Walaupun esofagitis pada anak bisa sembuh, kondisi ini bisa kembali lagi kalau tidak dirawat dengan baik. Apa saja gejala dan penyebabnya? Simak penjelasannya.
10 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Esofagitis adalah peradangan pada area kerongkongan anak
Table of Content
Batuk, sakit dada, hingga susah menelan menjadi gejala dari kondisi esofagitis pada anak. Orang tua perlu berhati-hati, karena jika kondisi ini tidak ditangani bisa menyebabkan perubahan struktur pada area esofagus bayi atau anak.
Advertisement
Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Mengutip Boston Chidren’s Hospital, esofagitis pada anak adalah peradangan pada lapisan esofagus (kerongkongan), yaitu tabung otot yang menghubungkan tenggorokan ke perut.
Umumnya, kondisi esophagitis pada anak terjadi akibat GERD, esofagitis eosinofilik, hingga infeksi. Sebaiknya, orang tua segera membawa anak ke dokter untuk menghindari penyempitan kerongkongan, gangguan lambung, hingga kerusakan kerongkongan.
Esofagitis dapat menyebabkan berbagai gejala pada anak-anak. Walaupun bayi atau anak yang masih kecil belum bisa menjelaskan ketidaknyamanan serta rasa sakit, berikut adalah beberapa gejala atau tanda esophagitis:
Setiap anak mempunyai gejalanya masing-masing sesuai dengan kondisi kesehatan atau penyakit penyerta. Konsultasikan dengan dokter mengenai gejala yang tidak biasa.
Baca Juga
Biasanya, esofagitis kambuh saat ada faktor risiko atau penyebab khusus. Beberapa penyebab esofagitis pada anak berdasarkan jenisnya, antara lain:
GERD menjadi penyebab refluks esofagitis pada anak yang paling umum. Esofagitis refluks adalah kondisi saat asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan terjadi cukup sering dan terus-menerus.
Jika terjadi komplikasi GERD pada anak, ia bisa mengalami peradangan kronis dan kerusakan jaringan kerongkongan.
Penyebab lain esophagitis pada anak adalah reaksi alergi. Kondisi ini dikenal dengan nama esofagitis eosinofilik.
Ini adalah kondisi alergi yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada kerongkongan anak.
Eosinofil sendiri merupakan salah satu jenis sel darah putih yang berperan utama dalam reaksi alergi. Saat anak mengalami alergi, umumnya kadar eosinofil darah tinggi, .
Kondisi ini dapat terjadi pada kasus alergi makanan yang dapat menyebabkan kerongkongan membengkak sehingga sulit menelan makanan. Reaksi alergi ini juga dapat melukai kerongkongan dan menyebabkan esofagitis eosinofilik.
Infeksi bakteri, virus, atau jamur pada jaringan kerongkongan juga dapat menyebabkan esofagitis.
Namun, penyebab esofagitis pada anak yang ini jarang terjadi. Anak yang mengalaminya cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Selain ketiga penyebab di atas, berikut adalah beberapa faktor penyebab esofagitis lainnya, yaitu:
Seperti biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan sekaligus menanyakan apa saja gejala yang muncul pada orang tua dan anak.
Setelah itu, untuk memastikan kondisi esofagitis, dokter juga akan merekomendasikan untuk melakukan tes tertentu untuk memeriksa kerongkongan secara langsung, seperti:
Baca Juga
Perawatan dan pengobatan esofagitis akan bergantung dari gejala serta penyebab yang terjadi pada anak, di antaranya adalah:
Tak hanya dengan mengonsumsi obat tertentu, ada kemungkinan dokter juga merekomendasikan pengobatan dengan prosedur fundoplication.
Ini adalah pembedahan yang digunakan untuk memperbaiki kondisi kerongkongan. Tujuannya untuk memperkuat otot sfingter dan mencegah asam lambung kembali naik ke kerongkongan.
Baca Juga
Esofagitis pada anak dapat disembuhkan dengan konsumsi obat-obatan. Akan tetapi, jika dibiarkan ada beberapa komplikasi yang mungkin terjadi.
Beberapa komplikasi esofagitis pada anak, antara lain:
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai jenis esofagitis pada anak? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Memupuk hubungan kakak dan adik yang akur bisa menumbuhkan mereka jadi sosok penuh empati. Tidak membedakan perlakuan hingga meluangkan waktu bermain bersama adalah cara memupuk hubungan kakak adik yang sehat.
Apabila demam anak tidak turun setelah minum obat, Anda bisa gunakan plester penurun panas sebagai pengganti kompres dingin. Selain itu, ajak anak tidur siang agar cepat sembuh.
Membentak anak adalah kebiasaan buruk yang sebaiknya segera dihentikan. Saat anak dibentak, terdapat sejumlah dampak buruk yang bisa ia rasakan, seperti menumbuhkan sikap agresif, memperburuk perilakunya, hingga mengubah perkembangan otaknya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved