Fobia sosial atau social anxiety disorder adalah munculnya rasa malu, takut, tidak percaya diri, hingga cemas berlebih saat akan melakukan interaksi sosial.
4.61
(36)
6 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Fobia sosial membuat penderitanya ketakutan, cemas dan tidak percaya diri
Table of Content
Kita semua pasti pernah merasa malu atau gugup saat menghadapi hal-hal seperti presentasi di depan kelas, berbicara dengan orang asing, atau mungkin saat kencan pertama. Hal ini tentu wajar terjadi. Namun, jika interaksi sosial yang terkesan normal seperti bertatap mata atau sekadar mengobrol sudah membuat Anda merasa cemas dan sangat tidak nyaman, bisa jadi Anda memiliki fobia sosial.
Advertisement
Pada orang yang mengalami fobia sosial, interaksi sehari-hari bisa memicu rasa malu, tidak percaya diri, insecure, dan takut akan penilaian orang lain terhadap dirinya. Semua perasaan tersebut muncul dalam jumlah yang sangat berlebihan hingga menganggu kehidupan sehari-hari seperti membuat Anda tidak produktif dalam bekerja dan mengurung diri di rumah.
Fobial sosial bisa juga disebut sebagai social anxiety disorder dan merupakan salah satu kondisi mental yang paling sering terjadi. Sehingga, kondisi ini sangat mungkin untuk disembuhkan, selama Anda mau mencari bantuan.
Rasa malu dan gugup adalah hal yang wajar jika hanya muncul sesekali. Jadi, jika mengalaminya saat sakan tampil di depan umum, bukan berarti Anda memiliki fobia sosial. Seseorang baru dikatakan mengalami fobia sosial apabila rasa malu, takut, dan gugup yang muncul, sampai mengganggu kegiatan sehari-hari.
Saat seseorang yang mengalami fobia sosial ditunjuk untuk berpidato di depan umum, maka ia sudah mulai akan merasa cemas dan gugup berminggu-minggu sebelum hari pidato tiba. Ia juga mungkin akan mencari cara agar acara tersebut dibatalkan, atau saat waktu pidato tiba, akan gemetar parah di atas panggung hingga tidak ada suara yang bisa keluar.
Secara umum, ciri fobia sosial sendiri bisa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu secara emosional, fisik, dan perilaku.
Orang yang mengalami fobia sosial umumnya akan merasakan gejala atau tanda-tanda secara emosional, seperti:
Meski fobia sosial adalah gangguan mental, tapi gejala fisik juga bisa muncul, seperti:
Sementara itu dari segi perilaku, fobia sosial bisa menyebabkan perubahan seperti:
Baca Juga
Sama halnya dengan kondisi mental lainnya, fobia sosial bisa muncul karena adanya pengaruh dari faktor biologis dan lingkungan. Berikut ini beberapa hal yang diduga membuat seseorang bisa mengalami fobia sosial.
Gangguan kecemasan, termasuk gangguan kecemasan sosial seperti ini seringkali diturunkan dalam garis keluarga. Meski begitu, para ahli belum mengetahui secara pasti alur “diwariskannya” fobia sosial dari orangtua ke anak.
Struktur otak juga dipercaya menjadi faktor pemicu fobia sosial. Ada salah satu bagian otak yang dinamakan amigdala. Bagian inilah yang mengatur respons rasa takut di otak. Pada orang yang mengalami fobia sosial, kemungkinan ada gangguan pada amigdalanya, sehingga respons rasa takut menjadi berlebihan dan menyebabkan fobia saat orang tersebut berada di situasi sosial.
Beberapa orang bisa saja diterba fobia sosial setelah mengalami hal yang memalukan di depan umum. Selain itu, kondisi ini juga dinilai dapat dipengaruhi oleh cara orangtua mendidik anak. Orangtua yang overprotektif dan mengontrol anaknya secara berlebihan bisa memicu munculnya fobia sosial pada buah hatinya kelak.
Fobia sosial memang bukan hal yang bisa diatasi sendiri. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda coba untuk membantu mengurangi intensitas dan frekuensinya, seperti:
Selain itu, jika merasa mengalami gejala, Anda juga dapat mendatangi psikolog atau psikiater untuk menjalani perawatan bagi kondisi kesehatan mental ini. Biasanya, para ahli kejiwaan akan memberikan salah satu atau gabungan dari beberapa perawatan berikut.
Baca Juga
Semakin cepat memulai perawatan untuk fobia sosial maka semakin cepat pula kehidupan Anda bisa kembali berjalan normal. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional apabila fobia yang dirasakan sudah benar-benar mengganggu keseharian. Sebab, kondisi ini bisa mengganggu penderita di sekolah ataupun tempat kerja.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Mindfulness adalah cara untuk memusatkan perhatian terhadap apa yang terjadi dengan sadar tanpa adanya penilaian. Metode ini dapat menenangkan pikiran dan membuat hidup menjadi lebih baik.
Cara membahagiakan diri sendiri adalah hal yang sangat personal. Namun ketika sudah tahu apa saja yang paling cocok, ini bisa jadi penghalau stres juga. Selain melakukan sesuatu yang membuat diri sendiri bahagia, semua juga bisa dimulai dari pola pikir.
Aquaphobia adalah kondisi yang memicu kecemasan dan ketakutan berlebih terhadap air. Fobia air bisa disembuhkan dengan kombinasi antara terapi pemaparan dan terapi perilaku kognitif.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved