logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Faktor Keturunan Ternyata Mempengaruhi Tinggi Badan dan Penyakit pada Anak

open-summary

Faktor keturunan dipercaya mempengaruhi tinggi badan anak, dan kemungkinan anak mengalami obesitas Meski memang berpengaruh, ternyata ada faktor lain yang ikut berperan.


close-summary

10 Feb 2022

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Faktor keturunan bisa memengaruhi tinggi badan anak

Tinggi badan anak dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan

Table of Content

  • Pengaruh faktor keturunan terhadap tinggi badan
  • Pengaruh faktor keturunan terhadap obesitas
  • Penyakit keturunan yang harus diwaspadai

Faktor keturunan dipercaya memiliki andil besar dalam pertumbuhan anak, termasuk pertumbuhan tinggi badannya. Selain itu, faktor keturunan juga disebut-sebut meningkatkan kemungkinan seseorang terkena obesitas. 

Advertisement

Maksudnya, jika orangtua mengalami obesitas, maka anaknya memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami masalah serupa di kemudian hari. Di sisi lain, ada beberapa kemungkinan penyakit yang juga bisa diturunkan pada anak.

Pengaruh faktor keturunan terhadap tinggi badan

Tinggi badan anak dapat diprediksi berdasarkan tinggi badan orangtua. Misalnya, jika orangtua tinggi atau pendek, maka tinggi badan anak kelak akan berkisar pada rata-rata tinggi badan kedua orangtuanya. Hal ini berkaitan dengan DNA yang diwarisi orangtua. 

Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 60-80 persen tinggi badan seseorang ditentukan oleh varian urutan DNA yang diwarisi orangtuanya. Dengan kata lain, faktor keturunan memang berpengaruh. Akan tetapi, tidak diketahui secara pasti gen mana yang paling berpengaruh dan mengapa bisa terjadi. 

Di sisi lain, faktor keturunan bukanlah satu-satunya hal yang berperan dalam menentukan tinggi badan anak. Sebab, mungkin saja seorang anak jauh lebih tinggi atau lebih pendek daripada orangtuanya. Hal ini kemungkinan dipicu oleh faktor lain di luar gen, seperti:

  • Nutrisi

makanan sehat dan bergizi
Asupan bergizi seimbang baik untuk tumbuh kembang anak

Mendapatkan nutrisi yang cukup dalam masa pertumbuhan sangat penting untuk pertumbuhan anak, termasuk tinggi badan. Pola makan yang buruk dapat menyebabkan tubuh anak lebih pendek. Jadi, berilah anak asupan bergizi seimbang untuk menunjang tumbuh kembangnya.

  • Jenis kelamin

Selain faktor keturunan, jenis kelamin juga bisa mempengaruhi tinggi badan. Umumnya, laki-laki cenderung lebih tinggi daripada perempuan. Akan tetapi, hal ini tidak selalu berlaku pada setiap orang.

  • Masalah hormon

masa pubertas remaja
Hormon berperan dalam mengatur pertumbuhan pada masa puber

Dalam masa pubertas, hormon berperan penting dalam mengatur pertumbuhan tubuh. Oleh sebab itu, adanya masalah pada hormon dapat berpengaruh pada pertumbuhan, termasuk tinggi badan. Misalnya, anak yang menderita hipotiroid (kekurangan hormon tiroid) cenderung lebih pendek.

  • Cacat bawaan

Cacat bawaan tertentu juga dapat mempengaruhi tinggi badan seseorang. Misalnya, achondroplasia (kelainan tulang langka) yang menyebabkan tubuh kerdil atau sindrom Marfan yang menyebabkan perawakan menjadi lebih tinggi dari semestinya. Terkadang, cacat bawaan juga diturunkan dalam keluarga.

Baca Juga

  • Kenali Cara Membuat Finger Painting yang Aman untuk Si Kecil
  • Seluk Beluk Cadel, Gangguan Berbicara yang Umum Terjadi
  • Ini Pentingnya Monitor Target Tumbuh Kembang Anak

Pengaruh faktor keturunan terhadap obesitas

Selain tinggi badan, faktor keturunan juga disinyalir bisa meningkatkan risiko anak menderita obesitas. Dilansir dari Kemkes, jika salah satu orangtua memiliki kondisi obesitas, maka peluang anak untuk mendapatkannya berkisar antara 40-50 persen.

Sementara itu, apabila kedua orangtua menderita obesitas, maka peluang faktor keturunan menjadi 70-80 persen. Meski genetik berpengaruh, sebetulnya ada faktor lain yang lebih kuat meningkatkan risiko obesitas pada anak, misalnya:

  • Mengonsumsi makanan tidak sehat

makanan tidak sehat
Mengonsumsi makanan tidak sehat bisa memicu obesitas

Sebagian anak tidak menyukai sayur-mayur, bahkan enggan mengonsumsinya. Padahal asupan tersebut sangat bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan anak. 

Sebaliknya, tidak sedikit anak-anak yang justru lebih senang mengonsumsi junk food, makanan berminyak, berlemak, atau manis, yang malah bisa membuat berat badannya naik.

  • Kurang melakukan aktivitas fisik

Selain faktor keturunan, jarang melakukan aktivitas fisik juga memicu obesitas pada anak. Saat ini, banyak anak-anak lebih suka menghabiskan waktunya dengan bermain gawai, entah sambil duduk atau berbaring seharian. 

Hal ini tentu saja membuat anak jarang melakukan aktivitas fisik. Akibatnya, berat badan bisa menjadi naik berlebihan, bahkan hingga obesitas karena tidak ada kalori yang dibakar.

Mengingat faktor keturunan bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak, orangtua tentu harus memperhatikan faktor lainnya. Pastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi, tidur dengan nyenyak, dan olahraga teratur. 

Anak dengan pertumbuhan yang baik akan berada dalam kisaran tinggi dan berat badan ideal. Hal ini juga bermanfaat untuk membantu anak tetap sehat dan terhindar dari penyakit.

Penyakit keturunan yang harus diwaspadai

Selain tinggi badan dan kemungkinan obesitas, faktor keturunan juga dapat meningkatkan sejumlah risiko penyakit yang diturunkan pada anak.

Penyakit keturunan adalah penyakit yang berasal dari mutasi gen yang diwariskan dari salah satu atau kedua orangtua pada anaknya.

Berikut adalah macam-macam penyakit keturunan yang harus Anda waspadai:

  • Anemia sel sabit

Anemia sel sabit adalah penyakit keturunan di mana penderita memiliki bentuk hemoglobin yang tidak normal, yakni berbentuk sabit. Penyakit turunan ini disebabkan oleh mutasi pada salah satu gen pembentuk hemoglobin.

Penyakit sel sabit bisa menyebabkan anemia kronis dan kerusakan signifikan pada jantung, paru-paru, atau ginjal. Ada 25 persen kemungkinan anak lahir dengan penyakit ini jika kedua orangtuanya memiliki gen sel sabit.

  • Hemofilia

penyakit hemofilia
Hemofilia bisa menyebabkan perdarahan berlangsung lama

Selanjutnya, penyakit yang dapat diturunkan pada keturunannya adalah hemofilia. Gangguan pembekuan darah akibat kekurangan faktor VII dan IX ini menyebabkan darah sulit membeku. Akibatnya, perdarahan berlangsung lebih lama.

Hemofilia disebabkan oleh mutasi genetik yang mempengaruhi kromosom X. Kelainan pada kromosom X ini dapat diturunkan oleh ayah, ibu, atau kedua orangtua.

  • Cystic fibrosis

Cystic fibrosis merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan lendir-lendir dalam tubuh menjadi lengket dan kental. Kondisi ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada sistem pencernaan, pernapasan, dan reproduksi.

Penyebab cystic fibrosis adalah mutasi gen yang mempengaruhi sel-sel yang memproduksi lendir, keringat, dan cairan pencernaan. Jika anak mewarisi dua salinan gen tersebut, dapat mengembangkan penyakit ini.

  • Thalasemia

anak terkena thalasemia
Thalasemia dapat mengakibatkan anemia berat

Contoh penyakit keturunan berikutnya adalah thalasemia. Kelainan darah bawaan ini menyebabkan sel darah merah kekurangan hemoglobin sehingga sulit mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Thalasemia dapat mengakibatkan anemia berat yang membuat penderitanya membutuhkan transfusi darah. Penyakit menurun ini disebabkan oleh mutasi pada DNA sel pembentuk hemoglobin dan dapat diturunkan dari orangtua kepada anaknya.

  • Diabetes tipe 1

Salah satu penyakit menurun pada manusia yang perlu diwaspadai adalah diabetes tipe 1. Penyakit ini menyebabkan penderitanya kekurangan hormon insulin. Tanpa insulin, gula darah tidak bisa masuk ke sel tubuh dan malah menumpuk di aliran darah yang bisa merusak tubuh. 

Penyakit ini umumnya bersifat keturunan, tetapi bisa juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sebagian anak memiliki gen tertentu (diturunkan dari orangtua) yang membuatnya lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 1. Sementara itu, faktor lingkungan seperti virus juga disinyalir berperan memicu penyakit ini.

  • Penyakit jantung

Faktor genetik adalah hal yang cukup berperan dalam munculnya penyakit jantung. Namun, riwayat keluarga dengan penyakit ini dan faktor lainnya, juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Risiko penyakit jantung bisa meningkat ketika faktor keturunan dikombinasikan dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi makanan tidak sehat, obesitas, dan jarang berolahraga.

  • Penyakit Huntington

Penyakit Huntington adalah penyakit turunan yang muncul di usia paruh baya. Penyakit herediter ini menyebabkan kerusakan progresif pada sel-sel saraf di otak sehingga penderitanya kehilangan fungsi otak dan otot.

Penyakit Huntington disebabkan oleh kecacatan pada suatu gen tunggal. Artinya, anak hanya membutuhkan satu salinan gen yang rusak untuk mengembangkan penyakit tersebut. Kedua orangtua dapat mewariskan salinan gel tersebut.

Mengenai cara mencegah penyakit keturunan, kondisi ini umumnya sulit dihindari. Untuk mengidentifikasi penyakit keturunan dan risiko diturunkannya pada anak, sebaiknya Anda dan pasangan melakukan pemeriksaan genetik sebelum merencanakan kehamilan.

Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar kesehatan anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

nutrisi anaktumbuh kembang anakperkembangan anakobesitastinggi badankelainan genetika

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved