Meski lezat, Anda sebaiknya tidak makan cokelat setiap hari. Efek makan cokelat terlalu banyak dapat berdampak bagi berat badan, atau obesitas dalam jangka panjang. Bahkan, sebuah studi terbaru menyebut, ada risiko kanker yang mungkin muncul akibat kandungan kadmium dalam cokelat. Benarkah demikian?
1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Salah satu efek negatif makan cokelat setiap hari adalah bertambahnya berat badan
Table of Content
Siapa yang tidak kenal cokelat, makanan manis yang identik dengan hari kasih sayang ini terbukti memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti merilis hormon kebahagiaan.
Advertisement
Meski demikian, efek makan cokelat terlalu banyak juga tidak baik bagi tubuh. Salah satunya, ada yang menyebut makan cokelat kebanyakan dapat menyebabkan kanker. Benarkan demikian?
Pada dasarnya, segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik bagi kesehatan.
Meskipun manfaat cokelat bagi kesehatan juga baik, memakannya berlebihan dapat memberikan efek negatif bagi tubuh.
Berikut ini adalah beberapa efek makan cokelat terlalu banyak yang patut Anda waspadai
Cokelat yang ada di pasaran biasanya mengandung gula dan kalori yang cukup tinggi.
Konsumsi cokelat secara berlebihan tentu dapat meningkatkan penumpukan lemak akibat tingginya jumlah kalori yang masuk.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini juga dapat menyebabkan obesitas.
Masih terkait dengan kandungan gula yang tinggi, cokelat juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi, terutama pada anak-anak.
Makan cokelat berlebihan setiap hari dan kebiasaan jarang menggosok gigi setelah makan menyebabkan sisa-sisa cokelat menempel dan mengendap di sela gigi.
Lambat laun, hal tersebut dapat menyebabkan gigi berlubang.
Migrain atau sakit kepala sebelah bisa menjadi salah satu efek dari konsumsi cokelat yang berlebihan. Hal ini seperti dikutip dari situs kesehatan Britania Raya, NHS.
Kandungan tiramin, histamin, dan fenilalanin dalam cokelat dipercaya memicu terjadinya migrain jika dikonsumsi terlalu banyak.
Makan cokelat berlebihan bahkan hampir setiap hari dapat menurunkan kepadatan tulang. Hal ini berisiko terhadap terjadinya osteoporosis hingga patah tulang.
Mengutip jurnal Nutrition, hal tersebut disebabkan oleh kandungan cocoa butter, gula, dan methylxanthine pada cokelat yang ditengarai dapat mengganggu kepadatan tulang.
Cokelat yang berasal dari olahan biji kakao ternyata mengandung kadmium yang disebut-sebut dapat memicu kanker dan merusak organ tubuh.
Apa itu kadmium? Kadmium adalah sejenis logam beracun yang terdapat di alam dan berasal dari sumber industri dan pertanian.
Kadmium dapat terserap ke tanaman kakao dari air dan tanah melalui akar dan tersimpan di daun hingga biji cokelat.
Sifatnya yang toksik membuat akumulasi kadmium dalam tubuh dapat memicu kerusakan organ seperti paru-paru, ginjal, tulang, hingga mengganggu perkembangan janin.
WHO juga menegaskan bahwa kontaminasi kadmium pada makanan dapat meningkatkan risiko kanker.
Meski demikian, belum banyak penelitian yang menyebutkan setinggi apa kandungan kadmium dalam cokelat sehingga dapat memicu risiko kanker.
Kandungan kadmium pada cokelat umumnya tidak terlalu tinggi. Akan tetapi, jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu yang panjang, ada potensi risiko meningkatkan kadar kadmium dalam tubuh.
Baca juga: Inilah Sumber Lemak Nabati bagi Anda yang Tak Konsumsi Produk Hewani, Salah Satunya Cokelat
Berdasarkan penjelasan mengenai efek makan cokelat bagi kesehatan, tentu kini sudah jelas alasan kenapa cokelat tidak baik untuk kesehatan jika dimakan setiap hari.
Cokelat, terutama milk chocolate, mengandung kalori yang tinggi. Satu potong kecil atau sekitar 1 ons cokelat mengandung 170 kalori dengan 70-85% kakao. Belum lagi tambahan gula dan lemak yang terkandung di dalamnya.
Makan cokelat setiap hari dalam jumlah banyak dapat meningkatkan berat badan dan menimbulkan risiko diabetes, penyakit jantung, hingga penyakit kronis lainnya, akibat kandungan gula dan kalori di dalamnya.
Beberapa penelitian, seperti tertuang dalam jurnal Frontiers in Immunology, menyatakan bahwa konsumsi dark chocolate lebih baik dibandingkan milk chocolate.
Dark chocolate memiliki persentase kakao yang lebih tinggi dan kandungan gula yang lebih rendah.
Meskipun terasa agak pahit, dark chocolate memiliki kandungan polifenol yang bersifat antioksidan, meningkatkan fungsi neurologis, dan mencegah kerusakan sel.
Persentase kakaonya yang lebih banyak dan lebih sedikitnya proses pengolahan yang dilalui, membuat dark chocolate lebih banyak mengandung flavanol.
Flavanol ini dapat membantu melancarkan peredaran darah ke jantung dan organ lainnya hingga dapat meningkatkan fungsi otak.
Baca Juga
Walaupun memiliki manfaat, Anda tetap harus membatasi makan cokelat, terutama milk cokelat jika tidak ingin efek negatif pada kesehatan. Untuk menyiasatinya, Anda bisa mengonsumsi cokelat hitam yang lebih sehat dan lebih rendah gula.
Masih memiliki pertanyaan seputar efek makan cokelat bagi kesehatan? Jangan ragu berkonsultasi langsung dengan berkonsultasi langsung dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat bawang putih dan madu yang dikonsumsi tersendiri maupun dicampur, keduanya sama baik untuk kesehatan. Menguatkan daya ingat dan baik bagi jantung adalah contoh khasiat bawang putih dan madu.
Manfaat buah delima untuk kesehatan adalah membantu melawan radikal bebas, menurunkan tekanan darah, melindungi kesehatan jantung, menyehatkan pencernaan, hingga mengatasi radang sendi.
Terdapat berbagai macam cara mengatasi hidung tersumbat alami dan efektif yang bisa dicoba. Apa saja macam-macam cara menghilangkan hidung tersumbat? Berikut informasinya!
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved