Sebenarnya secara ilmiah, tidak ada efek rambut bayi tidak dipotong. Justru yang menentukan kondisi rambut bayi adalah faktor genetik dan folikel yang ada di bawah kulit kepala. Di sinilah tempat diproduksinya rambut dari sel-sel protein.
2023-03-18 22:00:54
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Mencukur rambut bayi
Table of Content
Tentu keputusan mencukur rambut bayi hingga habis setelah mereka lahir sepenuhnya hak orangtua. Hanya saja, kerap ada anggapan bahwa efek rambut bayi tidak dipotong akan membuat rambut mereka tumbuh tipis.
Advertisement
Lantas, apakah rambut bayi harus dicukur habis? Tentu tidak. Jika alasannya untuk membuat rambut si kecil tumbuh lebih lebat, faktor genetiklah yang menentukan. Bukan dicukur tidaknya rambut mereka.
Sebenarnya secara ilmiah, tidak ada efek rambut bayi tidak dipotong. Justru yang menentukan kondisi rambut bayi adalah faktor genetik dan folikel yang ada di bawah kulit kepala. Di sinilah tempat diproduksinya rambut dari sel-sel protein.
Memang biasanya rambut bayi yang baru lahir cenderung sangat tipis. Setelah dicukur, bisa saja orangtua mendapati perubahan warna dan tekstur. Namun, sangat minor.
Ini hanyalah rambut yang tumbuh lebih awal karena rambut sebelumnya telah dicukur habis. Artinya, rambut lebih tebal ini bukan karena rambut dipotong, namun memang akan tumbuh pada akhirnya meski tanpa dicukur sekalipun.
Justru ketika ingin mencukur habis rambut bayi, pastikan tahu bagian yang masih lunak yaitu fontanelle. Ini adalah area lunak yang memberi ruang bagi otak bayi untuk tumbuh di luar rahim.
Jadi, apabila memang ingin memotong rambut si kecil, pastikan menggunakan alat yang tepat. Apabila masih ragu, percayakan kepada yang berpengalaman.
Jika mencukur habis rambut bayi memang keinginan orangtua agar kepala si kecil lebih bersih, tentu bukan masalah.
Namun menjadi keliru apabila memotong rambut bayi dilakukan karena percaya mitos soal tebal tipisnya rambut. Bahkan, ada beberapa mitos lain terkait memotong rambut bayi, seperti:
Banyak orangtua berharap ketika memotong rambut bayi, maka akan tumbuh jauh lebih tebal. Padahal, apakah rambut bayi harus dicukur habis? Tidak juga. Hal yang menentukan tekstur, ketebalan, dan kecepatan tumbuhnya rambut bayi adalah faktor genetik.
Satu-satunya momen ketika rambut seseorang bisa berubah adalah ketika mereka menjalani kemoterapi, sebagai rangkaian pengobatan kanker. Di luar itu, faktor genetiklah yang paling berperan.
Ada pula mitos sekaligus larangan untuk memotong rambut bayi sebelum usianya menginjak satu tahun. Konon, ini akan membuat rambut mereka tumbuh kurang apik. Lagi-lagi, ini tidak tepat. Faktor genetik tetap paling berperan terhadap rambut si kecil, bukan kapan mencukurnya.
Mitos lainnya adalah anggapan bahwa makan wortel atau bagian paling ujung dari roti tawar akan membuat rambut bayi tumbuh keriting. Tentu tidak ada alasan mitos yang satu ini terbukti. Benang merahnya tetap sama, yaitu faktor genetik paling berperan.
Disebut pula bahwa orangtua yang mencuci rambut bayi hingga ke kulit kepalanya berarti benar-benar bersih. Ini salah. Sebab, keramas rambut bayi hingga terlalu dalam justru akan menghilangkan kelembapan alami batang rambut. Alhasil, rambutnya bisa menjadi kering dan sulit diatur.
Sebaiknya, gunakan sampo khusus untuk bayi yang tidak pedih di mata. Cukup memberi sampo sekali dan membilasnya hingga bersih.
Baca Juga
Bahkan ketika buah hati Anda belum menunjukkan rambut lebat hingga usianya setahun, tak perlu khawatir. Tak perlu pula merisaukan komentar orang lain dengan berbagai saran dan rekomendasi yang membuat Anda kewalahan mana yang harus dipilih.
Kecuali apabila tidak ada tanda-tanda tumbuh rambut sama sekali sejak bayi lahir hingga mereka berusia 1-2 tahun, barulah ini bisa menjadi hal yang dibicarakan lebih lanjut dengan dokter.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kondisi rambut bayi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Janin yang mengalami PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat) memiliki risiko selama masa kehamilan, masa persalinan, dan setelah janin dilahirkan. Untuk menghindari kondisi ini, ada beberapa pantangan selama kehamilan yang harus Anda patuhi.
Risiko minum kopi untuk bayi perlu orangtua waspadai. Hal tersebut bisa menyebabkan suasana hati si kecil memburuk, jantung berdebar, meningkatkan asam lambung, gangguan tidur, hingga obesitas.
Beberapa bayi yang baru lahir tidak langsung memiliki rambut yang lebat dan tebal, bahkan ada yang rambutnya rontok di 6 bulan pertama. Namun, Anda tidak perlu khawatir, ada berbagai tips merawat kesehatan rambut bayi agar tumbuh tebal dan sehat. Yuk, ikuti caranya di bawah ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved