Efek samping metformin yang paling umum antara lain sakit perut, mual, muntah, kembung, diare, sakit kepala, dan ada rasa logam tidak enak di mulut. Dalam jangka panjang, penggunaan metformin juga bisa memicu efek samping berupa anemia dan hipoglikemia atau gula darah rendah.
17 Nov 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Efek samping metformin antara lain sakit perut, mual, dan sakit kepala
Table of Content
Untuk bisa menjaga kadar gula darah berada di batas aman, para pengidap diabetes perlu rutin minum obat. Salah satu obat yang sering diresepkan dokter adalah metformin. Obat ini ampuh untuk menjaga kesehatan para diabetesi, namun efek samping metformin juga perlu diketahui agar lebih waspada.
Advertisement
Metformin adalah obat diabetes yang biasa diresepkan pada penderita diabetes tipe 2 ataupun diabetes gestasional untuk mengendalikan kadar gula darah.
Pada pengobatan diabetes tipe 2, pemberian metformin pada umumnya dimulai dengan dosis terendah, yaitu 500 mg untuk orang dewasa dan dikonsumsi 2-3 kali sehari.
Beberapa orang mungkin juga diresepkan dosis 850 mg yang diminum 1-2 kali sehari. Dosis pada orang dewasa dapat ditingkatkan 2000-3000 mg per hari secara bertahap dengan interval waktu minimal 1 minggu.
Jika tidak dikonsumsi sesuai dosis, maka risiko munculnya efek samping metformin bisa makin besar. Mengutip Medline Plus, selama mengonsumsi metformin, kamu mungkin dapat merasakan efek samping yang umum, seperti:
Kamu dapat mengurangi risiko munculnya efek samping dengan mengonsumsi metformin setelah makan. Tak perlu khawatir, karena efek samping tersebut juga cenderung hilang setelah beberapa waktu.
Selain efek samping ringan, metformin juga berisiko memicu gangguan kesehatan lain dalam jangka panjang.
Walaupun jarang terjadi, kamu tetap perlu berhati-hati dengan efek samping metformin jangka panjang yang meliputi:
Asidosis laktat terjadi ketika ada penumpukan asam laktat di tubuh. Kondisi ini biasanya akan memicu beberapa gejala, seperti:
Menurut Medline Plus, metformin dapat menurunkan kadar vitamin B12. Pada kasus yang jarang terjadi, kondisi tersebut dapat menyebabkan anemia atau rendahnya kadar sel darah merah.
Rasa lelah dan pusing merupakan gejala dari anemia. Apabila dokter menyimpulkan konsumsi metformin memicu anemia, maka akan diberikan obat pengganti atau suplemen vitamin B12.
Mengombinasikan metformin dengan obat diabetes lainnya terkadang menimbulkan efek samping hipoglikemia. Bahaya metformin jangka panjang ini juga berisiko terjadi pada penderita diabetes tipe 2 yang olahraga berlebihan, mengonsumsi alkohol, atau tidak melakukan pola hidup sehat.
Beberapa gejala dari hipoglikemia sebagai efek samping metformin jangka panjang, yaitu:
Untuk mencegah hipoglikemia, pasien yang mengonsumsi metformin harus senantiasa mengonsumsi makanan sehat.
Konsultasikan pula dengan dokter terkait olahraga yang bisa kamu jalani, serta patuhi konsumsi obat yang diberikan.
Efek samping yang lebih serius setelah mengonsumsi obat metformin umumnya terjadi pada beberapa orang dengan kondisi sebagai berikut:
Selalu terbuka dengan dokter terkait riwayat medis dan konsumsi obat yang kamu jalani. Jika memiliki kondisi medis berikut ini, kamu mungkin tak bisa mengonsumsi metformin:
Baca Juga: Bolehkah Metformin Dikonsumsi Ibu Hamil dan Menyusui?
Sebagian besar efek samping metformin melibatkan sistem pencernaan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kemunculannya:
Selain itu, ada baiknya hindari terlalu banyak minum saat mengonsumsi metformin karena dapat meningkatkan peluang terkena asidosis laktat.
Saat mengalami efek samping tidak nyaman dari metformin, sebaiknya hubungi dokter.
Baca Juga: Apakah Metformin Aman untuk Diet? Ini Faktanya
Bagaimanapun, setiap obat berisiko menimbulkan efek samping atau bahaya tertentu, termasuk metformin yang kerap dikonsumsi penderita diabetes. Apabila dokter meresepkan metformin, kamu disarankan untuk menanyakan pada dokter terkait efek sampingnya. Kamu juga harus memberitahukan kondisi medis yang pernah dialami, serta obat lain yang tengah dikonsumsi.
Jika masih ragu dengan obat-obatan diabetes yang kamu terima, konsultasikan langsung dengan dokter spesialis penyakit dalam lewat Klinik Online Penyakit Dalam yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Perbedaan obat generik dan paten, bukanlah dari segi khasiat. Sebab, perbedaan kedua jenis obat ini terletak pada cara produksi serta harga jualnya.
Overdosis paracetamol bisa mengakibatkan gagal ginjal hanya dalam hitungan hari. Bila Anda sering mengonsumsi paracetamol untuk meredakan sakit, tampaknya perlu waspada.
Terdapat sejumlah obat asam urat alami yang dipercaya ampuh dalam mengatasi rasa nyeri pada sendi, mulai dari cuka apel, jahe, air lemon, teh hijau, hingga minyak zaitun.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved