Gangguan bipolar menyebabkan suasana hati, tingkah laku, dan energi penderitanya berubah secara ekstrem. Meski belum diketahui penyebab pastinya, terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu bipolar. Apa saja?
2023-03-30 05:30:40
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gangguan bipolar menyebabkan suasana hati, tingkah laku, dan energi seseorang berubah secara ekstrem
Table of Content
Istilah gangguan bipolar mungkin sudah tak asing lagi di telinga Anda. Penyakit mental ini bisa menyebabkan suasana hati, tingkah laku, dan energi Anda berubah secara ekstrem hingga membuat Anda tertekan serta mengganggu kehidupan.
Advertisement
Gangguan bipolar dipercaya memengaruhi otak penderitanya. Menurut National Institute of Mental Health, gangguan ini terjadi pada usia rata-rata 25 tahun. Tak ada penyebab tunggal yang diketahui, namun beberapa faktor bisa menjadi pemicu bipolar.
Para ahli percaya bahwa berbagai faktor risiko bekerja sama untuk memicu penyakit mental ini. Adapun faktor-faktor pemicu bipolar yang perlu Anda ketahui di antaranya:
Genetik dianggap berperan dalam gangguan bipolar karena kondisi ini cenderung diwariskan dalam keluarga. Jika orangtua atau saudara kandung Anda mengalami gangguan ini, maka Anda memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalaminya daripada mereka yang tak memiliki riwayat keluarga dengan gangguan bipolar.
Para ilmuwan percaya bahwa gangguan bipolar tak mungkin disebabkan oleh satu gen tunggal, melainkan beberapa gen yang berkontribusi. Kemungkinan gen dan lingkungan pun bekerja sama dalam memicu kondisi ini.
Terkadang peristiwa yang menyebabkan stres atau perubahan besar dalam hidup, misalnya memiliki masalah medis atau kehilangan orang yang dicintai bisa memicu gangguan bipolar pada seseorang. Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan gembira dan depresi yang berubah secara ekstrem pada orang dengan gangguan bipolar.
Tak hanya itu, penyalahgunaan narkoba juga bisa memicu gangguan ini. Diperkirakan 60% individu yang menderita bipolar bergantung pada obat-obatan atau alkohol. Orang dengan depresi musiman atau gangguan kecemasan juga lebih berisiko mengalami bipolar.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor dapat berinteraksi untuk menghasilkan fungsi abnormal sirkuit otak yang menyebabkan gejala gangguan bipolar, seperti depresi dan kegembiraan yang hebat. Suatu penelitian menjelaskan bahwa hormon esterogen memainkan peran dalam terjadinya bipolar pada wanita. Akan tetapi, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memastikannya secara spesifik.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan gangguan bipolar. Akan tetapi, jika Anda memiliki faktor risiko dan khawatir terkena gangguan ini, maka Anda dapat berkonsultasi pada psikolog atau psikiater. Di sisi lain, Anda juga harus memerhatikan gejala bipolar yang mungkin terjadi.
Baca Juga
Terdapat dua jenis bipolar, yaitu bipolar 1 dan 2. Bipolar 1 adalah episode manik atau kegembiraan dan bipolar 2 adalah episode depresi. Keduanya dapat terjadi bergantian atau bersamaan dalam satu waktu. Ketika berada dalam episode manik, Anda akan merasakan gejala gangguan bipolar seperti:
Sementara ketika mengalami episode depresi, gejala gangguan bipolar yang mungkin Anda rasakan antara lain:
Jika tak mendapat perawatan yang tepat, gangguan bipolar dapat menyebabkan masalah serius yang memengaruhi kehidupan Anda. Anda mungkin akan mengalami masalah terkait penggunaan narkoba atau alkohol, upaya bunuh diri, masalah hukum atau keuangan, serta hubungan maupun pekerjaan yang kacau.
Mendapat perawatan dengan segera sejak munculnya tanda paling awal dapat membantu mencegah gangguan bipolar memburuk. Selain menjalani perawatan bersama psikolog atau psikiater, Anda juga harus menghindari narkoba dan alkohol karena bisa memperburuk kondisi Anda.
Jika diresepkan obat-obatan, minumlah sesuai anjuran yang diberikan. Jangan menghentikan pengobatan atau mengurangi dosis sendiri karena bisa menyebabkan gejala gangguan bipolar semakin memburuk atau datang kembali. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk selalu berkonsultasi mengenai kondisi Anda tersebut.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Malam Natal dan tahun baru menjadi momen yang dinantikan banyak orang di seluruh dunia, dan dirayakan besar-besaran. Meski demikian, tanpa disadari, momen tersebut ternyata menjadi waktu ketika angka bunuh diri mencapai puncaknya.
Meski konsepnya tidak sefamiliar daddy issue, mommy issue juga bisa dialami oleh anak perempuan. Besar kemungkinan, isu ini terjadi pada seseorang yang memiliki hubungan terlalu asing, terlalu dekat, atau tidak sehat dengan ibunya.
Kenali tanda-tanda untuk melakukan pencegahan bunuh diri pada seseorang atau teman dekat. Dengan tahu, Anda bisa menyelamatkan banyak nyawa manusia.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved