logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Febris adalah Demam dan Ternyata Bukan Penyakit, Lantas?

open-summary

Febris adalah istilah medis untuk demam dan bisa dibagi menjadi 3 jenis, yaitu subfebris, febris, dan hiperpireksia. Masing-masing jenisnya dibedakan dari rentang suhu yang berbeda.


close-summary

2023-03-19 06:51:50

| Nina Hertiwi Putri

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Febris adalah sebutan lain untuk demam

Febris adalah istilah medis untuk demam

Table of Content

  • Jenis-jenis febris
  • Waspadai penyebab febris ini
  • Mengenal gejala febris
  • Cara mengatasi febris
  • Kapan kondisi febris harus diperiksakan ke dokter?

Febris adalah istilah medis untuk demam. Seseorang dikatakan mengalami febris saat suhu tubuhnya melebihi rentang suhu tubuh yang normal yaitu 36-37°C. Febris sendiri bisa dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu subfebris, febris, dan hiperpireksia.

Advertisement

Febris sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan gejala dari penyakit. Ada banyak gangguan kesehatan yang kemunculannya ditandai dengan demam, terutama penyakit infeksi.

Jenis-jenis febris

Febris atau demam terbagi menjadi 3 kelompok keparahan
Febris atau demam dibagi menjadi tiga tingkat keparahan

Kondisi febris atau demam, bisa dibagi menjadi tiga tingkat keparahan berdasarkan ketinggian suhunya, sebagai berikut.

• Subfebris

Subfebris adalah kondisi pra-demam. Artinya, kenaikan suhu tubuh yang terjadi belum terlalu signifikan sehingga jika dirasakan dengan sentuhan kulit baru akan terasa hangat, belum panas.

Rentang suhu subfebris bisa sedikit berbeda-beda menurut pengertian tiap ahli. Namun umumnya, sesorang dikatakan mengalami kondisi ini apabila suhu tubuhnya berkisar antara 37,5°-38°C.

• Febris

Febris adalah kondisi demam, ketika tubuh sudah terasa panas dan suhunya terbaca di atas 38°C.
Kondisi demam pada orang dewasa sendiri biasanya tidak menandakan suatu gangguan yang parah kecuali suhunya sudah naik hingga 39,4°C atau lebih.

Namun pada anak-anak dan bayi, naiknya sedikit suhu tubuh sudah bisa menandakan infeksi yang serius.

• Hiperpireksia

Hiperpireksia adalah kondisi demam paling parah saat suhu tubuh sudah terukur lebih dari 41,1°C. Kondisi ini sudah termasuk sebagai kegawatdaruratan medis, sehingga perlu segera memperoleh perawatan.

Jika dibiarkan, hiperpireksia akan menyebabkan kerusakan organ-organ vital di tubuh dan berujung pada kematian.

Waspadai penyebab febris ini

Infeksi virus seringkali jadi penyebab febris
Infeksi virus salah satu penyebab febris

Naiknya suhu tubuh atau febris disebabkan oleh kerja salah satu bagian otak yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh yang disebut hipotalamus.

Saat tubuh kita terpapar penyebab penyakit seperti infeksi bakteri, virus, dan jamur, maka hipotalamus akan meningkatkan suhu tubuh guna melindungi sel-sel dan jaringan dari kerusakan.

Oleh karena itu, demam yang Anda rasakan, menandakan suatu gangguan atau penyakit yang sedang terjadi di tubuh. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan febris antara lain adalah:

  • Infeksi virus, seperti Covid-19, flu, dan hepatitis
  • Infeksi bakteri seperti tipes, diare, dan keracunan makanan
  • Kepanasan karena terlalu lama terkena terik sinar matahari
  • Peradangan seperti radang sendi
  • Tumor ganas
  • Efek samping obat seperti antibiotik dan obat hipertensi
  • Efek samping vaksin atau imunisasi

Mengenal gejala febris

Selain tubuh yang terasa panas saat disentuh, demam juga bisa memicu munculnya gejala lain, seperti:

  • Banyak berkeringat
  • Menggigil
  • Pusing
  • Sakit otot
  • Tidak nafsu makan
  • Mudah marah
  • Dehidrasi
  • Lemas

Anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun juga bisa mengalami kejang saat suhu tubuhnya melebihi normal.

Baca Juga: Mengenal Penyebab Seseorang Sering Demam

Cara mengatasi febris

Pada kondisi demam yang tidak parah, suhu tubuh bisa turun dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun saat febris berlangsung, Anda tetap akan merasa tidak nyaman, apalagi jika demam tersebut disertai gejala lain seperti yang telah disebutkan di atas.

Untuk mempercepat kembalinya suhu normal tubuh, Anda dapat melakukan beberapa langkah, seperti:

  • Mengonsumsi obat penurun panas yang dalam istilah medis, disebut sebagai antipiretik. Contoh obat antipiretik adalah paracetamol dan ibuprofen.
  • Mengompres tubuh dengan kompres dingin
  • Banyak minum air putih
  • Menambah waktu istirahat
  • Menghentikan konsumsi obat apabila febris dipicu oleh efek samping obat

Sementara itu, untuk kondisi hiperpireksia, dokter biasanya memberikan obat dengan dosis yang lebih tinggi melalui infus, sekaligus asupan cairan agar suhu tubuh bisa segera turun, sebelum muncul kerusakan otak.

Apabila demam yang terjadi disebabkan oleh infeksi, maka obat antibiotik, antivirus, ataupun antijamur akan diberikan untuk menghentikan pertumbuhan patogen penyebab penyakit, sehingga suhu tubuh bisa turun.

Baca Juga: 7 Cara Menurunkan Panas Secara Alami

Kapan kondisi febris harus diperiksakan ke dokter?

Segera bawa anak ke dokter jika demam disertai gejala lain yang mengganggu
Segera bawa anak ke dokter jika demam tak kunjung turun meski sudah 3 hari

Febris tidak selalu menandakan penyakit berbahaya. Namun, ada beberapa kondisi yang membuatnya perlu segera diperiksakan ke dokter, seperti berikut ini.

1. Pada bayi

Pada bayi yang demam, sebaiknya segera dibawa ke dokter apabila:

  • Memiliki temperatur rektal (suhu badan yang diambil dari anus) 38°C atau lebih pada bayi yang berusia kurang dari 3 bulan
  • Temperatur rektalnya mencapai 38,9°C atau lebih untuk bayi berusia 3-6 bulan
  • Temperatur rektalnya mencapai 38,9°C dan tidak juga turun dalam waktu 1 hari

2. Pada anak-anak

Sementara itu, anak yang merasakan demam, sebaiknya segera dibawa ke doker apabila gejala seperti pusing, sakit perut, maupun gangguan-gangguan lainnya yang membuat tidak nyaman, juga muncul. Anak juga sebaiknya segera dibawa ke dokter apabila demam tidak juga turun meski sudah 3 hari.

3. Pada orang dewasa

Pada orang dewasa, kondisi febris sebaiknya diperiksakan ke dokter apabila suhu tubuh sudah mencapai 39,4°C atau lebih.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk langsung menuju ke fasilitas kesehatan terdekat apabila munculnya demam disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Sakit kepala yang parah
  • Muncul ruam-ruam merah di kulit
  • Tidak kuat terpapar matahari langsung
  • Leher terasa kaku dan sakit saat kepala dicondongkan ke depan
  • Muntah-muntah
  • Linglung akan keadaan sekitar
  • Sesak napas atau nyeri dada
  • Sakit perut
  • Nyeri saat buang air
  • Kejang

Baca Juga

  • Cara Menghangatkan Badan Saat Cuaca Dingin
  • Penyebab Seseorang Lebih Sering Digigit Nyamuk dan Cara Mencegahnya
  • Kapan Kompres Dingin Diperlukan untuk Penanganan Cedera?

Setelah melihat lebih jauh tentang febris, Anda diharapkan bisa lebih waspada. Apalagi kala pandemi Covid-19, demam merupakan salah satu gejala utama yang perlu dikenali.

Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang febris dan penanganannya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

demampenurun panaskejang demamsuhu tubuh

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved