Efek krim dokter sering kali dikeluhkan bisa membuat ketergantungan. Faktanya, tidak ada istilah ketergantungan karena krim racikan dokter yang dibuat sudah sesuai dengan dosis dan masalah kulit. Pada beberapa kasus, efek samping cream dokter bisa terjadi akibat kandungan tertentu di dalamnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Mar 2021
Banyak perempuan yang menggunakan krim racikan dokter tertentu untuk mengatasi berbagai masalah kulit
Table of Content
Banyak perempuan yang menggunakan krim racikan dokter tertentu untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat hingga wajah kusam. Namun, tak sedikit yang mengeluhkan munculnya efek krim dokter saat berhenti menggunakannya.
Advertisement
Bahkan, beberapa orang merasa kondisi kulit yang semula membaik, jadi semakin parah apabila berhenti menggunakan cream wajah dari dokter.
Kondisi itulah yang kemudian dianggap mereka sebagai efek ketergantungan menggunakan krim dokter.
Lantas, apakah krim racikan dokter bisa membuat ketergantungan sehingga penggunaannya tidak boleh dihentikan? Cari tahu jawabannya dalam artikel berikut ini.
Sebenarnya, tidak ada istilah yang namanya ketergantungan sebagai efek krim dokter.
Krim racikan dokter atau produk skincare resep dari dokter umumnya mengandung bahan aktif tertentu yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah kulit yang Anda alami.
Misalnya, benzoil peroksida, asam salisilat, azelaic acid, atau krim antibiotik untuk mengobati jerawat dan bekasnya, krim retinoid untuk mengatasi tanda-tanda penuaan, atau kandungan bahan aktif lainnya yang berfungsi mencerahkan kulit.
Pada dasarnya, ketika Anda berhenti menggunakan krim racikan dari dokter, bukan hal yang aneh apabila kulit justru kembali kering, kusam, bahkan, berjerawat, seperti kondisi awal tidak memakai krim dokter.
Namun, kondisi tersebut bukan berarti tanda ketergantungan efek krim dokter.
Munculnya kulit kering, kusam, bahkan berjerawat, seperti kondisi awal tidak memakai krim dokter, bisa jadi karena Anda tidak melakukan rangkaian perawatan kulit menggunakan produk skincare lainnya yang dijual bebas.
Efek krim dokter sejatinya tidak akan terjadi apabila Anda memilih dokter spesialis kulit yang tepat.
Sebab, dokter spesialis kulit terpercaya tidak akan sembarangan dalam melakukan diagnosis dan meresepkan krim wajah untuk Anda.
Dokter justru meresepkan krim racikan sesuai dosis dan rentang waktu penggunaan yang tepat, sehingga Anda tahu kapan harus berhenti menggunakannya.
Menurut seorang ahli dermatologi dari Westlake Dermatology, bila Anda mematuhi aturan cara pakai krim racikan dokter dengan benar, niscaya efek samping krim dokter berupa ketergantungan tidak terjadi.
Meski demikian, pada beberapa kasus, ketergantungan sebagai efek krim dokter bisa terjadi akibat penggunaan krim wajah tertentu, seperti steroid.
Steroid biasanya digunakan untuk mengatasi peradangan dan kulit gatal pada pasien yang mengalami ruam, eksim, dermatitis, dan infeksi kulit lainnya.
Jika sewaktu-waktu penggunaan krim racikan dokter yang mengandung steroid dihentikan, maka kondisi kulit meradang, kering, dan terasa gatal bisa saja kambuh kembali.
Oleh sebab itu, penggunaan krim steroid tidak boleh sembarangan karena harus sesuai dengan resep dokter.
Efek krim dokter memang tidak dapat menimbulkan ketergantungan apabila mengikuti petunjuk dari dokter.
Namun, penggunaan krim wajah dengan kandungan tertentu bisa saja menimbulkan efek samping, seperti:
Salah satu efek samping cream dokter yang mungkin terjadi adalah purging. Purging adalah proses pembersihan sel kulit mati.
Purging sering kali terjadi pada fase awal penggunaan krim racikan dokter atau fase pergantian produk skincare yang biasa Anda gunakan ke produk baru.
Nantinya, sel kulit baru akan menggantikan sel kulit mati sehingga kulit Anda akan terlihat lebih baik dari sebelumnya.
Namun, sebelum sel kulit baru yang sehat naik ke permukaan, zat lain, seperti minyak, akan muncul terlebih dulu.
Minyak inilah yang berisiko menyumbat pori-pori sehingga timbul bruntusan atau jerawat berukuran kecil yang terasa nyeri saat disentuh.
Anda bisa mengalami purging atau bruntusan akibat penggunaan krim racikan dokter yang mengandung AHA, asam salisilat, retinoid, retinol, retinyl palmitate, tazarotene, vitamin C, hingga benzoil peroksida.
Baca Juga: Cara Mengatasi Wajah Bruntusan Akibat Produk Skincare
Efek samping cream dokter yang mungkin terjadi berikutnya bisa jadi karena kandungan retinoid atau retinol di dalamnya.
Retinoid dan retinol kerap diresepkan dokter untuk mengobati jerawat dan mengurangi kerutan.
Namun, penggunaan keduanya bisa menyebabkan kulit wajah kering dan mengelupas, terutama di area hidung dan mulut.
Di samping itu, penggunaan krim racikan dokter lainnya, seperti benzoil peroksida yang berfungsi melawan bakteri penyebab jerawat, sulfat (sejenis antibiotik), dan asam salisilat juga dapat menyebabkan kulit wajah kering dan mengelupas.
Kondisi tersebut bisa terjadi apabila Anda memiliki kulit wajah yang cukup sensitif.
Baca Juga: Kenapa Kulit Wajah Mengelupas Setelah Memakai Cream?
Kulit terasa perih, iritasi, sensasi rasa terbakar, warna kulit tidak merata, hingga penipisan kulit juga mungkin terjadi sebagai efek samping cream dokter.
Jika demikian hal yang Anda alami, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika Anda menggunakan krim racikan dokter, sebaiknya tidak perlu khawatir akan efek samping ketergantungan yang mungkin ditimbulkan.
Pasalnya, krim racikan dokter sudah cukup aman dan disesuaikan dengan masalah kulit Anda sehingga tidak menimbulkan efek ketergantungan.
Namun, apabila sewaktu-waktu Anda mengalami efek krim dokter yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.
Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis dan kandungan krim racikan yang lebih cocok di kulit Anda.
Konsultasi dengan dokter juga diperlukan apabila krim wajah yang diresepkan sudah habis.
Dengan demikian, dokter bisa mengevaluasi kondisi kulit Anda dan merekomendasikan perawatan kulit lainnya yang sesuai.
Misalnya, apakah Anda masih perlu melanjutkan penggunaan krim racikan dokter, atau boleh mencoba produk skincare yang dijual bebas di pasaran.
Begitu pula halnya bila Anda merasa kulit sudah membaik dan ingin lepas dari krim dokter.
Selalu konsultasikan dengan dokter untuk membantu meminimalisir efek samping cream dokter yang mungkin terjadi pada kulit setelah menghentikannya.
Dokter juga akan merekomendasikan cara merawat kulit setelah lepas krim dokter yang tepat sesuai kondisi kulit Anda.
Baca Juga: Ciri-Ciri Tidak Cocok Memakai Cream Wajah, Apa Saja?
Efek krim dokter tidak dapat menimbulkan ketergantungan.
Hal ini karena krim racikan dokter sudah cukup aman dan disesuaikan dengan masalah kulit yang Anda alami.
Selalu konsultasikan dengan dokter spesialis kulit selama Anda menggunakan krim dokter agar terhindar dari efek samping cream wajah.
Jika masih punya pertanyaan seputar efek krim dokter lebih lanjut, tanyakan langsung dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Caranya, download sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Masker putih telur dan susu dinilai bisa mengencangkan kulit hingga menghilangkan jerawat. Namun, cara memperoleh manfaat masker putih telur dan susu perlu hati-hati karena bisa menimbulkan reaksi tertentu.
11 Okt 2020
Memilih skincare untuk kulit kombinasi dengan tepat memang cukup menantang. Pasalnya, kulit kombinasi adalah perpaduan kulit berminyak dan kulit kering. Maka dari itu, penting mengetahui cara memilih skincare untuk kulit kombinasi yang tepat untuk Anda.
18 Mei 2020
Lemon sering digunakan pada minuman dan makanan karena kandungan vitamin C-nya. Tapi tahukah Anda, manfaat lemon baik untuk wajah. Mulai dari mengatasi jerawat, mencerahkan kulit, mengatasi ketombe, hingga menambah produksi kolagen di kulit. Temukan beragam kegunaan lainnya
31 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved