logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Pria

Ereksi pada Penis, Bagaimana Proses Terjadinya?

open-summary

Ereksi adalah mekanisme seksual tubuh yang memungkinkan penis untuk bisa melakukan penetrasi ke dalam vagina dan berejakulasi. Sayangnya, banyak pria yang mengalami gangguan ereksi sehingga mengganggu fungsi seksualnya.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

29 Mar 2021

ereksi pada penis

Menurut penelitian, rata-rata ereksi normal berlangsung selama kurang lebih 5 menit

Table of Content

  • Apa itu ereksi?
  • Bagaimana mekanisme ereksi terjadi?
  • Jenis-jenis ereksi
  • Ciri-ciri ereksi yang normal
  • Mencegah gangguan ereksi
  • Fakta-fakta lain soal ereksi

Ereksi adalah salah satu pertanda bahwa fungsi seksual pria aktif dan bisa terjadi dengan atau tanpa rangsangan seksual (seperti pada pagi hari). Sayangnya, ereksi penis juga bisa mengalami gangguan yang kemudian berdampak pada terganggunya aktivitas seksual.

Advertisement

Simak seluk-beluk mengenai ereksi penis, mulai dari mekanisme, jenis, ciri-ciri ereksi normal, hingga gangguan medis yang perlu diwaspadai berikut ini.

Apa itu ereksi?

Ereksi adalah kondisi ketika penis menjadi keras, tegang, dan membesar. Dalam anatomi penis, terdapat saraf, otot, dan pembuluh darah. Ketiga hal itulah yang berperan dalam membuat penis mengeras dan menegang.

Penis akan mengalami kondisi ini ketika menerima rangsangan seksual, entah itu melalui sentuhan, suara, penglihatan, atau fantasi seks. Ketika penis sudah mengeras, alat vital pria tersebut dapat melakukan ejakulasi.

Ejakulasi adalah proses pengeluaran air mani yang mengandung sperma, untuk selanjutnya menuju rahim guna melakukan pembuahan. Ejakulasi juga merupakan tanda pria mengalami puncak kenikmatan seksual, alias orgasme.

Bagaimana mekanisme ereksi terjadi?

Sampai penis bisa mengeras, menegang, dan membesar, ada sejumlah tahapan yang dilalui, yaitu:

  • Saat menerima rangsangan seksual, tubuh akan menerima sinyal dari bagian otak yang bernama paraventricular nucleus.
  • Sinyal dari paraventricular nucleus akan menuju saraf panggul (cavernous nerves) dengan melewati saraf otonom pada sumsum tulang belakang.
  • Setelah itu, sinyal akan dikirim ke corposa cavernosa dan pembuluh darah penis.
  • Otot corposa cavernosa akan terisi oleh aliran darah. Hal ini lantas akan membuatnya melebar, termasuk membran yang membungkus bagian dari organ reproduksi pria tersebut, yakni tunica albuginea.
  • Tunica albuginea akan menutup sehingga membuat darah yang sudah masuk ke corposa cavernosa ‘terjebak’. Kondisi ini lantas menghasilkan tekanan yang pada akhirnya membuat penis mengeras.
  • Otot-otot panggul juga akan berkontraksi saat ereksi berlangsung.

Ketika pria mencapai orgasme, atau tidak lagi mendapat rangsangan seksual, otak akan kembali mengirimkan sinyal. Namun kali ini, sinyal tersebut memberi perintah untuk mengurangi aliran darah menuju penis.

Setelah itu, darah yang terjebak di corposa cavernosa akan keluar dan membuat penis kembali layu.

Baca Juga

  • Memahami Fungsi Epididimis dan Penyakit yang Menyertainya
  • Cara Instan Menumbuhkan Jambang Adalah Hal Mustahil, Ini yang Lebih Tepat
  • Ereksi Tahan Lama Namun Menyakitkan, Apa yang Terjadi?

Jenis-jenis ereksi

Menurut tinjauan ilmiah dari The Urologic Clinics of North America, terdapat 3 jenis ereksi penis, tergantung sumber rangsangannya, yaitu:

  • Ereksi refleksogenik (sentuhan). Ini berasal dari rangsangan berupa sentuhan langsung kepada penis, seperti saat masturbasi atau berhubungan intim.
  • Ereksi psikogenik. Rangsangan berasal dari penglihatan, pendengaran, maupun pikiran. Biasanya ini dialami ketika seorang pria membaca atau menonton sesuatu yang berbau seksual.
  • Ereksi nokturnal. Jenis ini terjadi ketika pria tengah tertidur, tepatnya saat memasuki tahap rapid eye movement (REM). Kondisi ini membuat sel locus coeruleus pada otak menjadi tidak aktif. Padahal, sel tersebut berfungsi untuk mengatur ereksi penis.

Ciri-ciri ereksi yang normal

Kendati penis Anda membesar dan mengeras, hal ini tidak selalu menandakan jika ereksi berjalan normal. Nyatanya, ada sejumlah kriteria agar penis bisa dikatakan mengalami ereksi normal, yaitu:

1. Penis keras dan besar

Ciri-ciri ereksi normal yang pertama yakni penis akan mengeras dan membesar. Namun, perlu diperhatikan bahwa tingkat kekerasan penis ini cukup tinggi.

Ada kasus ketika penis memang mengeras, tapi tidak cukup keras. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penis kurang keras saat ereksi, seperti kurang vitamin, suasana hati (mood) sedang tidak bagus, hingga impotensi.

2. Penis tidak bisa ditekuk

Ciri penis yang menegang dengan sempurna adalah tidak bisa ditekuk. Normalnya, penis akan keras dan mengarah lurus ke depan atau ke atas.

Namun, beberapa pria mendapati penisnya masih bisa ditekuk. Ini menandakan jika penis tidak ereksi secara maksimal.

3. Ereksi berlangsung selama kurang lebih 5 menit 

Menurut penelitian dari Journal of Sex Medicine, idealnya ereksi penis hingga terjadinya ejakulasi berlangsung selama kurang lebih 5,4 menit. 

Akan tetapi, hal ini tidak bisa dijadikan acuan. Durasi ereksi tiap pria bisa berbeda-beda dan hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor mulai dari kondisi psikologis hingga adanya gangguan medis tertentu.

4. Ereksi terjadi di malam dan pagi hari

Anda sering mendapati ‘Mr. P’ menegang di malam hari dan pagi hari saat baru bangun tidur? Jangan khawatir karena ini sejatinya merupakan hal yang wajar dan masuk ke dalam jenis ereksi nokturnal.

Kendati belum dapat diketahui secara pasti, ereksi di pagi hari dan malam diduga berkaitan dengan tahapan tidur yakni rapid eye movement (REM). Disebutkan bahwa saat pria memasuki tahap tidur REM, sel noradrenergik yang ada di otak menjadi tidak aktif. 

Padahal, sel tersebut berperan untuk mengendalikan ereksi penis. Akibat sel tersebut tidak aktif, penis akan dengan mudah mengalami ereksi, kendati tidak sedang 'dibutuhkan'.

Mencegah gangguan ereksi

Sayangnya, banyak pria yang tidak mampu mempertahankan ereksinya, atau bahkan tidak dapat mengeras sama sekali kendati telah mendapat rangsangan seksual. Kondisi ini dikenal sebagai disfungsi ereksi alias impotensi.

Penyebab disfungsi ereksi sendiri ada bermacam-macam, mulai dari akibat gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol, hingga penyakit tertentu seperti gangguan jantung atau pun diabetes.

Lantas, bagaimana agar Anda terhindar dari masalah ini? Dilansir dari The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, ada sejumlah cara mencegah gangguan ereksi, yaitu:

  • Tidak merokok
  • Mengonsumsi makanan yang bisa membuat penis ereksi maksimal (sayur, buah, ikan)
  • Hindari makan makanan yang mengandung banyak lemak dan sodium (daging berlemak, produk olahan susu, gorengan)
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Mengendalikan tekanan darah dan gula darah
  • Tidak minum alkohol
  • Hindari penggunaan obat-obatan terlarang
  • Aktif berolahraga
  • Kelola stres dengan baik

Fakta-fakta lain soal ereksi

Setelah mengetahui berbagai info mengenai mekanisme, jenis, serta ciri ereksi normal, berikut adalah beberapa fakta lainnya yang wajib Anda ketahui:

  • Ereksi sudah terjadi sejak bayi laki-laki masih berada di dalam kandungan
  • Penis yang lebih pendek justru bisa ereksi lebih besar (86 persen) ketimbang penis yang berukuran lebih panjang (47 persen)
  • Penis akan menegang sebanyak 3-5 kali di sepanjang malam hingga pagi hari
  • Pria tetap bisa orgasme meskipun penis dalam keadaan ‘layu’
  • Rata-rata panjang penis saat ereksi mencapai 14,1 cm menurut studi tahun 2013

Punya keluhan seputar ereksi maupun penyakit reproduksi pria lainnya? Tanya langsung dengan dokter terbaik di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang juga di App Store dan Google Play.

Advertisement

disfungsi ereksikelamin laki-lakikesehatan priareproduksi pria

Ditulis oleh Rhandy Verizarie

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved