Flirting adalah semacam bahasa isyarat yang digaungkan oleh laki-laki maupun perempuan sebagai sinyal adanya ketertarikan terhadap orang yang dituju. Lantas, mengapa flirting sering dianggap sebagai sikap genit?
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
8 Nov 2020
Flirting adalah 'kode' yang disampaikan sebagai bentuk ketertarikan pada seseorang
Table of Content
Flirting adalah istilah yang selama ini mungkin identik dengan sikap genit.Tidak sedikit orang menganggap flirting sebagai tindakan yang berkonotasi negatif, karena dinilai hanya perilaku iseng untuk menggoda lawan jenis tanpa bermaksud menjalin hubungan serius.
Advertisement
Namun tahukah Anda, bahwa flirting adalah insting alamiah yang terdapat dalam diri setiap manusia? Ya, flirting merupakan bagian dari sifat dasar manusia yang ingin bereproduksi, bahkan beberapa psikolog evolusi berpendapat manusia bisa musnah jika tidak memiliki kemampuan ini.
Dengan kata lain, semua orang secara naluriah bisa melakukan flirting alias menggoda orang yang disukainya. Hanya saja, tujuan flirting setiap orang bisa berbeda-beda, baik hanya iseng atau memang serius ingin menjalin hubungan.
Sebelum membahas lebih jauh, Anda harus memahami terlebih dahulu tentang flirting itu sendiri. Menurut ilmu psikologi, flirting adalah semacam bahasa isyarat yang diberikan oleh laki-laki maupun perempuan sebagai sinyal adanya ketertarikan terhadap orang lain.
Meski terlihat seperti ajang ‘cek ombak’, flirting adalah tindakan yang membutuhkan banyak skill. Untuk memastikan flirting dilakukan dengan elegan dan memiliki tingkat keberhasilan tinggi, kecerdasan, bahasa tubuh, kreativitas dan empati pun jadi tumpuan.
Dalam melakukan flirting, seseorang akan dikendalikan oleh emosi dan insting, bukan pemikiran logis. Oleh karena itu, efektivitas flirting akan sangat dipengaruhi oleh gestur serta bahasa tubuh yang mencerminkan perasaan dan kondisi psikologis Anda.
Menurut psikolog, membantu menyelesaikan tugas atau memberi pujian terhadap pakaian yang Anda kenakan belum tentu bisa diartikan sebagai flirting. Sebaliknya, yang dikatakan flirting misalnya tatapan penuh arti, eye contact dalam waktu lama, tepukan di pundak, rangkulan, hingga tersenyum dari kejauhan.
Lebih spesifik lagi, berikut ini tanda umum maupun komunikasi non-verbal dari flirting.
Menurut penelitian, ada beberapa sikap universal yang dikategorikan sebagai flirting. Pada wanita, flirting dilakukan dengan tersenyum, melengkungkan alis, menopang dagu, mengibaskan rambut, meletakkan tangan di dekat mulut, dan tertawa.
Bahkan tanpa disadari, pupil mata pun ikut membesar. Sementara pada laki-laki, tanda umum flirting adalah mencondongkan tubuh, membusungkan dada, dan tertawa.
Flirting paling sering dilakukan tanpa kata-kata alias secara non-verbal menggunakan bahasa tubuh tertentu, misalnya lewat kontak mata yang lama, sering tersenyum ke arah lawan, sentuhan halus (misalnya hampir memegang tangan), menggigit bibir sendiri, maupun melihat bagian tubuh tertentu.
Kunci sukses flirting adalah tidak terlihat pamer atau terlalu jelas ingin menyombongkan diri di depan ‘target’. Sebaliknya, cobalah untuk menunjukkan ketertarikan Anda secara positif pada wanita atau pria yang Anda tuju dengan cara halus, bukan seperti ingin melecehkan.
Flirting yang sukses akan membawa Anda ke tahapan berikutnya, yaitu sinkronisasi yang ditandai dengan munculnya kesamaan gestur atau mimik antara Anda dan lawan bicara.
Jika tahap ini juga terlewati dengan mulus, Anda akan berada pada fase flirting yang terakhir, yakni komunikasi dua arah yang mengalir disertai humor-humor.
Baca Juga
Kebanyakan orang menganggap flirting adalah tindakan yang dilakukan untuk mengutarakan ketertarikan terhadap orang lain sambil berharap keduanya bisa menjalin hubungan romantis. Namun, penelitian mengungkap beberapa alasan seseorang melakukan flirting yang bukan karena hal tersebut, yaitu:
Flirting sebaiknya tidak dilakukan kepada pria atau wanita yang sudah menikah. Jangan juga menggoda orang yang sepertinya jatuh cinta kepada Anda di saat Anda tidak memiliki perasaan yang sama.
Sebab, sikap tersebut malah terkesan memberi harapan palsu, sekalipun motif Anda flirting adalah iseng-iseng saja.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Silent treatment adalah teknik yang mungkin digunakan suami saat marah kepada Anda. Cara mengatasi suami yang marah tapi diam, yaitu dengan terus berusaha membuka komunikasi.
27 Agt 2023
Relationship goals bukan tercermin pada rentetan foto mesra di media sosial atau hal-hal yang berkaitan dengan kemewahan. Relationship goals adalah ketika suatu hubungan yang dijalani oleh dua pihak menjadi stabil dan saling memenuhi kebutuhan satu sama lain. Seperti apa tanda-tandanya?
7 Mei 2020
Limerence adalah perasaan jatuh cinta berlebihan yang terlihat sebagai kombinasi OCD dan kecanduan. Orang yang mengalami limerence akan terlihat terobsesi dengan suatu objek maupun orang dan merasa harus memilikinya.
4 Nov 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved