Saat mengalami ego depletion, semakin sulit mengendalikan diri dan membulatkan tekad. Kenali lebih jauh apa itu ego depletion
3.67
(3)
30 Nov 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Ego depletion sering membuat Anda gagal diet
Table of Content
Tak hanya fisik, ego seorang individu juga bisa merasa kelelahan. Istilahnya adalah ego depletion. Ciri-ciri utamanya adalah saat tidak ingin melakukan aktivitas apapun karena merasa kehabisan energi.
Advertisement
Sangat wajar mengalami kelelahan ini karena terkadang situasi berjalan tidak sesuai ekspektasi. Belum lagi jika hari terasa sangat padat dan sibuk, masuk akal jika merasa kelelahan di penghujung hari.
Kondisi kelelahan ego ini terjadi ketika seseorang telah mencurahkan segala tenaganya pada sebuah tugas. Hasilnya, mustahil memberikan kendali yang sama pada tugas lain yang datang berikutnya. Terlebih, jika tugas yang datang sama sekali tidak berkaitan dengan sebelumnya.
Dalam melakukan aktivitas ini, ada tekad yang turut berperan. Seperti halnya otot, tekad ada batasnya. Jika digunakan berlebihan, sangat mungkin menjadi kelelahan.
Sama halnya dengan kendali diri. Apabila seseorang sudah kelelahan memberikan self-control pada satu hal, maka kendali yang diterapkan pada tugas berikutnya kerap tidak lagi optimal.
Ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya ego depletion. Konsekuensinya, seseorang lebih sulit mengendalikan diri serta menguatkan tekad. Apa saja yang bisa menjadi pemicunya?
Analogi sederhana yang mungkin kerap dialami banyak orang adalah ego depletion saat menjalani diet tertentu. Di pagi hari, membulatkan tekad untuk hanya makan dalam jumlah sedikit. Tak ada ruang untuk makan camilan terutama yang manis-manis.
Namun ketika malam tiba, kendali diri dan tekad mungkin tak sebesar saat pagi hari. Ditambah lagi kelelahan setelah seharian mengendalikan diri agar tidak makan berlebihan, tibalah di fase ego depletion.
Akibatnya, bukannya makan malam dengan menu sehat sesuai rencana, yang terjadi justru sebaliknya. Anda memesan menu favorit dari restoran cepat saji dan menutup hari dengan menonton TV maraton sambil mengunyah camilan.
Baca Juga
Lalu, apa dampak dari ego depletion terhadap kehidupan sehari-hari? Ada beberapa cara fenomena ini bisa berpengaruh terhadap perilaku dan cara seseorang mengambil keputusan, seperti:
Para peneliti menemukan fakta bahwa orang yang menjalani diet kronis lebih rentan mengalami ego depletion. Mereka harus menerapkan kendali diri terhadap apa yang dimakan. Ketika ada makanan yang menggiurkan, kendali diri lebih rentan jebol.
Orang yang berbelanja di tengah rasa kelelahan ego juga rentan mengambil keputusan tanpa dipikir matang-matang. Belum lagi jika ada banyak pilihan produk yang bisa dibeli, ini justru membuat calon konsumen merasa kewalahan dan frustrasi. Contohnya ketika seseorang kewalahan melihat banyak produk di supermarket dan pada akhirnya mengambil sembarang produk.
Menurut penelitian, atlet yang diminta mengerjakan tugas berkaitan dengan mental sebelum tampil akan menunjukkan penurunan kualitas. Ini terjadi karena tekad telah menurun setelah kelelahan mengerjakan tugas sebelumnya. Artinya, lelah mental bisa berdampak signifikan pada kondisi fisik.
Kendali diri yang merosot tajam akibat ego depletion juga bisa membuat seseorang berperilaku impulsif. Contohnya mengonsumsi alkohol berlebihan atau obat-obatan terlarang. Ketika kendali diri lemah, maka akan sulit menolak di saat godaan datang. Hal yang sama bisa terjadi pada perokok yang gagal untuk benar-benar berhenti.
Jika ego depletion menjadi hal yang sangat mungkin dialami setiap individu, lalu adakah cara untuk mencegahnya?
Menurut penelitian, menjaga mood tetap positif bisa berdampak baik pada pengendalian diri. Ketika merasa puas dan bahagia, maka orang lebih bisa berpikir jernih terhadap godaan yang mungkin datang. Cari cara memperbaiki mood yang cocok dengan diri sendiri seperti menonton drama korea atau film komedi.
Coba ubah pola pikir dengan melihat tugas dari sudut pandang lebih besar. Dengan demikian, Anda tidak akan fokus dengan rasa lelah yang dirasakan saat ini saja. Pola pikir ini akan mengurangi dampak ego depletion yang mungkin terjadi.
Tidur adalah momen untuk menyetel ulang pengendalian diri serta memberikan suplai energi yang diperlukan untuk menjaga tekad tetap bulat. Sebaliknya, kurang tidur akan membuat pengendalian diri menjadi sulit. Lagi-lagi, contoh sederhananya adalah kondisi kurang tidur seseorang lebih rentan memilih makan junk food ketimbang saat cukup tidur.
Baca Juga
Semakin memahami bagaimana dampak ego depletion, akan kian besar kemungkinan untuk menghindarinya. Jadi, sebisa mungkin fokuskan tekad dan pengendalian diri pada hal yang benar-benar penting saja. Ibaratkan seperti baterai ponsel. Gunakan saat benar-benar diperlukan agar tak kehabisan baterai saat darurat.
Untuk tahu bagaimana cara mencegah terjadinya ego depletion, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Sayuran penambah darah seperti bayam, kentang, tomat, hingga jamur ternyata kaya akan nutrisi yang dapat mencegah atau mengetasi anemia. Berbagai sayuran penambah darah ini juga lezat untuk disantap!
Cokelat tidak boleh dimakan setiap hari karena dapat menyebabkan obesitas. Selain itu, efek makan cokelat terlalu banyak disebut berisiko menyebabkan kanker.
Krisis identitas adalah kondisi ketika orang merasa tidak yakin mengenai siapa dan apa dirinya. Hal ini dapat terjadi setelah ia mengalami perubahan besar dalam hidup atau karena faktor usia. Bagaimanakah mengenali dan mengatasinya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved