Efek samping asam jawa bisa mengintai kondisi kesehatan tertentu, khususnya jika dikonsumsi secara berlebihan. Salah satu efek samping asam jawa adalah reaksi alergi dan gejala asam lambung.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
7 Sep 2020
Efek samping asam jawa bila dikonsumsi berlebihan adalah alergi, gejala asam lambung naik, hingga peningkatan gula darah
Table of Content
Asam jawa dikenal sebagai bahan penyedap masakan atau jamu tradisional yang memiliki manfaat untuk kesehatan. Sayangnya, belum banyak yang memahami efek samping asam jawa bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Terutama apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Advertisement
Bagi Anda yang gemar hidangan sayur asem ataupun jamu tradisional, tentu sudah tak asing lagi dengan rempah asam jawa atau tamarind.
Asam jawa adalah jenis buah yang memiliki nama ilmiah Tamarindus indica. Populasi tanaman ini mayoritas tumbuh di Afrika, India, Pakistan, dan negara dengan wilayah tropis lainnya.
Tak hanya dapat meningkatkan cita rasa pada masakan atau minuman jamu tradisional, asam jawa sering dianggap memiliki manfaat yang baik bagi tubuh.
Asam jawa kerap digunakan sebagai obat untuk mengatasi diare, sembelit, demam, dan tukak lambung.
Kandungan polifenol sebagai antioksidan dan antiradang di dalam asam jawa mampu melindungi tubuh dari berbagai ancaman penyakit, seperti jantung, kanker, atau diabetes.
Ekstrak bijinya diyakini dapat membantu menurunkan gula darah, sedangkan ekstrak daging buah asam jawa dipercaya dapat menurunkan berat badan dan menyembuhkan penyakit perlemakan hati. Kulit kayu dan daun tanaman asam jawa juga digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka.
Manfaat kunyit asam berasal dari kandungan nutrisi di dalamnya. Kandungan nutrisi kunyit asam, meliputi:
Asam jawa juga mengandung berbagai vitamin dan mineral lainnya, seperti vitamin C, vitamin K, vitamin B6 (pyridoxine), vitamin B5 (asam pantotenat), asam folat, tembaga, dan selenium.
Tak ayal apabila buah berwarna kecoklatan ini memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, seperti meredakan peradangan, meringankan gangguan pencernaan, menurunkan berat badan, mencegah atherosclerosis, mencegah penyakit kronis, hingga merawat kulit dan rambut.
Memang ada berbagai manfaat asam jawa untuk kesehatan yang bisa dipetik. Namun, bagi beberapa orang yang memiliki kondisi medis tertentu, ada efek samping asam jawa yang mungkin dapat timbul setelah mengonsumsinya, baik dalam campuran bahan masakan atau minuman.
Untuk lebih jelasnya, simak efek samping asam jawa berikut ini.
Salah satu efek samping asam jawa adalah reaksi alergi. Ya, bagi orang-orang yang rentan mengalami alergi makanan, termasuk alergi terhadap asam jawa, mungkin akan mengalami berbagai reaksi sesaat setelah mengonsumsinya.
Reaksi alergi yang mungkin muncul, di antaranya kulit gatal, meradang, ruam, sensasi pedas menusuk, pusing, mual, pingsan, hingga sesak napas.
Efek samping asam jawa apabila dikonsumsi secara berlebihan adalah mampu mengikis enamel gigi. Hal ini karena kandungan asam yang tinggi pada buah tamarind.
Jika Anda sering mengonsumsi asam jawa, paparan zat asam terus-menerus yang diterima oleh gigi semakin mengikis enamel gigi hingga melemahkan struktur permukaan gigi.
Jadi, apabila Anda ingin terhindar dari efek samping asam jawa satu ini, alangkah baiknya untuk mengonsumsi asam jawa dalam jumlah yang wajar.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, asam jawa merupakan salah satu buah yang kaya akan kandungan asamnya.
Hal inilah yang dapat menimbulkan efek samping asam jawa apabila dikonsumsi berlebihan pada penderita asam lambung naik.
Ketika Anda makan asam jawa dalam bentuk buah utuh atau meminumnya dalam bentuk cairan, asam akan menumpuk terlalu banyak di dalam perut bersama asam yang diproduksi oleh lambung.
Kondisi itulah yang dapat menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan sehingga gejala asam lambung meningkat atau gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat muncul.
Meski diyakini dapat menurunkan berat badan, asam jawa mengandung 287 kalori. Jumlah kalori tersebut cukup tinggi apabila dibandingkan dengan jenis buah-buahan lainnya.
Bagi orang-orang yang sedang mengendalikan asupan kalori harian pada tubuh, efek samping asam jawa ini mungkin saja mengintai apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Efek samping asam jawa selanjutnya adalah meningkatkan risiko perdarahan. Hal ini dapat terjadi apabila Anda mengonsumsi asam jawa bersamaan dengan minum obat-obatan tertentu dari dokter secara rutin.
Beberapa jenis obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko perdarahan saat mengonsumsi asam jawa adalah
Salah satu manfaat asam jawa adalah dapat membantu mengatasi diare. Namun, jika Anda sedang menggunakan obat pencahar, sebaiknya jangan mengonsumsi asam jawa untuk mengobatinya secara bersamaan agar terhindar dari efek sampingnya.
Bagi penderita diabetes, sebaiknya perlu berhati-hati dalam mengonsumsi asam jawa. Pasalnya, efek samping asam jawa dapat meningkatkan gula darah secara ekstrem.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, penderita diabetes yang mengonsumsi obat herbal dari asam jawa berisiko mengalami peningkatan gula darah secara drastis atau dikenal dengan hiperglikemia.
Alangkah baiknya, penderita diabetes melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan konsumsi asam jawa.
Meningkatkan tekanan darah juga menjadi efek samping asam jawa. Hal ini karena buah asam jawa diketahui mengandung efek vasokonstriktor yang dapat meningkatkan aktivitas penyempitan pembuluh darah.
Pada penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, mengonsumsi asam jawa dapat meningkatkan risiko aliran darah yang lambat. Bahkan, kemungkinan menyumbat pembuluh darah penderita sepenuhnya.
Sebuah studi observasi yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan India menemukan bahwa konsumsi asam jawa secara berlebihan dapat meningkatkan pembentukan batu di kantong empedu.
Kondisi tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit kuning, demam akut, kram perut, mual, muntah, masalah pencernaan, masalah liver, dan lainnya.
Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna membuktikan efek samping asam jawa satu ini.
Pada dasarnya, ibu hamil boleh-boleh saja mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung asam jawa selama dalam jumlah yang wajar.
Efek samping asam jawa untuk ibu hamil mungkin muncul apabila Anda mengonsumsinya secara berlebihan. Konsumsi asam jawa berlebihan pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko ketidakseimbangan gula darah dan membahayakan tekanan darah.
Kendati demikian, masih belum banyak hasil penelitian yang menyebutkan efek samping asam jawa bagi ibu hamil dengan lebih jelas.
Jika ingin mengonsumsi asam jawa, alangkah baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna mendapatkan rekomendasi asupan asam jawa untuk menu harian yang tepat bagi ibu hamil.
Baca Juga
Konsumsi asam jawa dalam batas yang wajar sebenarnya aman-aman saja bagi tubuh.
Meski demikian, efek samping asam jawa mungkin dapat dialami oleh beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Terlebih apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Oleh karena itu, sebaiknya selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui jumlah wajar konsumsi asam jawa dan olahannya sesuai kondisi Anda.
Dengan demikian, Anda dapat terhindar dari efek samping asam jawa yang membahayakan.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Hand sanitizer kedaluwarsa tidak efektif dalam membunuh bakteri dan virus di tangan, termasuk virus corona. Hal ini justru berbahaya bagi kulit telapak tangan Anda.
1 Apr 2020
penyakit kolera adalah Infeksi bakteri yang cukup serius dengan gejala dehidrasi serta diare parah . Media utama penularan penyakit kolera adalah air yang terkontaminasi. Itulah sebabnya dulu kolera menjadi wabah yang marak terjadi di negara-negara dengan sanitasi buruk atau di tempat yang terjadi bencana
2 Okt 2020
Cara meningkatkan daya tahan tubuh tidak hanya menjaga pola hidup sehat melainkan kebutuhan suplemen juga penting.
14 Des 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved