logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Efek Samping Obat TBC yang Perlu Anda Ketahui Saat Melakukan Pengobatan

open-summary

Salah satu efek samping yang mungkin muncul saat minum obat TBC adalah keringat, urine, dan liur yang berwarna merah. Obat antituberkulosis ini (OAT) juga punya sifat hepatotoksik yang berisiko merusak hati.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

2 Jun 2022

efek samping obat tbc urine berwarna merah

Salah satu efek samping obat TBC yang rentan paling umum adalah urine berwarna merah

Table of Content

  • Efek samping obat TBC yang mungkin muncul
  • Sekilas tentang pengobatan TBC
  • Hubungan obat TB dengan efek hepatotoksik
  • Cara menghilangkan efek samping obat TBC
  • Hal yang harus diperhatikan sebelum minum obat TBC

Penderita tuberkulosis perlu tahu apa saja efek samping obat TBC, mengingat cukup lamanya masa pengobatan. Umumnya, perawatan TBC minimal berlangsung selama 6 bulan tanpa putus.

Advertisement

Tuberkulosis alias TBC (TB), adalah salah satu penyakit infeksi bakteri yang umumnya menyerang paru-paru.

Efek samping obat tuberkulosis bisa jadi berat bagi sebagian orang. Namun tenang saja, dokter telah mempertimbangkan risiko dan manfaat pemberian obat. Agar tidak kaget dan bingung, berikut adalah beberapa efek samping obat antituberkulosis (OAT) yang mungkin saja terjadi.

Efek samping obat TBC yang mungkin muncul

Mengutip National Health Service, umumnya penyakit TBC hampir selalu dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan disiplin. Ada beberapa macam obat khusus yang perlu Anda konsumsi setidaknya 6-9 bulan.

Selain itu, dokter juga akan terus memantau terapi pengobatan, karena kemungkinan ada efek samping dari obat yang biasa disebut sebagai obat antituberculosis (OAT).

Tentunya, efek samping ini akan berbeda dan bervariai untuk setiap orang. Tergantung dari jenis obat serta kondisi tubuh pasien yang meminumnya.

Berikut adalah beberapa jenis obat TBC beserta dengan kemungkinan efek sampingnya.

1. Isoniazid

Isoniazid adalah antibiotik yang dapat melawan bakteri, digunakan untuk mengobati dan mencegah tuberkulosis. 

Efek samping dari obat TB isoniazid yang umum terjadi adalah kehilangan selera makan, warna urine gelap, mati rasa, kesemutan, rasa nyeri terbakar di tangan atau kaki.

Anda juga bisa merasa kelelahan yang tidak biasa, mual, sakit perut, hingga muntah.

Berikut adalah beberapa efek samping serius, yang membuat Anda perlu segera ke dokter, yaitu:

  • Sakit atau demam lebih dari 3 hari
  • Nyeri di perut bagian atas dan menyebar
  • Kulit atau mata menguning
  • Penglihatan kabur
  • Rasa sakit di belakang mata
  • Perilaku yang tidak biasa
  • Kejang
  • Kulit pucat dan mudah timbul memar

Informasikan kepada dokter bila Anda memiliki penyakit hati aktif. Biasanya, dokter akan menggantinya dengan obat lain apabila Anda memiliki penyakit hati aktif.

2. Rifampin

Rifampin atau rifampisin juga menjadi salah satu jenis obat OAT. Sebelum mengonsumsinya, beri tahu dokter jika Anda mempunyai kondisi diabetes, penyakit hati, hingga masalah perdarahan.

Efek samping rifampin atau rifampisin sebagai salah satu obat TBC yang paling umum adalah menyebabkan cairan tubuh berwarna merah atau oranye, seperti urine dan keringat. Warna gigi juga mungkin saja berubah.

Namun, perubahan warna ini sifatnya sementara dan tidak berbahaya.

Anda juga mungkin akan merasa kebingungan, mati rasa, mual, sakit perut, dan demam.

Sebaiknya, segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius, seperti:

  • Sakit perut parah
  • Diare berair dan berdarah
  • Nyeri dada, batuk, sesak napas
  • Perasaan pusing hingga mau pingsan
  • Mudah memar, mimisan, gusi berdarah
  • Timbul gejala flu

3. Ethambutol

Fungsi ethambutol sebagai antibiotik adalah mencegah pertumbuhan bakteri tuberkulosis.

Etambutol sebagai obat TBC bisa menyebabkan masalah penglihatan yang serius. Segera hentikan pengobatan dan konsultasikan ke dokter bila ini terjadi.

Informasikan pula dengan dokter jika Anda sedang menyusui, karena bisa membahayakan bayi.

Efek samping paling umum dari obat TBC ini termasuk gatal, ruam, nyeri sendi, sakit kepala, pusing, mual, muntah, gangguan pencernaan, hingga kehilangan nafsu makan.

Ada pula efek samping serius yang bisa terjadi pada tubuh Anda, seperti:

  • Batuk yang memburuk disertai demam
  • Sesak dan sulit bernapas
  • Mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki
  • Halusinasi
  • Pembengkakan kelenjar
  • Sariawan yang menyakitkan
  • Luka pada kulit
  • Urine sedikit atau tidak ada sama sekali
  • Reaksi kulit yang parah hingga kulit melepuh dan mengelupas
  • Gangguan hati

4. Pyrazinamide

Pyrazinamide digunakan untuk mengobati TBC pad aorang dewasa dan anak-anak. Umumnya, dikonsumsi bersamaan, alias sebagai kombinasi dengan obat TB lainnya.

Sebelum mulai pengobatan, dokter mungkin akan melakukan tes enzim hati dan kadar asam urat. Hal ini dilakukan untuk memastikan Anda bisa menggunakannya dengan aman.

Informasikan pula pada dokter jika Anda sedang hamil dan menyusui.

Efek samping umum dari obat TBC pirazinamid, kemungkinan adalah nyeri sendi, nyeri otot, mual, muntah, hingga kehilangan selera makan.

Sedangkan efek samping serius yang mungkin timbul dari obat TB ini, meliputi:

  • Demam
  • Nyeri sendi atau bengkak
  • Mimisan dan gusi berdarah
  • Gejala asam urat
  • Masalah pada organ hati

Baca Juga

  • Macam-Macam Penyebab Anemia, Selain karena Kekurangan Zat Besi
  • 8 Penyebab Jempol Kaki Bengkak dan Cara Mengatasinya
  • Penyebab Makanan Terasa Nyangkut di Dada dan Sulit Menelan

Sekilas tentang pengobatan TBC

Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh infeksi bakteri yang ditularkan melalui droplet (percikan air liur).

Orang dengan tuberkulosis aktif harus minum obat selama berbulan-bulan tanpa putus untuk menyingkirkan infeksi dan mencegah resistensi antibiotikPengobatan TBC membutuhkan waktu 6-9 bulan, bahkan kadang lebih lama. 

Meski begitu, jika minum obat TBC secara teratur, hampir semua kasus tuberkulosis dapat disembuhkan.

Untuk mencegah efek samping, dokter biasanya akan memantau memantau kemajuan selama perawatan untuk memastikan obatnya bekerja. 

Biasanya proses ini melibatkan tes darah, dahak atau urine, dan rontgen dada.

Hubungan obat TB dengan efek hepatotoksik

Kerusakan hati adalah efek samping serius dari hampir sebagian besar obat anti TBC atau OAT.

Hal ini terjadi akibat hepatotoksisitas obat, yaitu reaksi yang timbul akibat penumpukan zat berbahaya di dalam hepar.

Enzim untuk metabolisme obat dalam sel hati bisa mengalami kelainan bawaan, malformasi, aktivitasnya cukup rendah, atau terhambat oleh obat. Maka dari itu, metabolisme obat berubah menjadi racun pada sel hati.

Gejala awal yang menyerupai hepatitis akibat efek samping obat TB, di antaranya adalah:

  • Kelelahan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Keracunan parah
  • Sakit perut
  • Penyakit kuning
  • Urine berwarna gelap seperti teh

Cara menghilangkan efek samping obat TBC

Segala bentuk efek samping obat OAT, baik yang ringan hingga berat, segera langsung konsultasikan ke dokter agar terus dilakukan pemantauan.

Dalam kasus reaksi atau efek samping ringan, Anda bisa mengatasi efek sampingnya dengan cara meredakan gejalanya, seperti beristirahat untuk mengobati pusing.

Selama periode minum obat, Anda diwajibkan kontrol rutin untuk memantau kondisi. Dalam evaluasi rutin ini, dokter akan mengubah dosis atau jenis obat sesuai jika dirasa perlu dan lebih sesuai kondisi kesehatan. Adanya efek samping juga bisa jadi acuan dokter untuk mengubah pengobatan.

Tak hanya itu saja, dokter juga akan merekomendasikan untuk melakukan tes darah untuk melihat apakah ada risiko gangguan hati.

Jangan langsung berhenti minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter sekalipun Anda merasa jauh membaik. Anda justru harus taat aturan minum obat TBC. Sebab, pengobatan yang tidak tuntas malah membuat bakteri yang belum mati benar jadi kebal dengan antibiotik.

Ketika bakteri TBC kebal dengan antibiotik, Anda akan membutuhkan pengobatan lini dua dengan obat-obatan yang mungkin punya potensi efek samping lebih tinggi, serta waktu pengobatan yang lebih lama. Kondisi ini dikenal sebagai TB MDR

Hal yang harus diperhatikan sebelum minum obat TBC

Beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat mengonsumsi obat TBC, antara lain:

  • Beri tahu dokter mengenai segala obat-obatan lain yang Anda gunakan.
  • Pastikan Anda minum obat minimal 6 bulan atau sesuai anjuran dokter untuk memastikan bakteri mati.
  • Minum obat secara teratur dan jangan berhenti bahkan ketika Anda merasa lebih baik.
  • Minum obat tidak teratur dapat menyebabkan bakteri tuberculosis menjadi resisten terhadap obat.
  • Hindari minum alkohol selama pengobatan tuberkulosis. Alkohol dapat meningkatkan efek samping obat dan toksisitas, karena keduanya memengaruhi hati.

Orang dengan HIV berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi TBC karena daya tahan tubuhnya yang menurun. Orang HIV yang menjalani terapi antiretroviral, berisiko mengalami lebih banyak efek samping obat TBC.

Penyesuaian dosis mungkin diperlukan dengan obat HIV.

Pastikan Anda mendiskusikan segala kemungkinan efek samping obat TBC dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Anda juga bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

penyakit paru-parutbctuberkulosispenyakit

Ditulis oleh Annisa Nur Indah

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved