Melakukan etika batuk dan bersin bisa menjadi bentuk pencegahan penularan pentakit. Mengetahui hal ini sangat penting di era pandemi untuk mencegah penyebarannya. Ketahui lengkapnya dalam artikel ini.
2023-03-26 08:16:27
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Salah satu etika batuk dan bersin, batuk ke bagian dalam siku
Table of Content
Menjalankan etika batuk dan bersin yang benar bukan hanya sebatas sopan santun. Akan tetapi, cara ini juga bisa membantu mencegah penularan virus penyebab batuk.
Advertisement
Pasalnya, infeksi virus dapat menular lewat droplet yang orang keluarkan saat batuk, bersin, berbicara, atau bahkan tertawa. Lantas, bagaimana etika batuk dan bersin yang benar? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut.
Mungkin dulu Anda masih abai dengan etika batuk dan bersin. Padahal, menurut CDC, ini bisa menjadi cara mencegah penyebaran penyakit infeksi saluran pernapasan yang serius.
Semenjak pandemi Covid-19, sebagian besar orang lebih sadar akan cepatnya penyebaran penyakit, terutama infeksi virus. Itu sebabnya, cara pencegahannya terus digalakkan.
Menjalani etika batuk dan bersin yang benar bukan hanya berfokus mencegah penularan dari orang ke orang. Sebab, virus atau bakteri yang keluar melalui droplet mungkin saja menempel pada benda-benda atau menetap di udara.
Itu sebabnya, penting untuk seminimal mungkin mencegah droplet menyebar ke orang atau benda-benda yang kerap dipegang. Berikut adalah beberapa cara bagaimana menerapkan etika batuk dan bersin, seperti:
Saat bersin atau batuk, droplet bisa keluar melalui hidung dan mulut bahkan sampai jarak yang cukup jauh. Jadi, hal yang perlu Anda lakukan pertama kali adalah menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin.
Gunakan tisu atau sapu tangan untuk menutup hidung dan mulut. Segera buang tisu ke tempat sampah dan cuci tangan Anda. Jika Anda tidak membawa tisu ataupun sapu tangan, tutuplah hidung dan mulut menggunakan bagian dalam lengan atas atau siku.
Menutupi hidung dan mulut dengan siku bagian dalam dilakukan karena bagian tubuh tersebut lebih jarang digunakan atau kena sentuhan orang lain.
Jangan menggunakan telapak tangan untuk menutupi hidung dan mulut saat batuk atau bersin karena tangan sering kali bersentuhan dengan orang lain atau benda-benda yang disentuh orang lain.
Salah satu etika yang perlu Anda jalani ketika merasakan batuk dan bersin akan datang adalah berusaha menjaga jarak sebisa mungkin.
Anda juga sebaiknya memalingkan wajah ke arah yang lebih sepi saat hendak batuk dan bersin. Pasalnya, droplet yang keluar lewat bersin dan batuk bisa terlontar sejauh 2 meter.
Usai batuk dan bersin, serta membuang tisu, segeralah mencuci tangan dengan sabun.
Mencuci tangan dengan sabun juga termasuk penerapan etika setelah batuk dan bersin. Ini mencegah Anda lupa sehingga menyentuh berbagai benda yang mungkin juga akan disentuh orang lain.
Pastikan Anda mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
Apabila tidak memungkinkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol 60-90% untuk membunuh kuman penyebab batuk yang menempel.
Saat sakit atau tidak sakit, sebaiknya Anda tetap menggunakan masker saat bepergian keluar rumah. Ini penting karena apabila tidak sengaja batuk atau bersin, droplet tidak menyebar.
Walaupun Anda tidak sakit, tetapi tetap menggunakan masker, ini bisa mencegah Anda terkena droplet ketika ada orang yang batuk atau bersin sembarangan.
Mengutip Cleveland Clinic, masker dapat mengurangi penyebaran droplet, sehingga orang lain tidak terinfeksi penyakit. Penggunaan masker dapat melindungi diri dan orang sekitar.
Setelah membuang masker sekali pakai, jangan lupa untuk mencuci tangan terlebih dahulu.
Saat Anda sedang merasa tidak enak badang dan merasakan gejala flu atau Covid-19, seperti demam, batuk, pilek, dan bersin, salah satu etika yang perlu Anda terapkan adalah beristirahat di rumah.
Tidak keluar rumah selain saat terpaksa ketika sedang sakit bukan hanya mencegah penyebaran penyakit, tetapi juga membantu Anda cepat pulih dan sehat kembali.
Etika batuk dan bersin di atas penting diikuti untuk mencegah penularan penyakit, khususnya yang menular lewat droplet atau cairan pernapasan, seperti Covid-19 dan influenza.
Para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengamati gerakan droplet lewat kamera khusus. Utamanya, droplet yang keluar dari mulut seseorang ketika bersin.
Kecepatan droplet saat bersin jauh lebih tinggi ketimbang saat batuk. Satu kali bersin bisa menyebarkan droplet dalam kecepatan 27 meter setiap detik.
Sementara partikel besar menyebar ke udara dalam hitungan detik sejauh 1,8 meter. Di sisi lain, partikel kecil bisa bertahan di udara hingga 24 jam dan menyebar hingga 7 meter.
Ketika melakukan etika batuk dan bersin yang benar, ini akan mencegah virus menular ke orang lain. Bahkan, ini juga berperan menekan risiko mengendapnya virus di permukaan benda yang sering disentuh banyak orang.
Sekalipun batuk dan bersin yang Anda rasakan cukup ringan, tetap lakukan berbagai aturan di atas. Sebab, virus yang sama bisa menyebabkan penyakit dengan tingkat keparahan yang berbeda bagi orang lain.
Apalagi, jika orang tersebut tanpa sengaja menghirup mikroorganisme dari batuk atau bersin.
Jika Anda merasa tidak bisa melakukan etika batuk, sebaiknya beristirahat di rumah agar tidak menyebarkan infeksi virus dan kuman ke orang lain. Beberapa obat batuk yang dijual bebas di apotek dan beberapa bahan alami bisa membantu meringankan gejala yang muncul.
Anda bisa bertanya langsung pada dokter kami di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ jika masih memiliki kebingungan perihal penularan penyakit.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Diet detoksifikasi tubuh dilakukan dengan mengurangi asupan gula, garam, alkohol, bahkan hingga puasa. Detoksifikasi dipercaya dapat mengeluarkan racun dalam tubuh.
Stres dapat membawa dampak buruk terhadap tubuh Anda. Hal ini disebabkan karena tubuh mengaktifkan respons "fight or flight" untuk menghadapi kondisi yang membuat seseorang stres.
Kekurangan kalium atau hipokalemia tidak boleh Anda sepelekan. Mulai dari kram otot, masalah detak jantung, hingga hipertensi bisa terjadi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved