Efek stres bagi otak sangat berbahaya karena bisa mengubah strukturnya. Bukan hanya itu, dampak negatif dari stres bagi otak dapat membunuh sel-sel di dalamnya
2023-03-28 13:43:18
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Stres secara berkepanjangan dapat berdampak buruk bagi kesehatan otak
Table of Content
Bagaikan makanan sehari-hari, rasanya mustahil seseorang bisa menjalani hari tanpa stres. Saat pekerjaan menumpuk hingga di tengah berlibur pun, tamu tak diundang ini bisa hadir. Jika tidak terkendali, tentu tidak baik. Sebab, efek stres bagi otak bisa mengubah strukturnya.
Advertisement
Bukan hanya itu, dampak negatif dari stres bagi otak dapat membunuh sel-sel di dalamnya. Tentu ketimbang mengalami hal ini, jauh lebih penting mengulik bagaimana cara paling efektif mengelola stres agar tetap terkendali.
Bukan hal baru jika efek stres terhadap tubuh bisa tampak dari luar. Bahkan, rupanya stres bisa menjadi penyebab kebutaan dalam fenomena conversion disorder.
Tak hanya itu, ada yang tak kalah mengkhawatirkan. Efek stres bagi otak juga tak bisa diremehkan, di antaranya:
Sebuah studi pada tahun 2014 lalu menemukan bahwa stres turut berperan dalam terbentuknya gangguan mental seperti depresi dan gangguan emosi lainnya. Alasannya karena stres kronis menyebabkan perubahan jangka panjang di otak sehingga lebih rentan mengalami gangguan psikologis.
Dalam eksperimen itu, terlihat bahwa stres kronis membuat sel-sel produsen myelin di otak semakin banyak. Di saat bersamaan, neuron jadi lebih sedikit. Akibatnya, terjadi kelebihan myelin yang membuat komunikasi tidak seimbang. Ini juga akan berdampak buruk pada bagian hippocampus otak.
Dalam jangka panjang, stres juga dapat mengubah struktur dan fungsi otak. Lagi-lagi kaitannya adalah karena produksi myelin berlebih.
Ketika hal ini terjadi, maka neuron yang bertugas untuk mengambil keputusan atau higher-order thinking menjadi terganggu. Terjadi ketidakseimbangan antara neuron yang disebut gray matter ini dengan myelin atau white matter.
Namun, tidak semua stres bisa menyebabkan struktur otak terganggu. Jenis stres yang baik seperti ketika tertantang justru berdampak positif bagi otak dan mengasah ketangguhan. Di sisi lain, stres kronis akan membuat otak lebih rentan terkena masalah mental.
Sayangnya, stres juga dapat membunuh neuron di bagian hippocampus otak. Ini adalah bagian yang sangat berkaitan dengan daya ingat, emosi, dan kemampuan belajar. Selain itu, hippocampus juga merupakan tempat terjadinya pembentukan sel-sel otak baru.
Lebih jauh lagi, meski belum jelas betul apakah stres berpengaruh terhadap terbentuknya neuron baru, jelas kondisi ini berperan terhadap ketahanan sel-sel di otak.
Jangan remehkan stres kronis karena bisa menyebabkan menyusutnya volume otak di area yang berkaitan dengan pengendalian emosi, metabolisme, dan daya ingat.
Menariknya lagi, bukan kejadian traumatis yang memicu hal ini. Efek stres bagi otak juga bisa terjadi dari hal-hal yang dihadapi sehari-hari. Jenis stres kronis ini membuat volume otak seseorang lebih rentan menyusut ketika berhadapan dengan pemicu stres traumatis seperti kecelakaan, bencana alam, atau kematian orang terdekat.
Akumulasi kejadian stres sehari-hari juga akan membuat seseorang lebih sulit menghadapi stres di kemudian hari. Terlebih, apabila kejadian pemicu stres berikutnya perlu kendali emosi luar biasa.
Jika sering merasa pelupa padahal belum tua, mungkin salah satu pemicunya adalah stres. Bahkan kondisi stres sepele seperti berada di tengah kemacetan atau terlambat bangun bisa berdampak pada daya ingat seperti kesulitan mengingat di mana meletakkan HP atau kunci mobil.
Mendukung hal ini, ada sebuah studi dari Arizona State University yang menemukan hubungan antara stres kronis dengan memori spasial. Ini adalah kemampuan mengingat kembali informasi tentang lokasi sebuah benda.
Baca Juga
Tidak ada yang bisa menghindar dari stres. Pemicunya bisa datang dari mana saja. Jadi, hal yang bisa Anda kendalikan adalah bagaimana berdamai dengan stres. Jangan sepelekan stres kecil atau sederhana karena dalam jangka panjang juga bisa berdampak pada kesehatan otak.
Ada banyak alternatif yang bisa dilakukan untuk meredakan stres. Mulai dari menggeluti hobi, melakukan meditasi, mencoba berolahraga, dan banyak lagi. Menemukan orang terdekat yang bisa dipercaya untuk berbagi cerita juga merupakan hal penting dalam membantu memproses stres yang tengah dihadapi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut bagaimana efek stres bagi otak terutama terkait fungsi kognitif, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Dampak gila harta bisa mengganggu kesehatan mental dan membuat sulit bersosialisasi. Simak cara terhindar dari pikiran yang selalu berfokus pada materi di sini.
Stres dapat dirasakan oleh semua orang dan dapat memengaruhi kehidupan kita. Gejala stres kadang bisa disadari oleh seseorang, namun juga kadang sama sekali tidak disadari.
Skizofrenia hebefrenik umumnya digejalai dengan emosi yang tidak sesuai dan juga halusinasi yang singkat. Kondisi juga biasa disebut skizofrenia disorganisasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved