Pernah melihat bercak darah di sprei atau celana dalam tak lama setelah bercinta? Itu wajar, termasuk ketika usai melakukan fingering. Tak perlu khawatir ketika muncul darah setelah bercinta karena umumnya itu hanya flek ringan tanpa disertai keluhan lain. Namun apabila darah yang keluar cukup banyak disertai rasa nyeri, segera periksakan diri ke dokter.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
13 Jun 2020
Fingering dapat menyebabkan vagina berdarah
Table of Content
Pernah melihat bercak darah di sprei atau celana dalam tak lama setelah bercinta? Itu wajar, termasuk ketika usai melakukan fingering. Umumnya, fingering dilakukan saat melakukan foreplay dengan memasukkan satu atau dua jari pasangan ke dalam vagina. Munculnya darah bisa terjadi karena gesekan kuku atau iritasi serviks.
Advertisement
Tak perlu khawatir ketika muncul darah setelah bercinta karena umumnya itu hanya flek ringan tanpa disertai keluhan lain. Namun apabila darah yang keluar cukup banyak disertai rasa nyeri, segera periksakan diri ke dokter.
Ada banyak faktor yang menyebabkan keluar darah dari vagina setelah berhubungan seksual. Ini di antaranya:
Saat terangsang, aliran darah ke vagina akan menjadi lebih deras sehingga jaringan sekitarnya pun seakan membengkak. Hal ini pula yang membuat risiko mengalami pendarahan meningkat, utamanya karena iritasi di jaringan sekitar vagina yang halus.
Namun biasanya, cedera ringan ini hanya menyebabkan munculnya flek darah dalam jumlah sedikit. Perlu menjadi perhatian apabila pendarahan terus menerus terjadi selama beberapa jam.
Serviks adalah bagian paling bawah rahim dan tentunya paling dekat dengan vagina. Posisi serviks bisa berubah mengikuti siklus perempuan, seperti saat menstruasi bisa menjadi lebih tinggi atau rendah. Ketika serviks dalam posisi rendah, ada kemungkinan fingering menyebabkan iritasi.
Penderita infeksi menular seksual juga bisa mengalami cervicitis yaitu peradangan pada serviks. Gejala utamanya adalah keluar bercak darah setelah fingering atau bercinta, disertai dengan sensasi gatal dan panas. Jika cukup parah, gejala lainnya adalah keluar cairan vagina beraroma tidak sedap hingga nyeri serviks.
Keluarnya darah saat bercinta juga bisa terjadi secara kebetulan karena bertepatan dengan jadwal tibanya menstruasi. Terlebih ketika perempuan mengalami menstruasi, darah dari dinding rahim perlu waktu melewati serviks dan vagina sebelum keluar dari tubuh. Aktivitas seksual bisa membuat darah ini “muncul” lebih cepat karena gesekan.
Jaringan vagina yang cenderung kering juga rentan menyebabkan pendarahan setelah fingering. Ciri-ciri lain adalah muncul rasa tidak nyaman saat melakukan kontak seksual karena tidak ada cairan vagina yang membantu memudahkan penetrasi.
Penyebabnya bisa karena konsumsi pil KB, menopause, belum terangsang, atau pikiran yang sedang tidak tenang. Menggunakan lubrikan bisa jadi alternatif untuk membuat aktivitas seksual menjadi lebih nyaman.
Baca Juga
Trauma serius pada vagina atau serviks juga dapat menyebabkan pendarahan. Perlu diperhatikan karena apabila ini kasusnya, artinya trauma terjadi karena cedera cukup parah. Fingering tidak termasuk dalam pemicu terjadinya cedera parah yang menyebabkan trauma. Justru hal yang bisa memicunya adalah kekerasan seksual.
Meskipun sangat jarang, pendarahan setelah fingering bisa mengindikasikan seseorang menderita kanker. Penderitanya biasanya juga akan merasakan nyeri panggul dan rasa tidak nyaman lainnya. Pemeriksaan berkala sangat penting untuk deteksi dini risiko terkena kanker serviks.
Jika fingering yang menjadi penyebab munculnya bercak darah setelah bercinta dan Anda merasa tidak nyaman, jangan ragu sampaikan kepada pasangan. Beri perhatian pada hal-hal detil seperti apakah kuku terlalu panjang atau cara melakukan fingering yang kurang tepat.
Cara lain adalah melakukan foreplay dengan lebih lama sebelum melakukan fingering. Dengan demikian, area vagina sudah mengalami stimulus dan basah karena lubrikasi natural dan gesekan saat fingering tidak menimbulkan rasa tak nyaman.
Baca Juga
Gejala apapun yang dirasa tidak nyaman setelah berhubungan seksual, dengarkan sinyal dari tubuh. Apabila tidak disertai rasa nyeri, artinya tak perlu dikhawatirkan. Namun jika terus menerus terjadi disertai keluhan lain, segera periksakan diri untuk mendapatkan diagnosis sejak awal.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Keintiman atau intimacy diidentikkan dengan hubungan seksual. Padahal, keintiman bukanlah sekadar hubungan intim. Selain dalam percintaan, keintiman pun dibutuhkan dalam setiap hubungan, termasuk dalam pertemanan dan relasi keluarga. Keintiman juga terdiri atas beberapa jenis, mulai dari keintiman emosional, fisik, hingga spiritual.
9 Okt 2019
Posisi berhubungan yang aman untuk penderita kista endometriosis antara lain spooning dan woman on top. Kedua posisi ini tidak melibatkan penetrasi yang dalam, sehinga tidak memberikan tekanan menyakitkan pada area panggul.
25 Mei 2022
Jika posisi bercinta woman on top (WOT) disebut sebagai yang paling berbahaya bagi laki-laki karena risiko membuat penis patah, doggy style disebut sebagai yang berbahaya untuk perempuan. Posisi ini disebut dapat menyebabkan cedera pada perempuan. Tapi tentu, bukan berarti doggy style jadi haram dilakukan.
29 Apr 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved