Ereksi adalah mekanisme seksual tubuh yang memungkinkan penis untuk bisa melakukan penetrasi ke dalam vagina dan berejakulasi. Sayangnya, banyak pria yang mengalami gangguan ereksi sehingga mengganggu fungsi seksualnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
29 Mar 2021
Menurut penelitian, rata-rata ereksi normal berlangsung selama kurang lebih 5 menit
Table of Content
Ereksi adalah salah satu pertanda bahwa fungsi seksual pria aktif dan bisa terjadi dengan atau tanpa rangsangan seksual (seperti pada pagi hari). Sayangnya, ereksi penis juga bisa mengalami gangguan yang kemudian berdampak pada terganggunya aktivitas seksual.
Advertisement
Simak seluk-beluk mengenai ereksi penis, mulai dari mekanisme, jenis, ciri-ciri ereksi normal, hingga gangguan medis yang perlu diwaspadai berikut ini.
Ereksi adalah kondisi ketika penis menjadi keras, tegang, dan membesar. Dalam anatomi penis, terdapat saraf, otot, dan pembuluh darah. Ketiga hal itulah yang berperan dalam membuat penis mengeras dan menegang.
Penis akan mengalami kondisi ini ketika menerima rangsangan seksual, entah itu melalui sentuhan, suara, penglihatan, atau fantasi seks. Ketika penis sudah mengeras, alat vital pria tersebut dapat melakukan ejakulasi.
Ejakulasi adalah proses pengeluaran air mani yang mengandung sperma, untuk selanjutnya menuju rahim guna melakukan pembuahan. Ejakulasi juga merupakan tanda pria mengalami puncak kenikmatan seksual, alias orgasme.
Sampai penis bisa mengeras, menegang, dan membesar, ada sejumlah tahapan yang dilalui, yaitu:
Ketika pria mencapai orgasme, atau tidak lagi mendapat rangsangan seksual, otak akan kembali mengirimkan sinyal. Namun kali ini, sinyal tersebut memberi perintah untuk mengurangi aliran darah menuju penis.
Setelah itu, darah yang terjebak di corposa cavernosa akan keluar dan membuat penis kembali layu.
Baca Juga
Menurut tinjauan ilmiah dari The Urologic Clinics of North America, terdapat 3 jenis ereksi penis, tergantung sumber rangsangannya, yaitu:
Kendati penis Anda membesar dan mengeras, hal ini tidak selalu menandakan jika ereksi berjalan normal. Nyatanya, ada sejumlah kriteria agar penis bisa dikatakan mengalami ereksi normal, yaitu:
Ciri-ciri ereksi normal yang pertama yakni penis akan mengeras dan membesar. Namun, perlu diperhatikan bahwa tingkat kekerasan penis ini cukup tinggi.
Ada kasus ketika penis memang mengeras, tapi tidak cukup keras. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penis kurang keras saat ereksi, seperti kurang vitamin, suasana hati (mood) sedang tidak bagus, hingga impotensi.
Ciri penis yang menegang dengan sempurna adalah tidak bisa ditekuk. Normalnya, penis akan keras dan mengarah lurus ke depan atau ke atas.
Namun, beberapa pria mendapati penisnya masih bisa ditekuk. Ini menandakan jika penis tidak ereksi secara maksimal.
Menurut penelitian dari Journal of Sex Medicine, idealnya ereksi penis hingga terjadinya ejakulasi berlangsung selama kurang lebih 5,4 menit.
Akan tetapi, hal ini tidak bisa dijadikan acuan. Durasi ereksi tiap pria bisa berbeda-beda dan hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor mulai dari kondisi psikologis hingga adanya gangguan medis tertentu.
Anda sering mendapati ‘Mr. P’ menegang di malam hari dan pagi hari saat baru bangun tidur? Jangan khawatir karena ini sejatinya merupakan hal yang wajar dan masuk ke dalam jenis ereksi nokturnal.
Kendati belum dapat diketahui secara pasti, ereksi di pagi hari dan malam diduga berkaitan dengan tahapan tidur yakni rapid eye movement (REM). Disebutkan bahwa saat pria memasuki tahap tidur REM, sel noradrenergik yang ada di otak menjadi tidak aktif.
Padahal, sel tersebut berperan untuk mengendalikan ereksi penis. Akibat sel tersebut tidak aktif, penis akan dengan mudah mengalami ereksi, kendati tidak sedang 'dibutuhkan'.
Baca Juga
Sayangnya, banyak pria yang tidak mampu mempertahankan ereksinya, atau bahkan tidak dapat mengeras sama sekali kendati telah mendapat rangsangan seksual. Kondisi ini dikenal sebagai disfungsi ereksi alias impotensi.
Penyebab disfungsi ereksi sendiri ada bermacam-macam, mulai dari akibat gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol, hingga penyakit tertentu seperti gangguan jantung atau pun diabetes.
Lantas, bagaimana agar Anda terhindar dari masalah ini? Dilansir dari The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, ada sejumlah cara mencegah gangguan ereksi, yaitu:
Baca Juga
Setelah mengetahui berbagai info mengenai mekanisme, jenis, serta ciri ereksi normal, berikut adalah beberapa fakta lainnya yang wajib Anda ketahui:
Punya keluhan seputar ereksi maupun penyakit reproduksi pria lainnya? Tanya langsung dengan dokter terbaik di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Rhandy Verizarie
Referensi
Artikel Terkait
Ada sejumlah makanan penambah sperma yang patu dikonsumsi pria agar makin subur, dari mulai tiram, pisang, pepaya, hingga daging ayam. Simak informasinya berikut ini.
20 Sep 2023
Ada sejumlah cara mengatasi lemah syahwat alias impotensi yang kerap dialami oleh kaum pria. Apa saja macam-macam cara mengatasi impotensi tersebut?
13 Agt 2023
Sebelum mengonsumsi obat, sebaiknya lakukan beberapa cara mengatasi susah ereksi secara alami. Apa saja macam-macam cara mengatasi ereksi yang cuma sebentar tanpa obat kuat?
26 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved