Bayi baru lahir memiliki sederet fakta unik dan kebiasaan yang normal terjadi dalam perkembangannya. Tahu tidak, kalau umumnya jarak pandang anak bayi baru lahir cukup pendek yakni hanya 20-30 cm.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
7 Apr 2023
Bayi baru lahir menunjukkan tanda-tanda yang mungkin membuat Anda khawatir, tapi sebenarnya normal
Table of Content
Bayi baru lahir bisa menunjukkan tanda-tanda yang mungkin Anda anggap aneh, sehingga membuat khawatir. Akan tetapi, bisa saja hal tersebut adalah reaksi alamiah atau kebiasaan bayi yang baru lahir di hari-hari pertama kehidupan mereka. Simak faktanya dalam artikel berikut ini.
Advertisement
Ada beberapa fakta unik tentang perkembangan anak bayi baru lahir serta kebiasaan yang sebenarnya normal ia lakukan, seperti:
Sangat normal jika berat badan bayi akan turun setelah lahir. Sebab, bayi lahir biasanya membawa ekstra cairan dalam tubuhnya. Dalam beberapa hari atau minggu setelah kelahirannya, cairan ini lama-kelamaan akan hilang sehingga berat badan bayi menjadi lebih rendah dibandingkan saat ia lahir.
Umumnya, bayi baru lahir akan mengalami penurunan berat badan sekitar 7-10% dari berat lahirnya. Anda tak perlu mengkhawatirkan hal ini.
Berat badan bayi baru lahir akan kembali naik setelah dua minggu usai kelahiran.
Orangtua tidak perlu panik ketika si kecil yang tiba-tiba tidak bernapas selama 5-10 detik saat tidur. Faktanya, ini adalah salah satu reflek bayi baru lahir akibat pernapasannya yang belum teratur.
Bahkan, bayi bisa bernapas 60 kali dalam semenit setelah menangis atau terlalu senang.
Namun, jika bayi berhenti bernapas terlalu lama, sering atau berubah warna menjadi biru, orangtua perlu membawanya ke dokter.
Fakta menunjukkan, bayi yang baru lahir normalnya memang tidak mempunyai tempurung lutut.
Saat masih bayi, ia belum memiliki tulang tempurung lutut yang padat dan hanya memiliki tulang lunak saja. Pada usia tiga sampai lima tahun, tulang tempurung lututnya berkembang sempurna.
Bayi baru lahir mungkin akan memiliki bulu halus di badannya, yaitu lanugo. Rambut halus di tubuh bayi ini mempunyai fungsi untuk mengatur suhu tubuhnya saat masih dalam rahim.
Perlahan-lahan, rambut akan rontok dengan sendirinya selama beberapa minggu pertama setelah proses persalinan.
Bayi mulai menangis saat dua sampai tiga minggu setelah kelahiran. Khususnya, saat sore dan menjelang petang, tanpa mengeluarkan air mata sampai usianya mencapai satu bulan.
Orang tua tidak perlu khawatir berlebihan, karena ini termasuk kebiasaan yang normal terjadi pada bayi baru lahir. Alasannya, saluran air matanya belum terbentuk dengan sempurna.
Fakta unik lainnya adalah adanya tonjolan payudara pada bayi yang berjenis kelamin wanita maupun pria. Tonjolan ini normal karena ia menyerap hormon estrogen dari ibu.
Bahkan, Anda bisa mendapati adanya susu yang keluar dari payudaranya. Orangtua tidak perlu resah karena tonjolan payudara tersebut akan hilang setelah beberapa minggu.
Anda tidak perlu bingung ketika bayi laki-laki mengalami ereksi. Kejadian ini normal terjadi saat mengganti popok si kecil. Saat baru lahir, penisnya mungkin akan terlihat besar akibat hormon, memar, dan pembengkakan selama proses persalinan.
Setelah lahir, bayi perempuan bisa mengeluarkan cairan yang kental dan berwarna putih atau bahkan mengalami sedikit pendarahan dari vaginanya selama beberapa hari.
Namun, Anda perlu berkonsultasi ke dokter anak jika alat kelamin bayi laki-laki membengkak setelah beberapa hari. Sedangkan pada bayi perempuan, konsultasikan saat ia tetap mengeluarkan cairan dari vagina setelah enam minggu berlalu.
Saat baru lahir, feses bayi akan terlihat lengket dan berwarna hitam. Setelah itu, kotorannya akan berubah-ubah tergantung dari apakah bayi diberikan ASI atau susu formula.
Bayi yang mengonsumsi ASI, fesesnya tidak akan sebau bayi meminum susu formula. Normal bagi anak bayi yang mengonsumsi ASI untuk buang air besar beberapa kali sehari atau bahkan tiga hari sekali.
Saat bayi merasa takut, ia akan menggoyangkan lengannya keluar dengan telapak tangan terbuka sebelum akhirnya menutupnya dan meletakkan lengannya di dekat tubuhnya kembali.
Gerakan yang normal muncul pada bayi baru lahir ini dikenal sebagai refleks Moro yang menjadi ‘kode’ bahwa ia sedang dalam bahaya.
Aroma yang tajam, suara yang keras, gerakan yang tiba-tiba, dan tangisannya sendiri adalah beberapa pemicu dari munculnya rasa takut pada si kecil.
Anak bayi baru lahir hanya dapat melihat sekitar 20-30 centimeter dari wajah mereka. Lebih dari itu, ia hanya bisa melihat secara kabur.
Saat bayi berusia sekitar satu sampai dua bulan, barulah ia bisa memfokuskan matanya ke benda bergerak di depan wajahnya. Pada usia 4 bulan, kemungkinan ia bisa melihat warna dan bentuk benda secara lebih jelas.
Tanda lahir dengan bentuk tertentu berwarna kehitaman atau kebiruan, biasanya muncul pada kulit bayi. Sepertiga bayi baru lahir memiliki tanda lahir yang tidak berbahaya dan dapat menghilang dalam kurun waktu beberapa tahun, seperti mongolian spots dan stork bites.
Penelitian menunjukan bahwa otak bayi laki-laki rata-rata tumbuh lebih cepat daripada otak bayi perempuan dalam tiga bulan pertama.
Di sisi lain, bayi perempuan yang baru lahir mungkin memiliki indra yang dapat mendengar lebih baik daripada anak laki-laki.
Saat menemukan hal-hal atau kebiasaan di atas, orangtua tidak perlu panik, karena normal terjadi pada bayi baru lahir dan cenderung hilang dalam beberapa minggu setelah persalinan.
Baca Juga
Ternyata, bukan cuma proses perkembangannya saja yang membuat orangtua garuk-garuk kepala.
Beberapa kebiasaan sejak lahir hingga beberapa bulan ke depan mungkin juga membuat Anda heran dan kaget, di antaranya adalah:
Waktu tidur bayi baru lahir akan lebih banyak daripada orang dewasa. Jadwal tidur bayi juga belum teratur selama beberapa bulan pertama kehidupannya.
Dalam beberapa minggu pertama, bayi mungkin tidur hingga 18 jam selama sehari penuh, dalam serangkaian jam tidur yang acak sepanjang siang dan malam.
Saat dia mulai belajar tentang siang dan malam, barulah ia secara bertahap akan mulai lebih banyak tidur saat gelap dan tenang.
Anda mungkin akan melihat kebiasaan gumoh atau muntah mengeluarkan ASI atau susu pada bayi.
Namun, kebiasaan ini tak perlu dikhawatirkan, karena hal normal. Anda dapat mengurangi gumoh atau muntah dalam beberapa bulan pertama dengan cara:
Lalu, setelah menyusu, posisikan bayi lebih tegak kurang lebih selama 1 jam, Anda bisa menggendongnya terlebih dulu sebelum menidurkannya kembali
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi baru lahir yang lapar biasanya memiliki kebiasaan memasukan tangan ke mulut, menggenggam tangan, dan mengeluarkan suara mengecap.
Kebiasaan tersebut dapat Anda jadikan sinyal untuk segera memberi ia ASI. Lebih baik memberikan susu di waktu yang ia inginkan, bukan pada jam yang orangtua tetapkan.
Dengan mengetahui perkembangan dan kebiasaan sejak ia lahir, Anda bisa lebih mengenal buah hati. Pastikan cara merawat bayi baru lahir yang Anda terapkan telah sesuai dan baik untuk si kecil.
Baca Juga
Tidak semua kondisi bayi baru lahir adalah sesuatu yang perlu orangtua khawatirkan. Faktanya, banyak kondisi yang sebenarnya normal terjadi. Namun, jika Anda ragu atau mengamati gejala yang tidak biasa, konsultasikan lebih lanjut ke dokter anak melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab sariawan pada bayi meliputi kekurangan nutrisi, alergi makanan, hingga infeksi. Untuk mengatasinya, Moms bisa meletakkan kompres dingin maupun mengoleskan gel atau krim tumbuh gigi di bagian sariawan.
13 Mar 2023
Alergi susu sapi berbeda dengan intoleransi laktosa. Alergi susu sapi membuat sistem tubuh tidak merespons susu dan produk makanan yang mengandung susu. Bagaimana dengan intileransi laktosa?
9 Agt 2022
Cara mencuci baju bayi yang benar adalah dipisahkan dari baju dewasa dan menggunakan detergen khusus yang lembut untuk kulit bayi. Cuci baju bayi dengan air panas dan jemur langsung di bawah sinar matahari.
20 Jul 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved