logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Fase-fase Rabies dan Gejala yang bisa Terjadi pada Manusia

open-summary

Fase rabies yang terjadi pada manusia, meliputi fase awal, fase neurologis akut, hingga koma dan kematian. Penyakit ini harus segera ditangani karena bisa berakibat fatal.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

22 Jul 2023

Fase rabies setelah mendapat gigitan hewan yang terinfeksi

Ada beberapa fase rabies setelah mendapat gigitan hewan yang terinfeksi

Table of Content

  • Fase-fase rabies
  • Apa rabies bisa sembuh?
  • Cara mencegah rabies

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mencatat ada 234 kasus rabies di Indonesia yang dilaporkan di sepanjang tahun 2023 ini. Penyakit rabies adalah infeksi virus yang menyerang sistem saraf pusat, khususnya otak. 

Advertisement

Virus tersebut dapat menular ke manusia melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi, misalnya anjing, kucing, kelinci, rakun, sigung, kelelawar, dan lainnya. Ada beberapa fase rabies dan gejalanya yang dapat terjadi pada manusia. Apa sajakah itu?

Fase-fase rabies

Seiring waktu, virus rabies berpindah dari luka yang terinfeksi ke otak dan menimbulkan gejala-gejala tertentu, yang berbeda dalam tiap fase perkembangannya. Berikut adalah fase rabies pada manusia yang harus diwaspadai:

1. Fase awal rabies

Periode antara waktu digigit hewan yang terinfeksi dan timbulnya gejala disebut masa inkubasi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masa inkubasi rabies bekisar dari 1 minggu sampai 1 tahun.

Di masa awal rabies, penderita tidak mengalami gejala apa pun sehingga ia cenderung merasa baik-baik saja.

Namun, saat sistem kekebalan tubuh mencoba melawan virus rabies, proses ini dapat menyebabkan tanda-tanda yang mirip dengan gejala flu. Contohnya, demam, lemas, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, mual, muntah, dan diare. 

Penderita juga mungkin merasakan nyeri, sensasi terbakar, atau mati rasa di area bekas gigitan hewan. Fase awal rabies ini dapat berlangsung selama 2-10 hari.

2. Fase neurologis akut

penderita rabies mengalami hidrofobia
Dalam tahap agresif, orang yang terinfeksi rabies bisa mengalami hidrofobia

Fase neurologis akut dimulai ketika virus rabies memasuki sistem saraf. Stadium penyakit rabies ini dibedakan menjadi 2, yaitu tahap agresif dan tahap kelumpuhan. Berikut penjelasannya:

  • Tahap agresif

Pada tahap agresif, virus mulai merusak otak dan sumsum tulang belakang. Sekitar dua pertiga penderita rabies mengalami gejala berupa agresi, kejang, dan delirium (kebingungan atau linglung parah). 

Gejala lain pada tahap ini meliputi insomnia, kecemasan, halusinasi, kedutan otot, jantung berdebar, pernapasan cepat, kelumpuhan wajah, kelebihan air liur atau mulut berbusa, gangguan menelan, takut terhadap air (hidrofobia), dan takut udara (aerofobia). Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa hari hingga 1 minggu.

  • Tahap kelumpuhan

Pada fase rabies ini, penderita dapat mengalami demam, sakit kepala, leher kaku, kelemahan dan kelumpuhan yang berkembang dari area luka gigitan ke seluruh tubuh, serta kesemutan atau sensasi aneh lain. 

Kondisi ini bisa bertahan hingga 1 bulan. Menurut WHO, 20% kasus rabies pada manusia menyebabkan kelumpuhan.

3. Koma dan kematian

Umumnya, penderita mengalami koma pada stadium akhir rabies. Sebab, infeksi ini menyebabkan peradangan otak yang masif. Tanpa perawatan suportif yang intensif, kematian dapat terjadi hanya dalam hitungan jam atau hari.

Berdasarkan fase-fase rabies tersebut, dapat diketahui bahwa penyakit ini bisa berakibat fatal dalam waktu yang singkat jika tidak segera mendapat pengobatan. Lantas, apakah rabies bisa disembuhkan?

Apa rabies bisa sembuh?

Penyakit rabies jarang bisa disembuhkan, terutama jika gejala sudah muncul. Namun, untuk mencegah infeksi menyebar ke otak, penderita sebaiknya langsung melakukan vaksinasi setelah terpapar virus rabies 

Vaksin rabies diberikan sebanyak 4 dosis dalam kurun waktu 14 hari. Jika sudah menerima vaksin sebelum terpapar, kamu hanya membutuhkan 2 dosis suntikan. Vaksin akan mendorong tubuh untuk menghancurkan virus rabies sebelum masuk ke otak.

Dalam cara mengatasi rabies, dokter juga dapat membersihkan luka bekas gigitan hewan menggunakan sabun dan air mengalir atau iodin. Dokter kemudian menyuntikkan imunoglobulin rabies pada area tersebut untuk melawan infeksi. 

Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter jika kamu digigit atau dicakar oleh hewan yang diduga mengidap rabies. Selain fase rabies dan pengobatannya, penting juga memahami cara mencegah penyakit ini.

Cara mencegah rabies

vaksin rabies untuk hewan peliharaan
Berikan vaksin rabies untuk hewan peliharaan

Rabies adalah penyakit yang dapat dicegah dengan langkah-langkah berikut:

  • Mendapatkan vaksin rabies sebelum bepergian ke wilayah berisiko tinggi
  • Memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaan
  • Mencegah hewan peliharaan berkeliaran di luar rumah tanpa pengawasan
  • Menghindari kontak dengan hewan liar
  • Melaporkan tanda-tanda hewan terinfeksi rabies ke lembaga berwenang
  • Segera ke dokter jika digigit atau dicakar oleh hewan liar atau hewan yang terinfeksi rabies

Itulah penjelasan mengenai fase rabies hingga langkah pencegahannya. Dengan ini, kamu diharapkan bisa lebih waspada terhadap penyakit berbahaya ini.

Advertisement

rabies

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved