Operasi caesar memiliki efek samping untuk ibu dan bayi. Pada ibu, operasi caesar berisiko memicu infeksi, penggumpalan darah, dan perlengketan jaringan. Sedangkan bayi yang dilahirkan melalui tindakan caesar lebih berisiko terkena asma. Ia juga biasanya lebih sulit menyusu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
27 Jul 2023
Efek operasi caesar pada ibu salah satunya infeksi luka operasi
Table of Content
Melahirkan lewat metode per vaginam atau normal maupun melalui operasi caesar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meski dinilai lebih aman untuk sebagian orang, faktanya operasi caesar memiliki risiko efek samping yang perlu diwaspadai.
Advertisement
Efek samping setelah operasi caesar untuk ibu salah satunya adalah meningkatkan risiko infeksi. Sedangkan bayi yang lahir melalui operasi caesar menurut penelitian juga lebih berisiko terkena gangguan pernapasan.
Apabila kamu sedang mempertimbangkan untuk menjalani operasi ini, mengenali efek operasi caesar untuk ibu maupun bayi perlu diketahui. Langkah ini dapat membantu kamu dalam membuat keputusan terbaik.
Layaknya prosedur medis lain, operasi caesar memiliki beberapa risiko efek samping yang mungkin akan dialami oleh wanita yang menjalaninya.
Tidak semua ibu yang melahirkan dengan metode ini akan mengalami efek samping yang sama. Bahkan banyak wanita tidak mengeluhkan efek negatifnya sama sekali.
Meski begitu, tetap penting bagi ibu untuk mengetahui dampak dari persalinan dengan metode caesar.
Berikut beberapa efek samping setelah operasi caesar untuk ibu:
Infeksi adalah efek operasi caesar yang perlu diwaspadai. Sebagian kecil perempuan yang menjalaninya mengalami infeksi.
Ada tiga jenis infeksi yang berisiko terjadi setelah operasi caesar, yaitu infeksi luka operasi caesar, infeksi dinding rahim yang disebut endometritis, dan infeksi saluran kemih.
Sama halnya dengan prosedur operasi lain, persalinan dengan metode caesar juga memiliki risiko munculnya penggumpalan darah. Kondisi ini bisa berbahaya, terutama jika gumpalan darah masuk ke paru-paru dan memicu emboli paru.
Saat gumpalan darah menyumbat aliran darah di paru-paru, berbagai gejala dapat terjadi. Mulai dari sesak napas, nyeri, hingga bengkak di pergelangan kaki
Apabila kamu merasakan gejala-gejala tersebut selama pemulihan operasi caesar, dokter biasanya akan langsung melakukan tindakan yang diperlukan agar gumpalan darah bisa hilang.
Beberapa upaya untuk mengobati penggumpalan darah pascaoperasi caesar adalah dapat berupa konsumsi obat pengencer darah dan penggunaan stoking khusus. Stoking ini bisa kembali melancarkan aliran darah yang sempat tersumbat.
Ibu yang pernah menjalani operasi caesar berisiko lebih besar untuk mengalami gangguan di kehamilan selanjutnya. Salah satu risiko hamil lagi setelah operasi caesar yang paling umum adalah plasenta previa.
Plasenta previa merupakan kondisi yang ditandai dengan plasenta yang menutupi jalan lahir. Akibatnya, calon buah hati akan lebih sulit keluar saat persalinan.
Selain plasenta previa, beberapa komplikasi kehamilan dan persalinan yang dapat meningkat karena riwayat operasi caesar meliputi keguguran, plasenta akreta, dan abrupsi plasenta.
Plasenta akreta adalah komplikasi serius yang mengharuskan dokter untuk melakukan histerektomi atau operasi pengangkatan rahim setelah bayi berhasil dilahirkan.
Selama masa pemulihan setelah operasi caesar, ibu berisiko mengalami adesi atau perlengketan jaringan. Kondisi ini memicu menyatunya jaringan luka sehingga membuat organ di dalam perut menempel satu sama lain.
Adesi jaringan juga bisa membuat organ-organ dalam perut menempel ke dinding perut bagian dalam.
Pada banyak kasus, adesi tidaklah berbahaya. Tapi sebagian kecil dari kasus ini memerlukan perawatan medis karena bisa memicu nyeri.
Diperkirakan satu dari empat perempuan yang menjalani operasi caesar dapat mengalami adesi jaringan.
Efek operasi caesar yang bisa masuk sebagai pertimbangan berikutnya adalah masa pemulihan caesar yang lebih lama daripada persalinan normal. Setelah persalinan berhasil dilakukan, kamu juga masih harus mengonsumsi obat pereda nyeri.
Kamu pun mungkin akan merasakan sakit di area operasi selama beberapa hari setelahnya. Satu di antara sepuluh perempuan yang menjalani operasi caesar masih merasakan nyeri di area luka selama beberapa bulan pascaoperasi.
Setelah operasi caesar, kamu juga umumnya memerlukan waktu lebih lama hingga dapat beraktivitas seperti biasa.
Baca Juga: Operasi Caesar Kedua, Lebih Aman atau Justru Berisiko?
Efek operasi caesar juga bisa dirasakan oleh sang bayi. Selain risiko yang muncul sesaat setelah persalinan, bayi juga dapat mengalami efek operasi caesar jangka panjang, seperti:
Saat bayi lahir melalui operasi caesar, mereka mungkin mengalami gangguan pernapasan yang bernama transient tachypnea. Kondisi ini bisa terjadi karena proses operasi membuat bayi tidak melalui tahap-tahap yang biasa dialami pada persalinan normal.
Pada proses persalinan normal, bayi biasa memiliki cukup waktu untuk mengosongkan cairan di paru-parunya. Sementara bayi yang lahir dengan metode caesar tidak. Hal ini bisa membuatnya sulit bernapas.
Meski begitu, gangguan pernapasan biasanya akan mereda dalam dua hari setelah proses persalinan.
Efek operasi caesar pada bayi selanjutnya adalah risiko cedera akibat alat-alat operasi yang digunakan. Risiko ini memang tergolong kecil dan sangat jarang terjadi, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa bayi bisa tergores pisau bedah.
Meningkatknya risiko asma pada anak merupakan salah satu efek operasi caesar yang sudah banyak diketahui dan diteliti. Dalam sebuah analisis yang dilakukan pada 39 penelitian, ditemukan bahwa ada kaitan yang erat di antara keduanya.
Kenaikan risiko asma dapat muncul pada anak yang lahir lewat operasi caesar secara elektif, direncanakan, maupun yang mendadak karena kondisi darurat.
Salah satu hal yang diyakini bisa menjadi penyebab efek ini adalah tidak adanya paparan bakteri alami pada bayi yang lahir lewat operasi caesar, sehingga mereka lebih sensitif pada faktor lingkungan. Sementara bayi yang lahir lewat jalur vagina sudah terpapar sejak detik-detik awal kehidupannya.
Bayi yang lahir dari operasi caesar biasanya lebih sulit untuk menyusu langsung dari ibu. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut:
Saat proses persalinan lewat vagina, bayi akan diselimuti oleh mikrobioma dari ibu. Mikrobioma adalah bakteri baik yang berguna untuk mendukung daya tahan tubuh bayi. Bayi yang lahir lewat operasi caesar tidak terpapar oleh bakteri ini, sehingga lebih berisiko terkena penyakit di kemudian hari.
Baca juga: 7 Pantangan Setelah Operasi Caesar yang Wajib Ibu Ketahui
Melahirkan normal lewat vagina memang masih menjadi metode persalinan yang paling dianjurkan secara medis. Khususnya untuk ibu hamil maupun janin yang sehat. Namun tidak sedikit perempuan yang lebih memilih untuk menjalani operasi caesar karena alasan tertentu atau memang tidak bisa menjalani persalinan normal.
Sebelum memutuskan, mengetahui efek operasi caesar tentu sangat penting. Dampak negatif yang telah disebutkan di atas tentu tidak dialami oleh semua ibu maupun bayi. kamu bisa berdiskusi lebih lanjut dengan dokter kandungan mengenai risiko ini agar sesuai dengan kondisi kesehatan kamu dan janin.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Artis yang lahiran dengan metode ERACS antara lain Nagita Slavina, Tasya Kamila, Felicya Angelista, Aurel Hermansyah, Irish Bella, Nola B3. Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) adalah metode dalam operasi caesar yang bisa mempercepat pemulihan.
22 Jan 2023
Waktu mengenai berapa hari setelah operasi caesar boleh mandi bergantung pada kondisi luka sayatan pasca operasi. Umumnya, Anda dapat mandi usai 3 hingga 4 minggu pasca-persalinan dengan izin dokter.
2 Mar 2021
Konsumsi makanan penyembuh luka operasi caesar untuk mempercepat pemulihan, seperti telur, daging, sayuran hijau, ubi jalar, dan sejumlah makanan kaya nutrisi lain yang disarankan.
23 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved