logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Efek Samping Antasida Bila Dikonsumsi Berlebihan dan Tak Wajar

open-summary

Ada beragam efek samping antasida jika dikonsumsi berlebihan, termasuk sembelit, diare, masalah otot, hingga gangguan pernapasan. Osteoporosis juga berisiko menjadi efek samping antasida.


close-summary

2023-03-26 20:40:45

| Arif Putra

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Ada sejumlah efek samping antasida yang berisiko terjadi jika dikonsumsi berlebihan

Berlebihan mengonsumsi antasida akan menimbulkan efek samping seperti sembelit, diare, masalah otot

Table of Content

  • 8 Efek samping antasida jika dikonsumsi sembarangan
  • Jenis-jenis antasida
  • Bagaimana antasida mampu mengobati sakit maag?
  • Catatan dari SehatQ

Antasida merupakan obat-obatan yang dapat menetralkan asam lambung. Obat ini dapat diminum untuk meredakan gejala gangguan asam lambung seperti refluks asam lambung, nyeri ulu hati, hingga dispepsia. Tak boleh dikonsumsi berlebihan, antasida menyimpan beberapa risiko efek samping yang harus Anda perhatikan. Simak daftar efek samping antasida jika diminum sembarangan dan berlebihan.

Advertisement

8 Efek samping antasida jika dikonsumsi sembarangan

Berikut ini efek samping antasida jika penggunaannya berlebihan dan tak wajar:

1. Sembelit atau konstipasi

Salah satu efek samping antasida yang dikonsumsi berlebihan adalah sembelit atau konstipasi. Biasanya, efek samping ini muncul dari konsumsi produk antasida yang mengandung kalsium dan aluminium. 

Apabila mengalami sembelit setelah mengonsumsi antasida, Anda disarankan untuk mengganti jenis obat yang dikonsumsi. Pilihan lain yang bisa diresepkan dokter termasuk proton pump inhibitor (PPI) dan penghambat H2. 

2. Diare

Efek samping antasida adalah diare
Antasida dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare

Selain konstipasi, antasida juga dapat menimbulkan gangguan pencernaan lain seperti diare. Biasanya, efek samping antasida ini dialami pasien yang mengonsumsi produk dengan kandungan magnesium.

Diare yang terjadi biasanya sebentar namun bisa kembali kambuh jika konsumsi antasida dilanjutkan. 

3. Masalah otot

Konsumsi antasida juga berisiko memicu gangguan otot, termasuk otot berkedut dan nyeri otot. Pasien juga akan merasakan tubuh lemah secara keseluruhan sebagai efek samping obat-obatan ini. 

Efek samping antasida pada otot bisa terjadi karena pengaruhnya terhadap kadar elektrolit seperti kalsium, magnesium, dan fosfor di aliran darah. Perubahan kadar elektrolit di atas dapat berefek negatif terhadap fungsi otot dan saraf – sebagai risiko dari dari penggunaan antasida yang sembarangan. 

4. Gangguan pernapasan

Konsumsi antasida yang berlebihan ternyata juga berisiko memicu gangguan pernapasan, seperti laju respirasi menjadi lambat. Efek samping antasida ini biasanya dialami pasien yang mengonsumsi produk dengan kandungan natrium bikarbonat atau kalsium karbonat. Antasida dengan kandungan tersebut dapat menaikkan pH di aliran darah menjadi lebih basa. 

Peningkatan pH di aliran darah membuat tubuh memperlambat laju pernapasan. Namun, jika laju pernapasan terlalu lambat, tubuh pasien berisiko mengalami penumpukan karbon dioksida dan menimbulkan rasa letih dan kantuk. 

5. Hiperkalsemia

Penggunaan antasida kalsium bikarbonat yang berlebihan berisiko memicu hiperkalsemia. Hiperkalsemia merujuk pada menumpuknya kalsium di dalam tubuh. Akumulasi kalsium di ginjal, saluran pencernaan, dan paru-paru dapat mengganggu fungsi organ akibat terhambatnya aliran darah. Hiperkalsemia juga berisiko memicu kegagalan fungsi organ.

Beruntung, penyetopan konsumsi antasida dapat mencegah perburukan hiperkalsemia.

6. Risiko infeksi

Penggunaan antasida secara berlebihan dapat “menetralkan” asam lambung dengan berlebihan pula. Padahal, selain membantu mencerna makanan, asam lambung sebenarnya juga melindungi tubuh dari bakteri yang terkandung dalam panganan yang Anda konsumsi. 

Netralisasi asam lambung yang berlebihan membuat bakteri bisa lolos ke saluran pencernaan dan berisiko melemahkan sistem pertahanan tubuh. Infeksi bakteri yang lolos tersebut berisiko menimbulkan masalah seperti gastroenteritis, diare, bahkan gangguan pada saluran pencernaan bagian atas. 

7. Risiko batu ginjal

Efek samping antasida adalah risiko pembentukan batu ginjal
Antasida yang mengandung kalsium berisiko memicu pembentukan batu ginjal

Antasida yang mengandung kalsium berisiko membuat tubuh mengeluarkan banyak mineral ini melalui urine. Namun, peningkatan pembuangan kalsium berisiko membuat mineral ini tertumpuk di ginjal dan memicu pembentukan batu ginjal

Terbentuknya batu ginjal membuat penderitanya merasakan rasa sakit di punggung bagian bawah. Bahkan, kondisi ini juga menimbulkan munculnya darah di urine. Gejala batu ginjal dapat menyiksa bagi pasien yang terkadang juga menghambat aliran urine.

8. Osteoporosis

Efek samping antasida lain yang mungkin tak akan Anda sangka adalah osteoporosis. Efek samping ini berisiko dialami oleh pasien yang mengonsumsi antasida dengan kandungan aluminium. Pasalnya, antasida yang mengandung aluminium dapat melemahkan tulang karena memicu penurunan kadar kalsium dan fosfat di tubuh. 

Efek samping antasida pada tulang ini utamanya harus diwaspadai pada pasien yang berisiko tinggi menderita osteoporosis, menderita osteopenia, atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat osteoporosis.

Jenis-jenis antasida

Ada berbagai jenis antasida yang tersedia untuk mengatasi masalah asam lambung. Beberapa produk antasida dijual dengan label merek. Sementara itu, beberapa antasida lain dijual dengan nama kandungan utamanya.

Beberapa jenis kandungan dalam antasida, yaitu:

  • Aluminium hidroksida
  • Magnesium karbonat
  • Magnesium trisilikat
  • Magnesium hidroksida
  • Kalsium karbonat
  • Natrium bikarbonat

Beberapa antasida lain juga mengandung zat lain seperti alginat dan simeticone. Alginat dapat memberikan lapisan protektif pada tenggorokan. Sementara itu, simeticone membantu mengurangi kembung pada perut.

Bagaimana antasida mampu mengobati sakit maag?

Seperti yang sudah disinggung di atas, antasida bekerja dengan menetralkan asam lambung. Senyawa dalam antasida merupakan senyawa alkali atau basa – yang merupakan lawan dari asam. Netralisasi asam tersebut membuat kandungan di dalam lambung menjadi tidak terlalu korosif.

Baca Juga

  • 4 Penyebab Air Liur Berlebihan Saat Hamil
  • 7 Penyebab Sakit Ulu Hati dan Berbagai Cara Mengatasinya
  • 9 Tips Puasa bagi Penderita Asam Lambung agar Ibadah Tetap Lancar

Catatan dari SehatQ

Ada sejumlah efek samping antasida yang berisiko terjadi jika dikonsumsi berlebihan. Efek samping antasida mulai dari sembelit, diare, nyeri otot, hingga osteoporosis. Bila masih memiliki pertanyaan terkait efek samping antasida Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ tersedia gratis di Appstore dan Playstore yang berikan informasi terkait obat-obatan terpercaya.

Advertisement

asam lambungrefluxdispepsiaantasida

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved