Pandemi flu Spanyol terjadi pada 1918 dengan mencatatkan kematian hingga lebih dari 50 juta manusia. Catatan ini menjadi pandemi terparah sepanjang masa.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
9 Mei 2023
Tetap waspada karena pandemi serupa bisa muncul lagi
Table of Content
Pandemi Covid-19 menjadi bahan perbincangan sejak awal 2020 lalu. Namun, Covid-19 bukanlah pandemi pertama yang terjadi di Bumi. Pandemi Flu Spanyol pernah menyerang dunia dan menginfeksi ratusan juta manusia di seluruh dunia.
Advertisement
Flu yang satu ini terdengar mirip dengan Covid. Siapa pun bisa terinfeksi, baik bayi maupun lansia. Cari tahu lebih banyak tentang Flu Spanyol di bawah ini hingga kemungkinan adanya pandemi sejenis di masa depan.
Flu Spanyol merupakan nama penyakit yang serupa dengan influenza. Penyakit ini disebabkan oleh virus H1N1 yang yang disebarkan oleh unggas. Penyebarannya dari manusia ke manusia lainnya juga sangat cepat hingga pada akhirnya menjadi pandemi.
Sayangnya, penyebab penyebaran virus ini belum diketahui oleh unggas jenis apa. Dikabarkan ini adalah jenis influenza tipe A yang bisa menyebar dengan cepat sehingga menimbulkan pandemi di seluruh dunia.
Virus yang menginfeksi manusia tersebut dulunya terbilang sangat baru. Hal ini yang membuat banyak orang belum memiliki kekebalan atas infeksinya.
Pandemi Flu Spanyol terjadi kurang lebih selama 1918—1919. Terhitung penyakit ini sudah menginfeksi hingga lebih dari 500 juta manusia di seluruh dunia. Jumlah tersebut setara dengan 33% populasi dunia pada saat itu.
Penyakit ini pun hampir tidak mengenal usia. Bayi di bawah lima tahun hingga lansia di atas 65 tahun pun bisa terinfeksi. Pandemi ini setidaknya telah merenggut sekitar 50 juta korban jiwa yang di antaranya masih berusia produktif sekitar 20—40 tahun.
Penamaan Flu Spanyol ini terbilang unik. Biarpun namanya Flu Spanyol, asal-usul virus ini bukan berarti dari Spanyol. Banyak orang menganggap virus ini berasal dari Amerika Serikat atau Perancis. Namun, Spanyol merupakan negara pertama yang mengumumkan adanya virus ini.
Spanyol merupakan salah satu negara yang netral pada Perang Dunia I. Hal ini membuat kantor berita Spanyol yang tidak menyensor berita yang disiarkan. Salah satunya adalah laporan tentang infeksi virus yang terjadi di seluruh dunia ini.
Secara umum, gejala yang ditimbulkan oleh Flu Spanyol mirip dengan flu biasa. Bedanya, ada sejumlah gejala lain yang bisa mematikan. Berikut gejalanya:
Hal yang cukup mematikan adalah radang paru-paru dan gangguan pernapasan setelah terinfeksi. Banyak orang yang tidak lama setelah mereka terinfeksi virusnya.
Ada alasan lain yang membuat Flu Spanyol menjadi sangat besar pada masanya. Berikut sejumlah alasannya:
Baca juga: Obat Flu Alami untuk Atasi Masalah Batuk Pilek
Pada dasarnya, pencegahan yang dilakukan untuk influenza tidak jauh berbeda. Berikut yang dilakukan untuk pencegahan Flu Spanyol kala itu:
Baca juga: Haruskah Penderita Flu Istirahat Total?
Flu Spanyol dan Covid-19 mungkin terdengar sama mengingat penyebarannya terbilang serupa. Dua penyakit ini pun menyerang organ pernapasan. Namun, dua pandemi ini sebenarnya menelurkan dua penyakit berbeda.
Flu Spanyol terbilang lebih mematikan bahkan untuk bayi, anak-anak, dan remaja. Namun, Covid-19 lebih banyak menyerang orang yang memiliki penyakit bawaan—biarpun ada ada juga korban jiwa yang berada di usia produktif.
Jika memang mengetahui adanya gejala flu, ada baiknya segera lakukan penanganan yang tepat. Hindari kerumunan hingga gejala mereda dan tetap jaga protokol kesehatan, mulai dari cuci tangan hingga memakai masker. Kalau dibutuhkan, gunakan aplikasi SehatQ untuk konsultasi dengan dokter sekaligus tebus obat.
Advertisement
Ditulis oleh Ade Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Hipoventilasi adalah kondisi gangguan laju pernapasan yang terlalu lambat dan dangkal sehingga oksigen tidak terhirup dengan cukup dan kadar karbondioksida meningkat. Gangguan penapasan ini menimbulkan sejumlah komplikasi jika tidak segera diatasi.
8 Mei 2021
Vaksinasi cacar air pada anak itu merupakan hal yang wajib. Jika anak terkena cacar air pada usia beranjak dewasa malah akan mengganggu aktivitas sekolahnya sama seperti siswa bernama Jerome Kunkel di Amerika Serikat.
15 Nov 2019
Selain konsumsi makanan, ada beberapa vitamin dan suplemen penambah darah yang bisa diberikan, misalnya tablet besi. Selain itu, ada apa lagi?
13 Jul 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved