logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

9 Etika Menggunakan HP yang Remaja Harus Tahu

open-summary

Setiap orangtua tentu ingin anak mereka memiliki karakter yang baik. Jangan sampai, perkenalan mereka dengan HP justru meluruhkan hal ini. Sebab, sangat mungkin anak menjadi terpengaruh paparan teks yang mereka baca hingga telepon yang mereka terima.


close-summary

2023-03-21 13:31:41

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Orangtua perlu mengajarkan etika menggunakan hp pada anak

Orangtua perlu mengajarkan etika menggunakan hp pada anak

Table of Content

  • Etika menggunakan handphone

Memberikan tanggung jawab dan kepercayaan baru kepada anak remaja dengan memberikan ponsel bukan sekadar pemberian barang saja. Mereka juga perlu tahu bahwa ada etika menggunakan HP terutama berkaitan dengan cara berkirim pesan. Orangtua adalah gerbang pertama yang perlu mengajarkan hal ini.

Advertisement

Ini penting mengingat bertukar pesan teks punya sisi kelam. Dunia digital yang begitu anonim merupakan ruang bagi predator seksual yang mengincar anak-anak remaja. Bekali anak dengan pengetahuan seputar etika ini agar mereka bisa bijak menggunakan handphone.

Etika menggunakan handphone

Setiap orangtua tentu ingin anak mereka memiliki karakter yang baik. Jangan sampai, perkenalan mereka dengan HP justru meluruhkan hal ini. Sebab, sangat mungkin anak menjadi terpengaruh paparan teks yang mereka baca hingga telepon yang mereka terima.

Berikut ini beberapa etika menggunakan HP yang perlu ditanamkan kepada anak remaja Anda:

1. Teks bukan pengganti interaksi langsung

Tekankan sejak awal bahwa bertukar pesan teks tidak pernah sepadan dengan berinteraksi langsung. Mereka tetap perlu memprioritaskan komunikasi secara tatap muka apabila memungkinkan.

Dengan demikian, hubungan anak dengan teman-temannya tetap terjaga dengan baik bukannya terlalu asyik di depan HP.

2. Pesan teks singkat

Ajarkan pula kepada anak untuk mengirimkan pesan teks secara singkat dan tepat sasaran. Tak perlu bertele-tele karena justru membingungkan orang yang menerima pesan. Apabila percakapan berlangsung cukup lama, minta mereka menelepon saja.

Anda juga bisa membiasakan anak untuk menulis pesan teks secara utuh tanpa disingkat-singkat. Bonusnya, anak bisa belajar bagaimana menulis yang sesuai dengan kaidah sejak remaja.

3. Tidak asyik dengan HP

Berikan pemahaman pula kepada mereka bahwa phubbing tidaklah sopan. Ini adalah tindakan asyik sendiri dengan HP saat sedang mengobrol langsung dengan orang lain. Sangat tidak sopan dan bertentangan dengan etika menggunakan HP.

Baik pada anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang berusia lanjut sekalipun, tindakan semacam ini sangat tidak sopan. Sangat mungkin lawan bicara jadi tersinggung. Oleh sebab itu, orangtua perlu sampaikan bahwa tindakan mereka bisa berdampak pada orang lain.

4. Berpikir sebelum mengirim pesan

Ajarkan pula anak untuk tidak mengirim pesan ketika sedang marah atau emosi. Tunggu hingga merasa cukup tenang. Kemudian, akan jauh lebih baik menyelesaikan konflik dengan berkomunikasi langsung atau lewat telepon.

Sebab, pesan teks rentan menimbulkan tafsir berbeda. Bukannya menyelesaikan masalah, justru situasi bisa jadi makin runyam. Belum lagi apabila mengirim pesan teks saat sedang emosi, kata-kata yang keluar kerap kali tidak sempat dipikir terlebih dahulu.

5. Pesan teks rentan salah paham

Hal lain yang membuat pesan teks rentan menimbulkan kesalahpahaman adalah tidak adanya ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang turut mendukung ucapan. Bisa saja apa yang semula diniatkan bercanda justru menyebabkan seseorang sakit hati atau marah.

Nah, anak remaja perlu tahu bahwa pesan teks sangat rentan terjebak dalam hal ini. Tidak ada konteks yang menyertainya sehingga sebaiknya tidak menjadi pertimbangan utama atau pemicu masalah yang baru.

6. Bersikap baik

Sangatlah krusial untuk meminta anak bersikap baik sebagai salah satu etika menggunakan handphone. Mereka harus tahu betul bahwa apa yang mereka kirimkan ke orang lain sepenuhnya berada di tanggung jawab mereka. Jadi, sebaiknya selalu bersikap baik.

Ini juga berlaku pada aktivitas membicarakan orang lain terutama hal-hal buruk, mendiskusikan gosip yang tanpa dasar, hoax, dan sebagainya. Ingat, pesan teks sangat mudah disebarluaskan dan menimbulkan fitnah dengan anak Anda sebagai korbannya.

7. Tidak sambil berkendara

Ketika anak sudah berada di usia boleh menyetir sendiri, ajarkan bahwa bertukar pesan teks dan berkendara tidak boleh dilakukan bersamaan. Ini juga berlaku pada aktivitas lain yang perlu fokus penuh seperti bermain skateboard, menyeberang jalan, bersepeda, dan seluruh aktivitas yang perlu kewaspadaan.

8. Cari waktu yang tepat

Anak juga harus tahu kapan etika menggunakan HP terutama berkirim pesan teks di waktu yang tepat. Tidak saat sedang sekolah. Tidak tengah malam. Tidak di waktu orang beribadah. Begitu seterusnya

Ini juga berlaku pada diri mereka. Dengan menghormati waktu yang dimiliki orang lain, anak pun tidak akan asyik tenggelam dalam HP-nya sendiri ketika sedang berinteraksi bersama keluarga.

9. Ada konsekuensi

Ketika memutuskan memberi HP ke anak, sampaikan bahwa ini adalah sebuah kemewahan bukan hak. Artinya, ketika mereka gagal menuruti etika menggunakan HP, orangtua bisa kapan saja mengambil kemewahan yang dimilikinya ini. Itu merupakan bagian dari tanggung jawab dan proses menjadi dewasa.

Dengan tahu apa saja etika menggunakan HP, ini akan menjadi dasar mereka saat tumbuh dewasa kelak. Mereka akan menjadi orang yang tahu cara menghormati orang lain, tidak memaksa orang untuk membalas pesan teks saat itu juga.

Selain itu, anak juga tidak akan mudah terjebak dalam obrolan hal buruk tentang orang lain atau gosip tidak jelas. Belum lagi maraknya hoax dan berita bohong yang sebaiknya ditelaah terlebih dahulu sebelum disebarluaskan.

Baca Juga

  • Jarimatika, Visualisasi Berhitung Hanya Dengan 10 Jari
  • Stimulasi Indra Penciuman & Penglihatan Bayi Lewat Mandi
  • 13 Fakta Anak Ketiga dan Sifatnya yang Unik dan Menarik

Anda juga bisa menuliskan etika menggunakan HP ini sehingga mereka lebih mudah mengingatnya. Jangan lupa selalu terbuka dengan dialog seputar hal ini.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar mengapa anak berusia di bawah 25 tahun terkadang masih suka bertindak impulsif, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

tips parentingibu dan anakgaya parenting

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved