Tamari adalah salah satu jenis kecap asin Jepang yang dikenal juga sebagai tamari shoyu. Bahan ini tidak mengandung gluten dan cocok untuk diet vegan. Seringkali didapuk jadi alternatif kecap asin yang lebih sehat.
18 Feb 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Tamari adalah alternatif kecap asin yang lebih sehat dan aman untuk vegan
Table of Content
Tamari adalah salah satu jenis kecap asin yang sering menjadi pelengkap masakan Jepang. Saus kecap khas Jepang bernama tamari atau dikenal juga sebagai tamari shoyu, sekilas mungkin terlihat mirip dengan saus kecap asin lainnya. Namun jika dibandingkan, tamari memiliki beberapa perbedaan yang menjadi ciri khasnya. Termasuk bahan dasar, cara pembuatan, tekstur serta rasanya.
Advertisement
Tamari adalah salah satu jenis shoyu, yaitu kecap Jepang yang banyak digunakan dalam berbagai jenis masakan baik sebagai bumbu masak atau celupan. Shoyu dibuat dari fermentasi kedelai dan terkadang gandum yang dibuat dengan jamur khusus bernama koji dan air garam yang disebut moromi.
Tamari adalah perasan dari cairan miso, yaitu pasta kedelai yang difermentasi. Saat proses fermentasi, semakin lama miso akan menghasilkan produk sampingan berupa cairan yang dapat diperas menjadi tamari shoyu. Oleh karena itu, tamari juga dikenal sebagai miso-damari.
Selain tamari, jenis shoyu lainnya adalah koikuchi, shiro, usukuchi, dan sai-shikomi. Setiap jenis shoyu berbeda berdasarkan proses fermentasi, ketebalan, rasa, dan kandungan gandumnya.
Tamari terbuat dari bahan baku yang berbeda dari kecap asin. Tamari dibuat dari fermentasi kedelai dan jarang dicampur bahan-bahan lain, sementara dalam pembuatan kecap asin, kedelai biasanya dicampur dengan berbagai bahan termasuk gandum dan biji-bijian lain.
Perbedaan bahan dasar ini membuat tamari dan kecap asin memiliki tekstur, rasa, dan manfaat yang juga berbeda. Berikut ini perbedaan tamari dan kecap asin secara lebih rinci:
Jika dibandingkan dengan kebanyakan kecap asin, tamari memiliki warna lebih pekat dan kental sementara kecap asin umumnya lebih ringan dan encer.
Kecap asin dapat memiliki kandungan gandum cukup tinggi bahkan hingga 50%. Terlebih lagi kecap asin biasanya diberikan banyak bahan tambahan termasuk pengawet seperti sodium benzoate.
Sementara tamari mengandung sangat sedikit atau bahkan tanpa gandum. Kebanyakan tamari hanya terbuat dari kedelai, air, dan garam.
Tamari memiliki rasa umami atau gurih yang lebih kuat. Sementara pada kecap asin, sesuai namanya, rasanya lebih mengarah pada asin dan bukan gurih.
Kecap asin yang mengandung lebih banyak gandum, biasanya juga diwarnai dengan rasa lebih ringan dan manis.
Tamari menjadi pilihan yang lebih baik untuk digunakan sebagai celupan makanan karena memiliki rasa yang lebih seimbang. Kecap asin jarang dijadikan celupan karena rasanya jauh lebih kuat.
BACA JUGA: Manfaat Kecap, Sebandingkah dengan Kandungan Gula dan Sodiumnya?
Ada beberapa kelebihan tamari jika dibandingkan kecap asin dari sisi kesehatan, antara lain:
Tamari tinggi kandungan asam amino yang berasal dari protein kedelai. Selain itu, kandungan garamnya juga lebih rendah daripada kecap tradisional lainnya. Ini juga dapat membantu pencernaan terutama saat Anda makan buah dan sayuran.
Tamari mengandung antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dan mencegah stres oksidatif. Dalam 1 sendok tamari mengandung 4 persen kebutuhan harian mangan. Mangan merupakan mineral penting karena kemampuannya yang bertindak sebagai antioksidan.
Tamari kaya akan kandungan beberapa mineral dan merupakan sumber vitamin B3, protein, mangan, dan triptofan yang baik.
Kecap asin umumnya tinggi gluten sementara tamari bebas gluten. Maka dari itu, tamari dapat menjadi pilihan bagi orang dengan alergi gluten maupun intoleransi gluten serta Anda yang menjalani diet vegan.
Bagi penderita penyakit celiac, konsumsi produk bebas gluten dapat membantu meringankan gejala pencernaan dan mencegah kerusakan pada sistem pencernaan.
Baca Juga
Untuk menikmatinya, tamari dapat digunakan langsung sebagai celupan atau perasa untuk menambahkan rasa asin, umami, dan juga memberi nutrisi tambahan pada makanan.
Rasa gurih tamari dapat dimanfaatkan sebagai pengganti garam pada masakan. Jumlah natrium tamari tergolong rendah, sehingga memungkinkan untuk mengurangi asupan garam sekitar 30% tanpa harus mengorbankan rasa masakan.
Tamari memiliki kekentalan dan kepekatan yang membuatnya sangat cocok untuk dijadikan saus celup saat makan sushi dan tempura, atau dressing pada salad dan mie soba.
Makanan bisa menjadi lebih nikmat saat dimasak jika sebelumnya sudah direndam dalam bumbu. Anda bisa menggunakan tamari sebagai bumbu rendaman yang lebih sehat sehingga rasa makanan akan menjadi lebih kaya.
Itulah informasi mengenai tamari. Banyak tamari yang tersedia bebas gandum untuk orang dengan intoleransi gluten. Meskipun demikian, jika Anda memiliki intoleransi, alergi, atau kondisi apa pun yang melibatkan makanan, pastikan untuk memeriksa sumber dan merek makanan yang berbeda dan pilih yang paling menyehatkan bagi kondisi Anda.
Apabila masih punya pertanyaan seputar manfaat tamari untuk kesehatan maupun hal lain yang berkaitan dengan gizi dan nutrisi, konsultasikan langsung pada dokter umum maupun dokter spesialis gizi lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Down Syndrome adalah kelainan genetik belum diketahui penyebabnya. Anak dengan sindrom Down memiliki salinan kromosom pada kromosom 21 sehingga ganggu pertumbuhan otak.
Tidak ada makanan khusus untuk mencegah kanker. Namun, makanan yang kaya antioksidan bisa jadi salah satu pencegah radikal bebas penyebab kanker.
Roti tawar adalah salah satu jenis sarapan yang sering dikonsumsi oleh orang Indonesia. Sarapan dengan roti tawar dapat memberikan karbohidrat pada tubuh Anda. Roti tawar biasa dikonsumsi begitu saja atau dengan selai. Namun Anda dapat membuat sarapan roti tawar Anda jadi lebih bervariasi dan penuh rasa dengan beberapa resep olahan roti tawar berikut.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved