Penggunaan face shield saja tanpa masker tidak bisa mencegah penyebaran Covid-19. Begitupun penggunaan masker filter yang langsung mengeluarkan udara dari mulut tanpa disaring terlebih dahulu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
15 Sep 2020
Face shield tanpa masker tak efektif cegah Covid-19
Table of Content
Penggunaan face shield dan masker filter kini makin marak. Sayangnya, mulai banyak orang yang tidak lagi mengedepankan fungsi dan hanya mengutamakan kenyamanan saat melakukan usaha mencegah Covid-19.
Advertisement
Tidak jarang sekarang kita melihat orang yang menggunakan face shield saja tanpa masker. Alasannya supaya nyaman bernapas. Padahal, penggunaan face shield harus selalu dibarengi dengan menutup area wajah dengan masker yang tepat.
Jenis masker yang digunakan pun tak boleh sembarangan. Masker medis dan masker kain saat ini masih menjadi pilihan utama yang terbukti efektif mencegah penyebaran Covid-19. Sementara itu, penggunaan masker yang memiliki filter udara, justru tidak disarankan.
Pada sebuah riset terbaru yang meneliti tentang perbedaan jarak persebaran droplet saat seseorang memakai berbagai penutup wajah, didapatkan hasil bahwa penggunaan face shield tanpa masker tetap bisa menyebarkan droplet hingga jarak yang cukup jauh.
Selain itu, penggunaan masker yang memiliki tambahan filter untuk mengeluarkan udara juga terbukti tidak efektif untuk cegah penyebaran Covid-19. Mengapa bisa begitu?
Penggunaan face shield memang bisa digunakan untuk menambah proteksi diri agar terhindar dari cipratan droplet. Namun, perlindungan ini tidak akan sempurna apabila face shield tidak digunakan bersamaan dengan masker.
Pada uji coba ini, dengan menggunakan teknologi dan simulasi khusus, para peneliti mencoba merekam persebaran droplet para pengguna face shield tanpa masker.
Hasilnya, jika orang yang menggunakan face shield tanpa masker terbatuk atau bersin, maka droplet pertama-tama akan jatuh ke bawah atau ke tanah.
Sebagian droplet tersebut juga akan tertinggal di ujung face shield, dan kemudian menyebar hingga kurang lebih 1 meter dari posisi orang tersebut berada. Droplet juga bisa menyebar ke arah depan, belakang, dan samping.
Saat ini, juga sudah banyak beredar masker yang menggunakan teknologi filter udara. Artinya, udara yang dihembuskan bisa keluar sehingga tidak menumpuk di dalam masker. Teknologi ini dinilai bisa membuat pengguna lebih nyaman dan tidak merasa sesak.
Masker jenis ini, memang bisa menyaring udara yang dihirup. Namun sayangnya, tidak bisa menyaring udara yang diembuskan.
Saat pengguna masker ini bersin, batuk, atau berbicara, droplet yang keluar dari masker tersebut akan langsung keluar masker dan menyebar ke lingkungan sekitarnya. Hal ini tentu tidak akan efektif menekan penyebaran Covid-19.
• Gejala baru Covid-19: Apa itu sebenarnya Happy Hypoxia?
• Covid-19 cluster kantor: Tips menghindari penyebaran Covid-19 di kantor
• Vaksin corona: Sudah sampai mana perkembangan vaksin corona?
Face shiled bisa membantu mengurangi penyebaran Covid-19 selama Anda menggunakannya dengan benar. Pastikan Anda juga menggunakan masker yang tepat selama memakai alat pelindung ini.
Setelah masker terpasang, perhatikan tahap-tahap dan tips berikut ini untuk menggunakan face shield dengan tepat.
Jika mengacu pada hasil penelitian di atas, masker yang efektif untuk mencegah penyebaran droplet adalah masker medis dan masker katun dengan jahitan rapat.
Selain kedua masker tersebut, penggunaan masker jenis lain tetap memungkinkan penyebaran droplet. Sehingga ada baiknya jika Anda memikirkan ulang jika ingin menggunakannya.
Saat menggunakan masker, jangan lupa memperhatikan hal-hal berikut ini.
Selama caranya tepat, penggunaan masker maupun face shield bisa sangat membantu mengurangi penyebaran Covid-19. Karena itu, perhatikan betul langkah-langkah di atas, agar Anda dan keluarga senantiasa terhindar dari infeksi virus berbahaya ini.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Begitu banyak informasi virus corona yang saat ini tersebar dan bisa sangat memengaruhi kesehatan mental Anda. Anda perlu menerapkan langkah-langkah jitu untuk mengurangi kecemasan, dan rasa panik.
19 Mar 2020
Gondongan pada anak disebabkan infeksi paramyxovirus. Virus ini mudah menular melalui kontak langsung dengan air liur atau percikan yang keluar saat bersin atau batuk. Gejalanya yang khas adalah pembengkakan kelenjar air liur.
14 Apr 2023
Penderita Covid-19 boleh saja menjalani ibadah puasa Ramadan. Meski demikian, ketahui dulu risiko yang mungkin dialami. Pastikan juga untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
12 Apr 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved