Fennel adalah tanaman yang kerap digunakan untuk masakan dan juga pengobatan herbal. Tanamannya berwarna hijau dan putih, dengan daun kekuningan. Fennel juga kaya akan vitamin C.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
2 Mar 2021
Fennel mengandung vitamin C yang baik untuk tubuh
Table of Content
Fennel adalah tanaman yang kerap digunakan untuk masakan dan juga pengobatan herbal. Tanamannya berwarna hijau dan putih, dengan daun kekuningan. Alasan fennel digunakan sebagai obat adalah kandungan nutrisi di dalamnya, utamanya vitamin C.
Advertisement
Bukan hanya biji fennel atau adas saja yang bermanfaat, tak ada salahnya mencoba daunnya. Perbedaan utamanya adalah biji fennel memiliki rasa lebih dominan.
Dalam satu cangkir atau 87 gram fennel, terdapat kandungan nutrisi berupa:
Termasuk jenis tanaman yang rendah kalori, namun kandungan mineral dan vitamin dalam Foeniculum vulgare sangat banyak. Inilah yang membuatnya bernutrisi untuk tubuh.
Beberapa manfaat fennel untuk kesehatan yang terbukti secara ilmiah di antaranya:
Fennel mengandung antioksidan polifenol yang bermanfaat untuk melawan peradangan. Menurut studi, mengonsumsi makanan kaya antioksidan dapat menurunkan risiko kondisi kronis seperti penyakit jantung, obesitas, kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit saraf.
Tak hanya itu, uji laboratorium terhadap binatang menunjukkan bahwa kandungan ini berkhasiat anti-kanker, anti-mikroba, anti-virus, dan anti-peradangan. Adanya komponen berupa limonene juga dapat melawan zat radikal bebas.
Tanaman ini kaya serat, sumber nutrisi yang dapat menurunkan faktor risiko penyakit jantung seperti kolesterol tinggi. Kandungan serat sebanyak 3 gram dalam fennel mentah saja sudah mencukupi 11% kebutuhan harian.
Mengonsumsi tanaman kaya serat pun terbukti menurunkan risiko penyakit jantung. Sebuah kesimpulan dari 22 studi menunjukkan bahwa tambahan 7 gram serat per harinya dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 9%.
Menurut penelitian, ekstrak fennel dapat menghentikan penyebaran sel kanker payudara serta membunuh sel kanker. Penelitian ini dilakukan pada pertengahan tahun 2018 lalu. Bahkan, biji dari fennel juga dapat melindungi seseorang dari kanker payudara dan liver.
Meski hasil-hasil penelitian di atas begitu menjanjikan, masih perlu penelitian lebih lanjut terhadap manusia. Harapannya, ekstrak tanaman berwarna hijau ini bisa menjadi pengobatan alternatif untuk kanker.
Kerap melihat suplemen ibu menyusui mengandung fennel? Alasannya adalah karena tanaman ini dapat menghasilkan efek galactogenic yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Efek ini datang dari zat spesifik seperti dianethole dan photoanethole.
Bukan hanya itu saja, fennel juga bisa meningkatkan kadar prolaktin dalam darah. Ini adalah hormon yang memberi sinyal tubuh untuk memproduksi ASI.
Meski demikian, ada juga penelitian yang tidak menemukan korelasi antara konsumsi tanaman ini dengan produksi ASI. Efek samping yang tidak diharapkan seperti kenaikan berat badan minimal juga ditemukan pada bayi yang ibunya mengonsumsi teh laktasi mengandung fennel.
Ada pula studi yang menunjukkan bahwa ekstrak fennel menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur berbahaya seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan juga jamur Candida albicans. Kesimpulan ini diperoleh setelah meneliti ekstrak 23 sampel fennel dengan analisis kromatografi cair kinerja tinggi.
Sebuah penelitian sistematis yang dilakukan oleh Khadizvadeh dkk di Mashhad University of Medical Sciences, Iran didapatkan hasil bahwa fennel mampu meredakan nyeri otot/kram yang muncul pada saat haid.
Ketika memasuki fase menopause, perempuan bisa mengalami beberapa keluhan. Mulai dari gairah seksual menurun, hot flashes, vagina kering, hingga siklus tidur berantakan. Dalam sebuah studi literatur dari Journal of Menopausal Medicine, diketahui bahwa fennel dapat meredakan gejala yang kurang nyaman itu.
Baik tanaman maupun biji fennel aman dikonsumsi dalam jumlah sewajarnya. Namun, perlu diingat bahwa suplemen dan ekstraknya bekerja menyerupai hormon estrogen.
Inilah yang menuai kekhawatiran kemungkinan tanaman ini menjadi bersifat teratogenicity, yaitu potensi mengganggu pertumbuhan janin dalam kandungan. Artinya, kondisi ini bisa jadi kurang aman bagi ibu hamil.
Lebih jauh lagi, ingat pula bahwa tanaman ini bisa berinteraksi dengan obat tertentu seperti pil estrogen dan pengobatan untuk kanker. Jadi, selalu konsultasikan dengan tenaga medis sebelum mengonsumsinya dalam dosis tinggi baik berupa suplemen, minyak esensial, maupun ekstrak.
Baca Juga
Selagi dikonsumsi dalam porsi sewajarnya, tak ada salahnya menambahkan fennel dalam menu makanan. Anda bisa menambahkannya dalam salad atau menggunakan bijinya untuk sup.
Penasaran ingin tahu olahan lain dari fennel yang berkhasiat untuk kesehatan? Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Makanan untuk darah rendah dapat menjadi salah satu cara menjaga tekanan darah dalam kondisi stabil. Mematuhi anjuran dan pantangan makanan untuk penderita darah rendah adalah hal yang penting.
18 Apr 2023
Cara menghilangkan bosan untuk bisa bersemangat kembali cukup beragam. Anda bisa mencoba untuk memasak, berolahraga, hingga mencari hal-hal baru di internet untuk mengatasi rasa bosan yang muncul.
3 Mei 2023
Manfaat jahe merah tidak hanya menghangatkan badan. Khasiat jahe merah untuk tubuh bisa Anda rasakan karena adanya senyawa antiperadangan yang terkandung.
25 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved