Gejala kanker kandung kemih perlu Anda sadari sejak dini. Mulai dari kencing darah yang dapat dilihat secara kasat mata, hingga ditemukannya sel-sel darah merah di dalam urine bisa terjadi.
2023-03-19 23:03:49
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penyebab pasti kanker kandung kemih masih belum dapat diketahui hingga saat ini
Table of Content
Kandung kemih adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai penyimpanan urine, sebelum akhirnya dibuang. Seperti organ tubuh manusia pada umumnya, kandung kemih dapat mengalami gangguan. Salah satunya, berupa kanker kandung kemih. Sejumlah gejala kanker kandung kemih pun bisa dirasakan penderitanya, saat buang air kecil.
Advertisement
Kanker kandung kemih terjadi pada saat sel-sel dalam organ ini mengalami pertumbuhan abnormal dan tidak terkendali. Tumor atau benjolan dapat muncul di dalam kandung kemih.
Baca Juga
Berikut ini beberapa gejala kanker kandung kemih yang bisa dialami penderitanya.
Bila gejala ini ditemukan, hal yang pertama yang harus Anda lakukan adalah menghubungi dokter terdekat. Gejala-gejala tersebut tak serta-merta menjadi tanda kanker kandung kemih.
Namun, penyakit serupa, seperti infeksi kandung kemih dan infeksi saluran kemih, bisa menimbulkan gejala yang sama.
Pada stadium lanjut, ketika sel kanker sudah menyebar ke organ lain gejala di atas dapat muncul disertai gejala lainnya seperti penurunan berat badan, tidak nafsu makan, pembengkakan kaki, nyeri tulang, dan rasa mudah lelah.
Layaknya kanker pada umumnya, kanker kandung kemih dapat menyebar melalui saluran kelenjar getah bening dan organ lainnya seperti paru-paru, hati, dan tulang.
Kanker kandung kemih umumnya lebih sering menyerang pria daripada wanita, serta orang yang berusia lanjut. Meski demikian, kanker kandung kemih juga dapat ditemukan pada usia muda.
Tujuh dari sepuluh kasus kanker kandung kemih, terdiagnosis pada stadiumawal. Pada stadium ini, angka kesembuhan semakin tinggi.
Penyebab pasti kanker kandung kemih, belum dapat diketahui hingga saat ini. Namun, beberapa faktor risiko terkait dengan kasus kanker kandung kemih, antara lain:
Kanker kandung kemih lebih sering dijumpai pada laki-laki berkulit terang, di atas usia 55 tahun, dan pada orang yang memiliki anggota keluarga, yang terdiagnosis kanker kandung kemih.
Riwayat keluarga sindrom Lynch yang juga dikenal sebagai kanker kolorektal nonpolyposis herediter (HNPCC) juga dapat meningkatkan risiko kanker di sistem kemih, usus besar, rahim, ovarium, dan organ lainnya.
Infeksi kronis atau parasit dapat menyebabkan iritasi kandung kemih, yang meningkatkan risiko terjadinya kanker kandung kemih. Penyakit ini umumnya lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria.
Hal ini dikarenakan ukuran uretra (saluran urine dari kandung kemih ke luar tubuh) lebih pendek dan jarak uretra wanita memiliki posisi yang lebih dekat dengan anus.
Bahan-bahan kimia dalam rokok berkontribusi pada 50% kasus kanker kandung kemih. Perlu Anda hindari, rokok bisa membahayakan hampir setiap organ tubuh, merusak kesehatan, dan memicu berbagai penyakit serius.
Asap rokok mengandung 7000 senyawa kimia, yang 250 di antaranya memiliki kandungan racun dan lebih dari 70 telah diidentifikasi sebagai karsinogen (zat berbahaya yang menyebabkan kanker).
Konsumsi obat pioglitazone selama lebih dari satu tahun, meningkatkan risiko terjadinya kanker kandung kemih.
Cyclophospamide dan terapi radiasi pada panggul, meningkatkan risiko terjadinya kanker kandung kemih.
Pengobatan kanker sebelumnya juga meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Orang yang menerima perawatan radiasi yang ditujukan pada area panggul untuk mengobati kanker yang sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kandung kemih.
Bahan kimia yang berbahaya yang disaring oleh ginjal, ditampung oleh kandung kemih sebelum dibuang. Bahan kimia dari pewarna, karet, kulit, tekstil, cat, dan bahan berbahaya lainnya, dapat meningkatkan risiko terhadap kanker kandung kemih.
Hingga saat ini, belum didapatkan cara efektif untuk mencegah terjadinya kanker kandung kemih. Namun beberapa faktor risiko yang dapat dikontrol, akan menurunkan potensi terjadinya kanker kandung kemih.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ginekomastia adalah salah satu gejala kesuburan pria. Hal ini terjadi saat hormon estrogen dan testosteron tidak seimbang.
Ada sejumlah cara mencegah kanker prostat yang bisa dilakukan, seperti rutin ejakulasi. Konsumsi makanan tertentu juga menjadi langkah pencegahan lainnya.
Menggunakan pakaian ketat bisa iritasi kulit dan tidak lancarnya peredaran darah. Kebiasaan ini juga bisa memicu gangguan saraf yang menyebabkan masalah pada tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved