logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

7 Fakta Tentang Obat Generik yang Sama Baiknya dengan Obat Paten

open-summary

Obat generik adalah obat dengan kandungan zat aktif yang dijual sesuai nama bahannya. Obat generik juga ada yang dijual dengan merek. Hanya saja, biasanya nama dagangnya tidak akan berbeda jauh dari nama bahan aktifnya.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

28 Jul 2020

Obat generik sama efektifnya dengan obat paten

Obat generik adalah obat yang dipasarkan dengan nama sesuai bahan aktifnya

Table of Content

  • Lalu, apa itu obat generik?
  • Fakta seputar obat generik yang perlu Anda ketahui

Saat membeli obat ke apotek, biasanya Anda akan melihat dua jenis obat. Obat bermerek dengan berbagai rupa kemasan yang disebut sebagai obat paten, dan obat yang tidak memiliki merek yang disebut sebagai obat generik.

Advertisement

Banyak orang lebih memilih mengonsumsi obat merek karena beranggapan bahwa obat generik tidak memiliki efek yang sama. Padahal, anggapan tersebut tidaklah benar. Obat generik sama efektifnya dengan obat merek.

Lalu, apa itu obat generik?

Obat generik adalah obat yang mengandung bahan aktif yang sama dengan obat merek dan akan memberikan manfaat yang sama pula. Obat generik memiliki dosis, kemampuan, kualitas, keamanan, dan cara pakai yang sama dengan obat merek.

Obat generik tersedia untuk mengobati berbagai jenis penyakit dan ada yang bisa dibeli secara bebas di apotek atau hanya tersedia dengan resep dokter. Efek samping yang berisiko ditimbulkan obat generik pun kurang lebih sama dengan obat merek yang memiliki bahan aktif serupa.

Fakta seputar obat generik yang perlu Anda ketahui

Terkadang, ada orang yang menolak untuk mengonsumsi obat generik karena dianggap tidak seampuh obat merek. Agar Anda tidak termasuk orang yang salah sangka dengan khasiat obat generik, kenali faktanya lebih jauh seperti berikut ini.

1. Obat generik sama efektifnya dengan obat merek

Kalau Anda masih sulit membayangkan persamaan obat generik dan obat merek, cobalah bayangkan rasa sakit seperti rasa lapar.

Misalnya,saat lapar, Anda ingin mengonsumsi ayam goreng tepung. Di luar sana, ada berbagai gerai yang menawarkan menu tersebut, sehingga Anda tinggal pilih gerai yang paling sesuai dengan selera Anda.

Namun sebenarnya, tujuan adanya ayam goreng tersebut adalah sama, yaitu membuat penikmatnya merasa kenyang. Jadi sebenarnya tidak ada bedanya Anda membeli ayam goreng tepung merek K atau ayam goreng tepung tak bermerek. Dua-duanya sama-sama membuat Anda kenyang.

Begitupun dengan obat generik dan obat merek. Dua-duanya sama-sama bisa menyembuhkan penyakit. Hanya saja, obat merek biasanya memiliki tambahan bahan lain seperti perasa buah dan vitamin. Sementara itu, obat generik murni hanya berisi bahan aktif.

Jika diibaratkan, obat generik adalah ayam goreng tepung yang polos. Sementara itu, obat merek adalah ayam goreng tepung yang tersedia dengan toping keju, saus pedas, dan bumbu-bumbu lainnya.

2. Ada dua jenis obat generik

Obat generik dibagi menjadi dua jenis, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan sesuai nama dari kandungan zat aktifnya.

Dalam obat generik bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama atau merek yang sedikit berbeda dari nama asli zat aktif tersebut. Pada zat aktif amoxicillin misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ”kiricillin”, sedangkan pabrik ”B” memberi nama ”kanancilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Sementara obat generik berlogo akan dipasarkan tetap dengan nama amoxicillin.

3. Obat generik baru dijual saat paten obat merek sudah habis masa berlakunya

Saat ada bahan aktif baru dalam dunia farmasi ditemukan, maka bahan tersebut akan dilindungi oleh hak paten selama beberapa tahun. Hak paten tersebut akan didapatkan oleh perusahaan obat yang menemukan bahan tersebut untuk pertama kalinya.

Memiliki hak paten membuat perusahaan penemu bahan dapat memasarkan obat tersebut untuk pertama kalinya. Perusahaan juga bisa memproduksi sesuai kebutuhan hingga keuntungan yang didapat bisa menutupi ongkos penelitian yang selama ini dikeluarkan.

Selama hak paten tersebut masih berlaku, perusahaan obat lain tidak boleh menjual obat yang mengandung bahan aktif yang sama. Barulah setelah hak paten tersebut habis masa berlakunya, perusahaan lain boleh memproduksi obat menggunakan bahan aktif yang sama, termasuk obat generik.

4. Harga obat generik umumnya lebih murah

Harga obat generik yang lebih murah juga kadang menjadi alasan sebagian orang tidak yakin akan kualitas obat ini. Namun sebenarnya ada alasan tersendiri di balik harga obat generik yang lebih murah dibanding obat merek. Alasan tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan kualitas.

Karena obat generik baru boleh dijual setelah paten obat merek habis masa berlakunya, maka ongkos untuk memproduksinya pun lebih kecil. Untuk memproduksi obat generik, perusahaan obat tidak lagi perlu melakukan uji klinis yang sama dengan saat memproduksi obat merek.

Ongkos produksi yang lebih kecil itulah yang membuat harga obat generik bisa dipasarkan dengan harga yang lebih murah.

5. Tidak semua obat memiliki versi generiknya

Karena adanya peraturan hak paten tersebut, tidak semua obat merek yang saat ini beredar di masyarakat sudah memiliki versi generiknya. Jika obat tersebut adalah obat yang baru ditemukan beberapa tahun terakhir, maka kemungkinan hak patennya belum habis. Akibatnya, produksi obat generiknya pun belum bisa dimulai.

6. Jangan ragu untuk minta diresepkan obat generik oleh dokter

Terkadang, dokter akan meresepkan obat merek untuk meyembuhkan penyakit Anda. Namun, harga obat merek memang cenderung lebih mahal dibanding obat generik dan mungkin itu akan memberatkan ongkos perawatan yang Anda lakukan.

Saat hal ini terjadi, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter soal pilihan yang ada. Tanyakan pada dokter mengenai ketersediaan obat generik. Jika tidak ada, tanyakan tentang obat lain yang bisa memberikan efek serupa, tapi memiliki versi generik yang bisa Anda konsumsi.

Dengan berdiskusi secara terbuka, Anda bisa mendapatkan pengalaman berobat yang lebih baik.

7. Contoh obat generik

Berikut ini contoh obat generik bersama merek dagangnya.

Nama obat generik: paracetamol atau acetamonifen
• Nama merek dagang: Pamol, Oskadon, Panadol, Sanmol, Tempra

• Nama obat generik: ibuprofen
• Nama merk dagang: Moris, Neo rheumacyl, Bodrex Extra, Paramex Nyeri Otot, Proris

• Nama obat generik: asam mefenamat
• Nama merk dagang: Mefinal, Ponstan, Dentacid, Cetalmic

• Nama obat generik: Kalium Diklofenak
• Nama merk dagang: Cataflam, Kaflam, Klamaflam, Catanac

Baca Juga

  • Mengenal Jenis Obat Pereda Nyeri dan Cara Kerjanya
  • Menjadi Pereda Nyeri Sejuta Umat, Inilah Manfaat Paracetamol
  • Apotek adalah Tempat Membeli Obat yang Ternyata Banyak Tipenya

Selain contoh-contoh di atas, masih banyak jenis obat generik lain yang tersedia di pasaran. Terlepas dari kebebasan yang Anda miliki untuk memilih obat, kesalahan persepsi seputar obat generik sebaiknya segera diubah. Sebab baik obat generik maupun obat merek, keduanya sama-sama bisa memberikan manfaat untuk tubuh Anda.

Advertisement

antibiotikparacetamolminum obat

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved