepat seperti:
Perlu dipertimbangkan juga meski fogging adalah metode yang bertujuan untuk mengurangi populasi nyamuk, bahan kimia dari fogging juga bisa membunuh serangga seperti lebah dan kupu-kupu.
Jika fogging dilakukan terlalu sering namun belum tentu efektif, maka bisa terjadi ketidakseimbangan ekologi dan mengancam keragaman makhluk hidup di sekitar.
Apalagi, fogging hanya akan membunuh populasi nyamuk dewasa dan tidak membasmi larva yang berkembang di permukaan air.
Baca juga: Penyebab Seseorang Lebih Sering Digigit Nyamuk dan Cara Mencegahnya
Menurut ahli, bahan kimia yang disemprotkan dalam fogging juga berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Ketika tubuh terpapar neurotoksin meskipun dalam kuantitas rendah, ada kemungkinan muncul dampak negatif terhadap kesehatan.
Beberapa hal yang mungkin terjadi adalah:
Bahkan pada kasus yang lebih parah, keracunan akibat pestisida bisa terjadi. Gejala utamanya adalah kesulitan bernapas, muncul lendir di tenggorokan, sensasi terbakar di kulit, tidak sadarkan diri, hingga kematian.
Tentu bukan berarti semua teknik fogging bisa menyebabkan kematian, namun risiko mengalami keluhan tidak nyaman hingga keracunan itu tetap ada.
Orang dengan gangguan kesehatan seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis, dan gangguan saluran pernapasan lainnya sebaiknya tidak berada di dekat asap fogging nyamuk.
Selain itu, bayi dan anak-anak juga rentan mengalami masalah kesehatan akibat paparan zat kimia dalam insektisida fogging asap sehingga juga harus dijauhkan dari aktivitas ini.
Untuk mencegah terpapar racun fogging, sebaiknya Anda menghindari daerah penyemprotan. Jika terpapar asapnya dan mengalami gejala gangguan kesehatan, maka segera bilas tubuh dengan air bersih kemudian ganti baju.
Adapun tips aman sebelum dan sesudah penyemprotan fogging yang harus dilakukan agar terhindar dari racun adalah:
Jika fogging adalah metode yang masih belum pasti efektivitasnya, cara yang lebih optimal untuk mengurangi populasi nyamuk penyebab demam berdarah dengue adalah melakukan eliminasi tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Menurut ahli, peran serta masyarakat untuk saling menjaga kebersihan sangat menentukan. Program 3M perlu dilakukan secara berkelanjutan khususnya ketika musim penghujan tiba. Program 3M meliputi:
Menguras dilakukan dengan maksud membersihkan tempat yang sering dijadikan sebagai tempat penampungan air seperti, bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, dan lain-lain.
Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti kendi, drum, toren air, dan lain sejenisnya untuk mencegah nyamuk berkembang biak.
Mengubur atau mendaur ulang kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah.
Area seperti tempat sampah atau permukaan air stagnan yang tidak disadari sangat bisa menjadi tempat berkembang biaknya larva nyamuk. Apalagi, larva nyamuk tidak bisa dibasmi lewat metode fogging.
Baca juga: Cara Mengusir Nyamuk yang Ampuh dan Efektif
Menjaga kebersihan area dalam rumah dan juga sekitar rumah merupakan kunci mencegah munculnya populasi nyamuk penyebab demam berdarah.
Namun jika fogging adalah metode yang dilakukan, sebaiknya pertimbangkan beberapa hal agar benar-benar optimal dan bukan asal semprot saja.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar efektivitas fogging dan bahayanya untuk kesehatan, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Perbedaan DBD dan corona memang sulit dilihat, terutama jika ketika penyakit masih ringan. Perbedaan biasanya baru terlihat apabila tes laboratorium sudah dilakukan.
Meski ukurannya kecil, ada sejumlah jenis serangga berbahaya bagi kesehatan Anda. Beberapa di antaranya, seperti laba-laba janda hitam dan nyamuk, bahkan bisa mengancam nyawa Anda.
Saat nyamuk menggigit kulit bayi, ada kemungkinan lukanya membekas. Namun tenang, terdapat cara menghilangkan bekas gigitan nyamuk pada bayi seperti dengan lidah buaya hingga minyak kelapa.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved